Kesimpulan Uraian Umum Studi Sedimentasi di Bendung Namu Sira-Sira dan Kaitannya Terhadap Tinggi Mercu Bendung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Ada beberapa kesimpulan yang bisa kita ambil dari hasil penelitian ini yaitu: 1. Penyebab utama sedimen yang mengendap di mercu hulu adalah kerusakan pintu pembilas sebelah kanan sehingga sedimen yang seharusnya masuk ke saluran pembilas tetap tinggal di hulu mercu bendung. 2. Dari hasil perhitungan distribusi sedimen dengan cara skewness pada setiap sampel menunjukkan bahwa nilai skewness dominan negative mengindikasikan bahwa distribusi condong kepada ukuran phi yang kecil ukuran butiran yang besar. 3. Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan metode Engelund and Hansen jumlah sedimen yang didapat sebesar 1.078.014,96 ton adalah tanpa memperhitungkan pembilasan, sehingga untuk mendapatkan jumlah sedimen,dilakukan pengukuran langsung di lapangan dan didapat hasilnya adalah sebesar 20.549,955 ton. 4. Dengan keadaan sedimen yang demikian besar telah terjadi kekeringan dimusim kemarau dan kebanjiran pada musim hujan, karena volume air yang seharusnya dibendung telah digantikan oleh volume sedimen yang mengendap di hulu mercu bendung. Universitas Sumatera Utara

5.2 Saran

1. Perlu adanya pengerukan di hulu mercu bendung agar sedimen yang mengendap tidak memenuhi tampungan mati dead storage. 2. Perlu adanya perbaikan pintu pembilas sebelah kiri agar sedimen dialihkan ke saluran pembilas. 3. Perlu adanya perawatan rutin yang dilakukan guna menjaga sedimen agar tidak mengendap di daerah tampungan mati. 4. Membuat penangkap sedimen si daerah hulu agar sedimen yang masuk saluran intake tidak banyak yang lolos. 5. Sebagai saran dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai kualitas dan kuantitas serta nilai jual butiran material sedimen dalam kantong lumpur apakah bisa menjadi bahan campuran pada bahan material untuk beton, perkerasan jalan ataupun konstruksi lain. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Umum

Hidrologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang air dalam segala bentuknya cairan, gas, maupun padat di dalam dan di atas permukaan tanah. Termasuk di dalamnya adalah penyebaran, daur, dan perilakunya, sifat-sifat fisik dan kimianya, serta hubungannya dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri. Sedangkan daur hidrologi itu sendiri adalah gerakan air laut ke udara yang kemudian jatuh ke permukaan tanah yang berupa air hujan dan akhirnya kembali lagi mengalir ke laut. Air tersebut juga akan tertahan sementara di sungai, danau, sungai dan dalam tanah sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia ataupun makhluk lainnya. Jumlah air di Bumi adalah tetap. Perubahan yang dialami air di Bumi hanya terjadi pada sifat, bentuk, dan persebarannya. Air akan selalu mengalami perputaran dan perubahan bentuk selama siklus hidrologi berlangsung. Air mengalami gerakan dan perubahan wujud secara berkelanjutan. Perubahan ini meliputi wujud cair, gas, dan padat. Air di alam dapat berupa air tanah, air permukaan, dan awan. Air tersebut mengalami perubahan wujud melalui siklus hidrologi. Matahari pada siang hari menyebabkan air di permukaan bumi mengalami evaporasi penguapan maupun transpirasi penguapan oleh tumbuhan menjadi uap air. Uap air akan naik hingga mengalami pengembunan kondensasi membentuk awan. Akibat pendinginan, butir-butir air di awan bertambah besar hingga akhirnya jatuh menjadi hujan presipitasi. Selanjutnya air hujan ini akan meresap ke dalam tanah infiltrasi dan perkolasi atau mengalir menjadi air permukaan run-off. Baik aliran air bawah tanah maupun air Universitas Sumatera Utara permukaan, keduanya mengalir menuju ke tubuh air di permukaan Bumi laut, danau, dan sungai. Secara umum siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi 3 tiga, yaitu: 1. Siklus Pendek Penguapan terjadi di permukaan laut, terjadi kondensasi kemudian membentuk awan dan akhirnya terjadi hujan yang jatuh ke laut. Gambar 2.1 Siklus Pendek 2. Siklus Sedang Penguapan terjadi di permukaan laut, terjadi kondensasi kemudian membentuk awan, awan bergerak menuju daratan kemudian terjadi hujan di daratan dan akhirnya air mengalir melalui sungai menuju laut. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Siklus Sedang 3. Siklus Panjang Penguapan terjadi di permukaan laut, terjadi kondensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke pegunungan tinggi, kemudian jatuh sebagai salju, terbentuk gletser, mengalir ke sungai dan kembali lagi ke laut. Gambar 2.3 Siklus Panjang Universitas Sumatera Utara

2.2. Analisa hidrologi