dari lelehan namun terperangkap di dalam lelehan sehingga diperoleh logam padat yang mengandung pori-pori berisi gas hidrogen. Metode ini menghasilkan produk
dengan pori-pori antara 10µm sampai 10mm dengan panjang pori-pori antara 100µm sampai 300µm dan derajat porositas 5 sampai 75. Pada umumnya,
bentuk pori yang akan didapat berupa pori besar yang memanjang sesuai arah pembekuan. Kata “Gasar” sendiri tercipta dari akronim rusia yang berarti gas-
reinforced”. Saat ini metode ini telah diadaptasi oleh Jepang dengan penamaan “lotus-structure” karena menyerupai akar lotus teratai. Gambar 2.8
menunjukkan rute proses gasar dan hasil proses.
Gambar 2.8 :
Rute proses aluminium foam dengan pembekuan eutectic dari Solid-Gas; dan hasil proses
2.4.4. Metode kompaksi antara serbuk Aluminium dengan blowing Agent
Aluminium foam juga bisa diperoleh dari serbuk aluminium yang dicampur dengan blowing agent kemudian dikompaksi menjadi semi-finish product
precursor sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.9. Metode kompaksi yang bisa dilakukan dengan pembebanan uni-axial atau isostatic compression,
misalnya rod extruder atau powder rolling. Metode ini diawali dengan pencampuran serbuk aluminium aluminium murni, aluminium paduan atau
serbuk campuran aluminium dengan logam lain dengan Langkah selanjutnya adalah pemanasan precursor pada temperatur lebur aluminium sehingga blowing
agent akan terurai dan menghasilkan gas hidrogen. Lelehan precursor akan mengembang dan menghasilkan struktur yang memiliki banyak pori. Waktu yang
diperlukan untuk mencapai ekspansi maksimum dari lelehan logam tergantung pada temperatur dan ukuran precursor. Contoh metode kompaksi yang lazim
Universitas Sumatera Utara
digunakan adalah dengan uniaxial atau isostatic compression, rod extrusion atau powder rolling.
Gambar 2.9 : Prinsip Metode kompaksi antara serbuk Aluminium dengan
blowing Agent
2.4.5. Foaming of Ingots Containing Blowing Agents Formgrip
Metode ini dikembangkan dengan menggunakan bahan dasar ingot aluminium agar tidak perlu menggunakan serbuk logam dalam pembuatan
aluminium foam. Material precursor juga dapat dibuat dengan mencampurkan partikel titanium hydride TiH
2
kedalam logam cair, sesaat setelah cairan logam akan membeku. Hasil precursor yang didapatkan, selanjutnya dapat diproses
dengan metode yang sama dengan yang sebelumnya. Untuk menghindari pembentukan dini gas hidrogen saat pencampuran, maka pembekuan harus
dilakukan dengan cepat atau menggunakan blowing agent yang “dipasifkan” sehingga mencegah pelepasan gas yang berlebihan. Salah satu metodenya adalah
dengan menggunakan mesin die-casting. Serbuk hidrida diinjeksikan kedalam cetakan die bersamaan dengan logam cair.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.10 : Rute Proses Formgrip dan penampang melintang dari produknya
2.5. Senyawa Penghasil Gas Blowing Agent