30
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Permasalahan
Analisis permasalahan adalah proses untuk mengetahui masalah yang ada dan yang akan dibahas. Dimana untuk proses selanjutnya akan dibuat suatu solusi
dan  juga  pemecahan  alternatif  dari  permasalahan  yang  nantinya  akan  dapat membantu untuk menyelesaikan.
Bagian  administrasi  merupakan  bagian  yang  berperan  dalam  proses pemesanan,  penjualan,  pembayaran,  penyelesaian  akta  tanah,  dan  pembatalan.
Pada  perusahaan  yang  bergerak  dalam  bidang  properti  berwujud  real  property selain  melayani  transaksi  pemesanan  hingga  pembatalan  pemesananpembelian
tanah  atau  bangunan,  bagian  administrasi  juga  bertanggungjawab  untuk menyimpan  dokumen-dokumen  pelengkap  kegiatan  transaksi  pemesanan  hingga
pembatalan yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk menjalankan perannya tersebut, bagian  administrasi  melakukan  beberapa  aktivitas  antara  lain:  mencatat  data
kavling  baik  kavling  yang  sudah  terjual  maupun  kavling  yang  belum  terjual, mencatat  data  pembeli,  mencatat  transaksi  pemesanan,  mencatat  transaksi
penjualan,  memonitoring  pembayaran  angsuran  dari  pembeli  sekaligus mencatatnya,  mengurus  penyelesaian  akta  tanah  ke  notaris  untuk  pembeli  yang
telah melunasi
pembayarannya, mencatat
transaksi pembatalan
pemesananpembelian jika ada, dan menyimpan dokumen yang dibutuhkan untuk setiap transaksi.
Transaksi  pemesanan  sering  dilakukan  pada  saat  ada  pameran, pemesanan dapat dilakukan di tempat dengan membayar uang pemesanan sebagai
jaminan.  Konfirmasi  pemesanan  untuk  kepastian  jadi  membeli  atau  tidak, perusahaan  menetapkan  waktu  maksimal  1  satu  bulan  setelah  pemesanan,  jika
pembeli tidak melakukan  konfirmasi  sebelum jatuh tempo konfirmasi pemesanan maka  pemesanan  dianggap  batal.  Transaksi  penjualan  yang  dilakukan  melalui
Kredit  Pemilikan  Rumah  KPR  melibatkan  pihak  luar  yaitu  bank  rekananan perusahaan,  bank  berperan  untuk  menentukan  layak  atau  tidaknya  pembeli
tersebut  membeli  kavling  melalui  program  KPR  yang  dimilikinya.  Pembayaran angsuran  oleh  pembeli  sering  kali  tidak  tepat  waktu,  namun  perusahaan
mengalami  kesulitan  mengingatkan  dan  menagih  pembeli  untuk  melakukan pembayaran  yang  telah  jatuh  tempo,  sehingga  pembeli  mengeluh  karena  tidak
adanya  peringatan  pembayaran  dan  harus  membayar  denda  keterlambatan. Penyelesaian  akta  tanah  pada  Pejabat  Pembuat  Akta  Tanah  PPAT  atau  Badan
Pertanahan  Nasional  BPN  mengalami  keterlambatan,  bagian  administrasi  tidak dapat  memantau  proses  penyelesaian  karena  banyaknya  transaksi  yang  ada,
sehingga  berdampak  pada  kualitas  pelayanan  yang  buruk  kepada  pembeli. Sebagian  besar  transaksi  yang  dilakukan  bagian  administrasi  memanfaatkan
dokumen  yang  berupa  lembaran  kertas, sekali  transaksi  minimal  menggunakan  3 tiga  lembar  kertas  sehingga  untuk  100  seratus  transaksi  menggunakan  300
tiga  ratus  lembar  kertas.  Meningkatnya  transaksi  berbanding  lurus  dengan jumlah  dokumen  yang  dikelola  bagian  administrasi,  karena  dokumen  berupa
kertas maka membutuhkan lemari dan ruang penyimpanan  yang terus bertambah. Perusahaan  mengkhawatirkan  akan  resiko  kehilangan  dokumen  yang  dapat
disebabkan  oleh  pencurian  dokumen,  kerusakan  dokumen,  kebakaran,  atau penyimpanan yang tidak teratur sehingga tidak ditemukan saat dibutuhkan.
Saat  ini  bagian  administrasi  tidak  memiliki  media  atau  alat  untuk memantau  pembeli  yang  harus  melakukan  konfirmasi  pemesanan,  jatuh  tempo
pembayaran tiap-tiap pembeli, dan penyelesaian akta tanah pada Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT. Hal ini tentu sangat menghambat fungsi bagian administrasi
untuk pelaporan ke manajer untuk mengambil keputusan. Dampak lainnya adalah ketidakpuasan  pembeli  dalam  pelayanan  yang  diberikan  perusahaan,  yang  dapat
menyebabkan  berkurangnya  ketertarikan  konsumen  untuk  menggunakan  jasa perusahaan.  Bagian  administrasi  juga  tidak  memiliki  media  pengarsipan
elektronis,  sehingga  membutuhkan  waktu  yang  lama  dan  tempat  penyimpanan yang lebih luas.
Dalam  document  flow  dapat  terlihat  proses  yang  terjadi  dalam  transaksi pemesanan,  penjualan,  pembayaran,  penyelesaian  akta  tanah,  dan  pembatalan
yang  akan  digunakan  sebagai  acuan  dalam  pembuatan  aplikasi  sistem  informasi administrasi  dan  kearsipan  properti  di  PT.  DSG  ini.  Proses  pemesanan  ini
melibatkan  pembeli  dan  bagian  administrasi.  Proses  awal  yaitu  pembeli  memilih kavling  yang akan dipesan,  selagi memilih bagian administrasi menyiapkan form
pemesanan.  Lalu  pembeli  mengisi  form  pemesanan  seperti  data  pembeli  dan kavling  yang  dipilih,  setelah  diisi  oleh  pembeli,  bagian  administrasi  melengkapi
form pemesanan  seperti  uang  pemesanan,  konfirmasi  pemesanan,  catatan,  serta
tandatangan  form pemesanan.  Setelah  itu form pemesanan  digandakan  rangkap 3 tiga, 1 satu untuk pembeli dan 2 dua untuk diarsipkan perusahaan. Kemudian
hasil  dari  pemesanan  akan  dicatat  dalam  buku  pemesanan  untuk  rekapitulasi.
Document  flow yang  menggambarkan  proses  pemesanan  dapat  dilihat  pada
Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Document Flow Pemesanan Proses  penjualan  dimulai  saat  pembeli  melakukan  konfirmasi  jadi  beli
dengan  membawa  bukti  pemesanan.  Kemudian  bagian  administrasi  mengecek buku  pemesanan,  setelah  itu  melakukan  perhitungan  jumlah  uang  muka  dan
angsuran.  Pembeli  menentukan  cara  pembayaran  uang  muka  dan  angsuran,  jika pembayaran  angsuran  melalui  KPR  bagian  administrasi  melakukan  negosiasi
dengan  pihak  bank.  Setelah  itu  bagian  administrasi  membuat  bukti  pembelian rangkap 3 tiga, 1 satu untuk pembeli dan 2 dua untuk disimpan sebagai arsip,
kemudian  dicatat  pada  buku  penjualan.  Document  flow  yang  menggambarkan proses penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2 Document Flow Penjualan
Proses  berikutnya  adalah  proses  pembayaran,  proses  pembayaran  ini melibatkan  pembeli  dan  bagian  administrasi.  Proses  pembayaran  dengan
menunjukkan  bukti  pembelian  yang  dimiliki  pembeli,  kemudian  bagian administrasi  mengecek  buku  penjualan  dan  menghitung  kewajiban  pembayaran,
lalu  pembeli  membayar  sesuai  perhitungan  atau  lebih.  Bagian  administrasi membuat  tanda  terima  pembayaran,  jika  pembayaran  telah  lunas  maka  bagian
administrasi membuat surat peluanasan. Document flow Pembayaran dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Document Flow Pembayaran
Proses  berikutnya  adalah  penyelesaian  akta  yang  melibatkan  pembeli, bagian  administrasi,  manajer,  dan  notaris.  Pembeli  yang  telah  melunasi
pembayaran berhak melakukan proses penyelesaian akta tanah dengan membawa bukti  pembayaran  terakhir  lunas.  Setelah  itu  bagian  administrasi  menyiapkan
dokumen-dokumen yang digunakan untuk mengurus pembaruan akta tanah seperti akta  tanah  sekarang,  dokumen  pembeli,  dan  dokumen  penjual  lalu  diserahkan
kepada notaris. Setelah dokumen balik nama lengkap, notaris membuat bukti balik nama dan mengurus pembaruan akta tanah. Bukti balik  nama tersebut digunakan
untuk  mengkonfirmasi  selesainya  pembaruan  akta  tanah  sesuai  jadwal  yang ditentukan.  Akta  tanah  yang  telah  diperbarui  ditandatangani  oleh  pembeli  dan
manajer,  lalu  akta  digandakan  rangkap  3  tiga,  akta  asli  disimpan  notaris sedangkan  akta  salinan  untuk  pembeli  dan  perusahaan.  Document  Flow
Penyelesaian Akta Tanah dapat dilihat pada Gambar 3.4 di halaman 37. Proses  berikutnya  adalah  pembatalan,  baik  pembatalan  pemesanan
maupun  pembatalan  pembelian.  Pembeli  melakukan  pembatalan  dengan membawa  bukti  pemesananpembelian,  lalu  bagian  administrasi  mengecek  bukti
pemesanapembelian  dengan  buku  pemesanan  atau  buku  penjualan  untuk menghitung  pengembalian  pembayaran.  Setelah  selesai  melakukan  transaksi
pengembalian  pembayaran,  bagian  adminisrasi  membuat  bukti  pembatalan  yang ditandatangani  oleh  pembeli  dan  bagian  administrasi,  bukti  pembatalan
digandakan  menjadi  3  tiga  rangkap,  1  satu untuk    pembeli  dan  2  dua  untuk disimpan.  Document  Flow  Pembatalan  PemesananPembelian  dapat  dilihat  pada
Gambar 3.5 di halaman 38.
Gambar 3.4 Document Flow Penyelesaian Akta
Gambar 3.5 Document Flow Pembatalan PemesananPembelian
3.2 Analisis Kebutuhan