Pengujian Densitas Pengujian Tekan

dilakukan agar selama penuangan, campuran foaming agent tidak terbuang terlalu banyak yang disebabkan putaran batang pengaduk, mengingat campuran yang sangat ringan. Penuangan campuran foaming agent kedalam aluminium cair berserta pengadukan, kurang lebih waktunya berkisar diantara 60-120 detik. Setelah foaming agent yang dituangkan habis, kemudian pengadukan dilakukan dengan putaran yang tinggi, sekitar 550 rpm. Selama pengadukan berlangsung, batang pengaduk diarahkan secara berputar, agar tidak terjadi penggumpalan disekitar dinding crucible. Tahap pengadukan ini cukup kritis, karena diinginkan campuran foaming agent dapat terdispersi secara merata, dan tidak adanya lipatan-lipatan diantaralapisan aluminium cair akibat adukan. Selama pengadukan, aluminium cair akan mengembang secara perlahan, menandakan proses foaming mulai berlangsung. Pengadukan aluminium cair ini kurang lebih dilakukan dengan waktu berkisar antara 40-60 detik.

f. Pengujian Densitas

Pengujian densitas dilakukan untuk mengetahui besarnya densitas dari produk aluminium foam. Pengujian densitas dilakukan dengan menggunakan prinsip Archimedes. Densitas merupakan pengukuran massa suatu benda per unit volume dengan satuan gramcm 3 . Standar pengujian yang digunakan adalah ASTM 373-88. Dari pengujian ini akan didapatkan pula perkiraan densitas porositas atau sel pada produk aluminium foam. Untuk menentukan volume produk utuh, maka dilakukan pengukuran dengan memanfaatkan prinsip archimedes. Hal pertama yang dilakukan adalah menimbang massa baker glass yang berisi air, kemudian menimbang sample kering dengan menggunakan neraca. Sampel yang telah ditimbang, kemudian direndam didalam air selama 1 jam, bertujuan untuk mengoptimalkan penetrasi air terhadap sample uji. Setelah proses penetrasi tercapai, seluruh permukaan sample dilap dan dicatat massa sample setelah di rendam di dalam air. Berikutnya sampel digantung, dan pastikan tepat pada posisi di tengah Universitas Sumatera Utara dan tidak menyentuh alas baker glass yang berisi air, dimana massa sample berikut penggantung di dalam air ditimbang. Gambar 3.15 : Pengujian densitas aluminium bulk secara sederhana menggunakan prinsip archimides

g. Pengujian Tekan

Pengujian kuat tekan yang dilakukan pada penelitian ini mengacu pada standar ASTM E9-89a, dimana bentuk spesimen yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter + 3 cm dan ketebalan + 1 cm.Uji tekan dilakukan di Laboratorium Fisika USU, menggunakan mesin uji universal Universal Testing Machine seperti tampak pada gambar 3.16. Adapun tahapan pengujian tekan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Mempersiapkan sampel yang akan dilakukan pengujian. 2. Menyalakan mesin uji tekan. 3. Mengukur diameter dan tinggi awal sampel dengan jangka sorong. 4. Memasang sampel pada mesin uji tekan. 5. Mengatur pembebanan dengan kecepatan konstan. 6. Mencatat beban yang diterima tiap 10-20 deformasi peregangan. Universitas Sumatera Utara 7. Hentikan pengujian saat sampel telah hancur atau saat beban maksimum alat uji tercapai. 8. Diperoleh nilai beban pada petunjuk jarum skala mesin uji tekan. 9. Menghitung kekuatan tekan dengan menggunakan rumus � = � � Dimana : � = Kuat Tekan Nmm 2 P = Beban pada saat pengujian N A = Luas permukaan sampel mm 2 Gambar 3.16 : Universal Testing Machine h. Pengujian Kekerasan Pengujian kekerasan dilakukan di laboratorium metallurgi fakultas teknik USU. Sebelum diuji kekerasannya, spesimen dibersihkan dan diratakan permukanya terlebih dahulu dengan mesin polish dan kertas pasir. Setelah itu pengujian kekerasan dilakukan dengan alat brinell dengan pembebanan 500 kg dan diameter jejak diukur mengunakan mikroskop HB. Setiap benda uji dilakukan pengujian kekerasan sebanyak 4 kali kemudian diambil rata-ratanya sesuai skala Brinell. Adapun alat uji Brinell dapat dilihat pada gambar 3.17. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.17 Alat uji Brinell Spesifikasi: Type : BH-3CF Kapasitas max :3000 kg Bola indentasi : 3, 5, dan 10 mm Universitas Sumatera Utara

3.3. Diagram Alir Penelitian