perairan sebaiknya berkisar antara 6 – 8 mgl, semakin rendah nilai DO maka semakin tinggi tingkat pencemaran ekosistem tersebut.
Perairan Danau Siombak memiliki kandungan oksigen terlarut yang dapat dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagian besar organisme air dan mampu
membuat organisme air tersebut dapat bertahan hidup. Hal ini sesuai dengan literatur Sastrawijaya 2000 yang menyatakan bahwa kehidupan di air dapat
bertahan jika ada oksigen terlarut minimum sebanyak 5 mg oksigen setiap liter air.
h. Nitrat
Kandungan nitrat yang didapat pada kelima stasiun berkisar 1,4 - 3,6 mgl. jumlah rata-rata kandungan nitrat yang didapat ini masih berada dibawah ambang
batas baku mutu air berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 dengan nilai kandungan nitrat yaitu 10 mgl. Hasil ini menunjukkan bahwa kandungan nitrat yang didapat
tidak berbahaya bagi kualitas air dan lingkungan perairan Danau Siombak, karena keberadaan nitrat tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat pencemaran perairan
apabila terakumulasi dalam jumlah yang banyak di suatu perairan. Hal ini sesuai dengan literatur Siregar 2011 yang menyatakan bahwa keberadaan senyawa
nitrogen dalam perairan dengan kadar yang berlebihan dapat menimbulkan permasalahan pencemaran.
Hasil ini juga berpengaruh terhadap keanekaragaman makrozoobentos karena salah satu sumber makanan makrozoobentos yaitu fitoplankton sangat
membutuhkan zat nutrisi berupa senyawa nitrat untuk membantu pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini sesuai dengan literatur Alaert dan Santika 1987
diacu oleh Sinaga 2009 yang menyatakan nitrat merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk dapat tumbuh dan berkembang dan keberadaan
Universitas Sumatera Utara
nitrat di perairan sangat dipengaruhi oleh buangan yang dapat berasal dari industri, bahan peledak, pemupukan dan zat ini terakumulasi di dalam tubuh
makrozoobentos.
i. Fosfat
Kandungan fosfat yang didapat pada kelima stasiun berkisar 1,05 - 1,51 mgl. Sumber kandungan fosfat yang terdapat pada danau tersebut karena adanya
daerah pertanian dan peternakan hewan seperti sapi dan kambing yang berada di sekitar perairan Danau Siombak. Hasil ini menunjukkan bahwa kandungan fosfat
tersebut berada diatas ambang batas baku mutu air berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001 yaitu 0,2 mgl. Perairan yang memiliki kandungan fosfat yang cukup tinggi
akan mengakibatkan pencemaran dan akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Hal ini sesuai dengan literatur Siregar 2011 yang menyatakan bahwa perairan
yang mengandung kadar fosfat yang cukup tinggi melebihi kebutuhan normal organisme akuatik akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi dan ini ada
pengaruhnya terhadap makrozoobentos. Kandungan fosfat yang melebihi ambang batas atau cukup tinggi pada
perairan Danau Siombak menyebabkan meningkatnya pertumbuhan makrozoobentos. Hal ini sesuai dengan literatur Barus 2004 yang menyatakan
bahwa fosfor merupakan unsur penting dalam suatu ekosistem air. Zat-zat organik terutama protein mengandung gugus fosfor, misalnya ATP, yang terdapat di
dalam sel makhluk hidup dan berperan penting dalam penyediaan energi bagi makrozoobentos.
Universitas Sumatera Utara
j. Tekstur Substrat