3.2 Analisis Kebutuhan
Berdasarkan  analisis  permasalahan  dapat diperoleh  bahwa  permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah pengelolaan administrasi masih dilakukan secara
manual dan tidak adanya peringatan tentang jatuh tempo untuk pembayaran untuk pembeli,  konfirmasi  pemesanan  untuk  pembeli,  dan  konfirmasi  akta  jadi  pada
notaris. Dengan  penerapan  sistem  informasi  administrasi  dan  kearsipan  properti
ini,  diharapkan  dapat  menghasilkan  informasi-informasi  yang  dapat  membantu manajer  perusahaan  dalam  pengambilan  keputusan  terkait  peningkatakan
penjualan  properti.  Dengan  demikian  PT.  DSG  Surabaya  diharapkan  dapat memanfaatkan  sistem  informasi  dalam  peningkatan  pelayanan  administrasi
kepada pembeli, pengarsipan dokumen properti, dan memperoleh  informasi  yang dibutuhkan untuk pengembangan perusahaan dan memenangkan persaingan bisnis
properti. Berikut ini adalah data-data yang akan dipergunakan untuk menjalankan sistem informasi administrasi dan kearsipan property pada PT. DSG Surabaya.
3.2.1 Entity Yang Terlibat Dalam Sistem
a. Pembeli, baik pembeli pribadi maupun pembeli perusahaan.
b. Bagian  Administrasi,  merupakan  bagian  di  PT.  DSG  Surabaya  yang  bertugas
menangani  masalah  administratif  dengan  pembeli  mulai  dari  pembeli melakukan pemesanan  hingga penyelesaian akta tanah.
c. Manajer, merupakan pimpinan sekaligus pemilik di PT. DSG Surabaya.
d. Bank,  merupakan  bank  rekanan  perusahaan  yang  menjamin  Kredit  Pemilikan
Rumah KPR dengan pembeli.
e. NotarisPPAT, merupakan pejabat  yang menangani masalah penyelesaian  akta
tanah kavling.
3.2.2 Input Yang Dibutuhkan Untuk Sistem
a. Data Kavling.
b. Data Perumahan.
c. Data Bank.
d. Data Notaris.
e. Data Karyawan.
f. Data Pembeli.
g. Data Pemesanan.
h. Data Penjualan.
i. Data Pembayaran.
j. Data Penyelesaian Akta Tanah.
k. Data Pembatalan.
l. Dokumen Kavling.
m. Dokumen Pembeli.
3.2.3 Proses-Proses Yang Terdapat Dalam Sistem
a. Proses Pemesanan Kavling.
b. Proses Penjualan Kavling.
c. Proses Pembayaran Uang Muka atau Angsuran.
d. Proses Penyelesaian Akta Tanah.
e. Proses Pembatalan PemesananPembelian.
f. Proses Pengarsipan Dokumen Pembeli.
g. Proses Pengarsipan Bukti Pemesanan.
h. Proses  Pengarsipan  Bukti  Kontrak  Pembelian,  yang  terdiri  dari:  Kontrak
Pembelian, Detail Pembayaran, dan Ketentuan-Ketentuan. i.
Proses Pengarsipan Kwitansi. j.
Proses Pengarsipan Bukti Pembatalan PemesananPembelian. k.
Proses Pengarsipan Akta Tanah.
3.2.4 Output Yang Dihasilkan Dari Sistem
a. Bukti  Pemesanan:  berupa  lembaran  kertas  yang  kemudian  ditandatangani
pemesan  dan  perusahaan,  selanjutnya  diarsipkan  dan  untuk  dokumen  kertas disimpan oleh pemesan.
b. Bukti  Kontrak  Pembelian:  berupa  lembaran  kertas  yang  kemudian
ditandatangani  pembeli  dan  perusahaan,  selanjutnya  diarsipkan  dan  untuk dokumen  kertas  disimpan  oleh  pembeli.  Bukti  Kontrak  Pembelian  terdapat  3
tiga lembar, yaitu sebagai berikut. 1.
Kontrak  Pembelian,  yang  berisi  data  pembeli,  data  kavling,  jumlah  uang muka dan angsuran, serta persetujuan pembelian.
2. Detail Pembayaran, yang berisi jatuh tempo jadwal pembayaran dan jumlah
yang harus dibayarkan. 3.
Ketentuan-Ketentuan,  berisi  ketentuan  umum  dan  ketentuan  khusus  yang harus dipatuhi oleh pembeli.
c. Bukti  Pembayaran  atau  Kwitansi:  berupa  lembaran  kertas  yang  kemudian
ditandatangani  pemesan  dan  perusahaan,  selanjutnya  diarsipkan  dan  untuk dokumen kertas disimpan oleh pembeli.
d. Bukti  Pembatalan:  berupa  lembaran  kertas  yang  kemudian  ditandatangani
pemesanpembeli  dan  perusahaan,  selanjutnya  diarsipkan  dan  untuk  dokumen kertas disimpan oleh pemesanpembeli.
e. Warning
System,  berupa:  tampilan  di  layar  bagian  administrasi.  Warning System
meliputi sebagai berikut. 1.
Peringatan  jatuh  tempo  pembayaran,  dengan  jangka  waktu  maksimal ditentukan oleh user.
2. Peringatan  jatuh  tempo  konfirmasi  pemesanan,  dengan  jangka  waktu
maksimal ditentukan oleh user. 3.
Peringatan  jatuh  tempo  penyelesaian  akta  tanah,  dengan  jangka  waktu maksimal ditentukan oleh user.
f. View
Peta  Lokasi  Kavling,  berupa:  tampilan  di  layar  bagian  administrasi  dan dapat dicetak.
g. View
Dokumen  Pembeli,  berupa:  tampilan  di  layar  bagian  administrasi  dan dapat dicetak.
h. View
Akta  Tanah,  berupa:  tampilan  di  layar  bagian  administrasi  dan  dapat dicetak.
i. Laporan-laporan  yang terdiri dari laporan kavling baik  kavling terjual maupun
kavling  belum  terjual,  laporan  perumahan,  laporan  bank,  laporan  notaris, laporan  karyawan,  laporan  pembeli  baik  pembeli  pribadi  maupun  pembeli
perusahaan,  laporan  pemesanan,  laporan  penjualan,  laporan  pembayaran, laporan penyelesaian akta tanah, laporan pembatalan, dan laporan tanggal jatuh
tempo.
3.3 Perancangan Sistem