2.3. Erosi
Erosi tanah merupakan suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas, baik disebabkan pergerakan air maupun angin. Proses erosi tanah yang disebabkan
oleh air meliputi tiga tahap yang terjadi dalam keadaan normal di lapangan, yaitu : 1.
Pemecahan bongkah-bongkah atau agregat tanah dalam butir-butir kecil atau partikel tanah.
2. Pemindahan atau pengangkutan butir-butir yang kecil sampai sangat halus.
3. Pengendapan partikel-partikel tersebut di tempat yang lebih rendah atau di dasar sungai
kemudian disebut dengan sedimentasi Hujan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya erosi tanah. Tetesan air
hujan merupakan media utama pelepasan partikel tanah. Pada saat butiran air hujan mengenai permukaan tanah yang gundul, partikel tanah dapat terlepas dan terlempar sampai beberapa
sentimeter ke udara. Pada lahan datar partikel-partikel tanah tersebar lebih kurang merata ke segala arah, tetapi untuk lahan miring, terjadi dominasi ke arah bawah searah lereng. Partikel-
partikel tanah yang terlepas ini akan menyumbat pori-pori tanah sehingga akan menurunkan kapasitas dan laju infiltrasi, maka akan terjadi genangan air di permukaan tanah, yang
kemudian akan menjadi aliran permukaan. Aliran permukaan ini menyediakan energi untuk mengangkut pertikel-partikel yang terlepas baik oleh tetesan air hujan maupun oleh adanya
aliran permukaan itu sendiri. Untuk menghitung banyaknya erosi tanah yang terjadi digunakan metode Universal
Soil Loss Equation USLE. USLE memungkinkan untuk memprediksi laju erosi rata-rata lahan tertentu pada suatu kemiringan dengan pola hujan tertentu untuk setiap macam jenis
tanah dan penerapan pengolahan lahan. USLE merupakan gabungan dari 4 empat parameter utama. Adapun persamaan USLE adalah sebagai berikut.
CP LS
K R
A ×
× ×
= . ……………………………………………… 2.4
Universitas Sumatera Utara
dimana: A
= nilai kehilangan tanah R
= indeks erovitas hujan K
= nilai erodibilitas tanah LS
= panjang kemiringan lereng CP
= faktor pengelolaan penanaman
Dengan penjelasan dari faktor-faktor di atas adalah sebagai berikut. A
: banyaknya tanah tererosi per satuan luas per satuan waktu, yang dinyatakan sesuai dengan satuan K dan periode R yang dipilih, dalam praktek dipakai satuan tonhatahun
R : merupakan faktor erosivitas hujan di aliran permukaan, yaitu jumlah satuan
indeks erosi hujan, yang merupakan perkalian antara energi hujan total E dengan intensitas hujan maksimum 30 menit I
30
untuk suatu tempat dibagi 100, biasanya diambil energi hujan tahunan dalam Nh dengan menggunakan model matematis yang dikembangkan oleh Utomo.
K : faktor erodibilitas tanah, yaitu laju erosi per indeks erosi hujan R untuk
suatu jenis tanah tertentu dalam kondisi dibajak dan ditanami terus-menerus, yang diperoleh dari petak percobaan yang panjangnya 22,13 m dengan kemiringan seragam sebesar 9
tanpa tanaman, dalam satuan ton.hha.N LS
: faktor panjang kemiringan lereng length of slope factor yaitu nisbah antara besarnya erosi per indeks erosi dari suatu lahan dengan panjang dan kemiringan lahan tertentu
terhadap besarnya erosi dari plot lahan dengan panjang 22,13 m dan kemiringan 9 di bawah keadaan yang identik, tidak berdimensi.
Universitas Sumatera Utara
CP : faktor tanaman penutup lahan dan manajemen tanaman, yaitu nisbah antara
besarnya erosi lahan dengan penutup tanaman dan manajemen tanaman tertentu terhadap lahan yang identik tanpa tanaman, tidak berdimensi. Faktor konservasi praktis yaitu rasio
kehilangan tanah antara besarnya dari lahan dengan tindakan konservasi praktis dengan besarnya erosi dari tanah yang diolah searah lereng dalam keadaan yang identik, tidak
berdimensi.
Gambar 2.4 Skema persamaan USLE
Universitas Sumatera Utara
2.4. Sedimentasi