Sistem Informasi Sistem Informasi

8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

2.1.1 Sistem

Menurut Jogianto 2003 suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan goal atau mencapai suatu sasaran objective.

2.1.2 Informasi

Informasi sangat penting artinya bagi suatu organisasi. Menurut Leman 1998 informasi merupakan proses lebih lanjut dari data dan memiliki nilai tambah. Menurut Kristanto 2003 sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem. McLeod 1996 mendifinisikan informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti. Menurut Kristanto 2003 kualitas informasi tergantung pada 3 tiga hal yaitu sebagai berikut. 1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan serta harus jelas mencerminkan maksud informasinya. 2. Tepat Waktu, berarti informasi yang masuk pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan, jika informasi diperoleh terlambat maka pengguna tidak dapat mengambil keputusan yang tepat dan cepat. 3. Relevan, berarti informasi yang bermanfaat bagi pemakai harus sesuai untuk tiap orang.

2.1.3 Sistem Informasi

Menurut Jogianto 2003 sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Laporan tersebut dapat dijadikan sebagai informasi untuk mengambil keputusan. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output. Pada proses terdapat hubungan timbal bailk dengan 2 dua elemen, yaitu kontrol kinerja sistem dan sumber-sumber penyimpanan data, baik berupa karakter-karakter huruf maupun berupa numerik. Saat ini data bisa berupa suara atau audio maupun gambar atau video. Data ini diproses dengan metode-metode tertentu dan akan menghasilkan output yang berupa informasi. Informasi yang dihasilkan dapat berupa laporan atau report maupun solusi dari proses yang telah dijalankan. Secara garis besar proses sistem informasi dapat dilihat pada Gambar 2.1 di halaman 10. Control of System Input of Data Resource Processing Data Output of Information Products Storage of Data Resource Gambar 2.1. Proses Sistem Informasi Sumber: Herlambang dan Tanuwijaya, 2005 Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Menurut Jogianto 2003 komponen pembentuk sistem atau blok-blok sistem adalah: a. Blok Input Adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media yang digunakan, yang berupa dokumen-dokumen dasar. b. Blok Model Adalah rangkaian gabungan antara prosedur logika dan model matematika yang akan mengolah data input, sehingga akan diperoleh output yang diinginkan. c. Blok Output Adalah hasil dari sistem informasi berupa informasi yang berkualitas dari dokumentasi yang bermanfaat untuk manajemen dan seluruh pemakai sistem. d. Blok Teknologi Adalah merupakan kotak alat dalam sistem informasi yang diperoleh untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output serta mengoperasikan keseluruhan sistem. e. Blok Database Adalah kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya yang tersimpan dan bertanggung jawab untuk mengolah data. f. Blok Control Adalah pengendali yang dirancang dan diterapkan untuk mengatasi dan mencegah kesalahan ataupun kerusakan yang terjadi pada sistem. 2.2 Administrasi Menurut Haryadi 2009 terdapat 2 dua pengertian administrasi, yaitu: 1. Administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan tujuan untuk menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam satu hubungan satu sama lain. Administrasi dalam arti sempit ini sebenarnya lebih tepat disebut dengan tata usaha. 2. Administrasi dalam arti luas adalah kegiatan kerja sama yang dilakukan sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan mendayagunakan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Jadi, pengertian administrasi dalam arti luas memiliki unsur-unsur sekelompok orang, kerja sama, pembagian tugas secara terstruktur, kegiatan yang runtut dalam proses, tujuan yang akan dicapai, dan pemanfaatan berbagai sumber. Intinya, administrasi melingkupi seluruh kegiatan, dari pengaturan hingga pengurusan sekelompok orang yang memiliki diferensiasi pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Menurut Haryadi 2009 terdapat 5 lima jenis fungsi pendukung administrasi dalam perkantoran, yaitu sebagai berikut: 1. Fungsi rutin Yaitu fungsi administrasi perkantoran yang membutuhkan pemikiran minimal mencakup pengarsipan dan penggandaan. Biasanya, fungsi ini dilaksanakan oleh staf administrasi yang bertanggung jawab atas kegiatan administrasi sehari-hari. 2. Fungsi teknis Yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pendapat, keputusan, dan keterampilan perkantoran yang memadai, seperti bisa menggunakan beberapa program aplikasi komputer. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh staf administrasi yang tergabung dalam departemen teknologi informasi. 3. Fungsi analisis Yaitu fungsi yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan kreatif, disertai kemampuan untuk mengambil keputusan, seperti membuat dan menganalisis laporan dan membuat keputusan pembelian. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh manajer yang bertanggung jawab men-support keputusan yang akan dibuat oleh atasannya. 4. Fungsi interpersonal Yaitu fungsi yang membutuhkan penilaian dan analisis sebagai dasar pengambilan keputusan, serta keterampilan yang berhubungan dengan orang lain, seperti mengoordinasikan tim proyek. Fungsi ini biasanya dilakukan oleh staf administrasi sebagai jenjang karier sebelum naik menjadi manajer pada suatu organisasi. 5. Fungsi managerial Yaitu fungsi yang membutuhkan perencanaan pengorganisasian pengukuran, dan pemotivasian, seperti pembuatan anggaran dan pengevaluasian karyawan. Biasanya fungsi ini dilakukan oleh staf setingkat manajer yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem dan prosedur administrasi.

2.3 Arsip