Rancangan Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Pengolahan dan Analisa Data Kerangka Kerja Batasan Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan studi prospektif.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di 4 puskesmas di kota Medan yaitu puskesmas kecamatan Medan Johor, puskesmas kecamatan Medan Helvetia, puskesmas kecamatan Medan Denai, dan puskesmas kecamatan Medan Perjuangan diikuti follow up selama dua tahun sejak bulan Mei 2011 sampai dengan bulan Mei 2013. 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita pasangan usia subur, 18-40 tahun dan ingin menunda atau menjarangkan kehamilannya dengan menggunakan kontrasepsi, dalam keadaan sehat dan tidak sedang hamil,yang menjadi pasien klinik KB dari ke-4 puskesmas kecamatan tersebut di atas.

3.3.2. Sampel Penelitian

Universitas Sumatera Utara Sampel dalam penelitian ini adalah wanita pasangan usia subur 18-40 tahun, dalam keadaan sehat dan tidak sedang hamil, diambil dari subjek penelitian Uji Klinik Fase III: Perbandingan Kontrasepsi Implan Dua Batang Levonorgestrel DUPLANT dan INDOPLANT di Indonesia, yang diteliti oleh Prof. dr. Delfi Lutan, MSc, SpOG K dan dr. Ichwanul Adenin, SpOG K di senter Medan yang saat ini sedang berlangsung.

3.3.3. Penentuan Besar Sampel

Besar sampel penelitian ini dihitung secara statistik berdasarkan proporsi rerata kontinuitas pemakaian kontrasepsi implan levonorgestrel 2 batang selama 2 tahun pada 100 orang wanita akseptor dari penelitian oleh Sivin dan rekan yaitu sebesar 88,3 , dengan standard error SE sebesar ± 0,9. 18 Sementara menurut Streiner SE = SD , dimana SE = standard error, SD = standar deviasi, dan n = jumlah sampel, sehingga SD = SE x . 42 Dari kedua kepustakaan tersebut didapatkan : SD = 0,9 x = 9. Sastroasmoro mengatakan besar sampel tunggal untuk perkiraan rerata adalah dengan menggunakan rumus : n = [ Zα x S d ] dimana, 2 n = jumlah sampel Zα = nilai confidence interval 95 , yang menurut t-table ditetapkan sebesar 1,96 Universitas Sumatera Utara S = Standar Deviasi, berdasarkan kepustakaan didapatkan sebesar 9. d = Tingkat ketepatan absolut yang diinginkan, ditetapkan sebesar 2. 14 sehingga, berdasarkan rumus dan kepustakaan diatas, jumlah sampel minimal yang dibutuhkan : [ 1,96 x 9 2 ] 2 = [ 17,64 2 ] 2 = [ 8,82 ] 2 = 77,79 ~ 78 orang

3.4. Kriteria inklusi dan eksklusi

3.4.1. Kriteria Inklusi

- Wanita Pasangan Usia Subur usia 18-40 tahun dan dalam keadaan sehat. - Tidak hamil - Masih melakukan hubungan seksual secara aktif sehingga masih mempunyai risiko untuk menjadi hamil - Dalam 3 bulan terakhir tidak memakai kontrasepsi hormonal - Mendapatkan penjelasan dan memahami tujuan, resiko dan manfaaat penelitian, serta menandatangani informed consent - Subyek bersedia kembali ke klinik, untuk melakukan kunjungan ulang sesuai dengan jadwal - Bersedia hanya memakai implan sebagai kontrasepsi selama penelitian

3.4.2. Kriteria Eksklusi

Semua yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi. Universitas Sumatera Utara

3.5. Alat dan Bahan

Duplan dan indoplant yaitu Implan 2 batang yang berisi levonorgestrel masing-masing kapsul mengandung 75 mg levonorgestrel, dan susuk tersebut akan dilepaskan hormon 30 mcghr,implan dipasang pada bagian dalam lengan atas. 3.6. Cara Kerja 3.6.1. Anamnesis Apabila telah memenuhi persyaratan sebagai peserta penelitian, dilakukan pencatatan data tentang identitas, umur, agama, pendidikan, dan pekerjaan. Ditanyakan tentang haid yang terakhir, riwayat haid, apakah sedang hamil, riwayat kehamilan, jumlah paritas, apakah masih menginginkan anak, atau sedang menyusui, pemakaian obat-obatan atau kontrasepsi hormonal sebelumnya atau jenis kontrasepsi lain yang pernah atau dipakai, riwayat perdarahan vagina yang abnormal, frekuensi bersenggama, riwayat penyakit sekarang dan dahulu serta penyakit keluarga. Semua peserta diberi konseling mengenai cara dan tujuan penelitian agar peserta mengerti dan mengikuti semua tata cara dalam penelitian ini.

3.6.2. Pemeriksaan fisik

Diperiksa keadaan umum dan status ginekologis, mencakup tekanan darah sistolik dan diastolik, frekuensi nadi , tinggi dan berat badan. Subyek yang Universitas Sumatera Utara telah dilakukan skriningpenapisan telah memenuhi seluruh persyaratan inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini dan telah menandatangani informed consent, akan mendapatkan treatment salah satu Implan yang sudah disiapkan.

3.6.3. Prosedur Pemasangan Implan 2 batang

Apabila hasil pemeriksaan riwayat kesehatan calon subyek memenuhi syarat maka kepada subyek akan diberikan Informed Consent. Selanjutnya apabila calon subyek bersedia mengikuti studi tersebut diwajibkan menandatangani Informed Consent, untuk menunjukkan bahwa subyek dengan sadar setelah mendapatkan penjelasan bersedia mengikuti penellitian ini. Pemeriksaan kesehatan segera dilakukan setelah subyek menandatangani Informed Consent, pemeriksaan meliputi : • Pengukuran berat badan. • Pengukuran tinggi badan dengan menggunakan Microtoise. • Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensimeter air raksa. • Untuk meyakinkan bahwa calon subyek tidak hamil maka dilakukan pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan tes kehamilan. • Setelah semua pemeriksaan dilakukan dan tidak dijumpai adanya kelainan pada calon subyek maka subyek dipasang Implan. Data waktu pemasangan dan pencabutan implan akan dicatat. • Implan dapat dipasang setiap saat selama siklus haid bila sudah dipastikan tidak hamil atau risiko untuk hamil. Waktu yang tepat adalah pada saat haid dalam waktu 7 hari datangnya haid. Implan dipasang Universitas Sumatera Utara tepat dibawah kulit subdermis pada sisi bagian dalam dari lengan kiri atas perempuan bila aktifitas ; -Usia reproduksi sakseptor lebih sering menggunakan tangan kanan melalui tindakan operasi kecil menggunakan anestesi lokal. Yang boleh Menggunakan Implan: -Telah memiliki anak ataupun yang belum. -Menghendaki Pemasangan dilakukan sebagai berikut:

1. Persiapan

Memastikan kembali bahwa subyek penelitian tidak dalam keadaaan hamil, dan masuk dalam kriteria penerimaaan. Subyek penelitian diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Alat-alat yang diperlukan untuk pemasangan sudah siap dan dalam keadaaan steril. Menentukan lokasi pemasangan setinggi 8 cm pada lengan atas bagian dalam.

2. Pra-pemasangan

Provider mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, bersihkan dengan kain bersih dan memakai sarung tangan steril, subyek penelitian berbaring terlentang dengan lengan kin lengan yang tidak dominant direntangkan dan dilenturkan. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan larutan betadin pada lokasi pemasangan dengan gerakan ke arah luar secara melingkar seluas 8-13 cm. Memasang kain penutup doek steril di sekeliling lokasi pemasangan. Melakukan tindakan anestesi lokal dengan larutan lidocain 1 persen. Universitas Sumatera Utara

3. Pemasangan

Melakukan sayatan dangkal selebar kurang lebih 2 mm dengan pisau operasi. Memasukkan trokar dan pendorongnya sampai batas tanda satu pada pangkal trokar. Mengeluarkan pendorong lalu memasukkan batang implan yang pertama ke dalam trokar dengan tangan yang memakai sarung tangan atau dengan pinset. Memasukkan kembali pendorong dan mendorong terus sampai terasa adanya tahanan. Menahan pendorong ditempatnya dengan satu tangan dan menarik trokar keluar sampai mencapai pegangan pendorong. Menarik trokar dan pendorongnya secara bersama-sama sampai batas tanda dua pada ujung trokar. Menggerakkan ujung trokar dari ujung batang implan ke arah samping sambil memegang batang implan yang sudah terpasang, memasukkan batang implan yang kedua dengan teknik yang sama. Meraba ujung batang implan dan memastikan bahwa batang implan telah terpasang dengan benar, mengeluarkan trokar dan tempat sayatan, luka ditutup dengan tensoplast atau plester.

4. Pasca pemasangan

Pasca pemasangan subyek penelitian diminta menunggu paling sedikit selama 15 sampai 20 menit sebelum diperbolehkan pulang, untuk mengamati bila timbul masalah seperti rasa nyeri dapat diberi analgetik dan perdarahan pada luka insisi. Subyek diminta datang kembali satu bulan kemudian, atau apabila ada keluhan sebelum waktu kunjungan ulang. Pada setiap kunjungan ulang dilakukan anamnesis dan pemeriksaan umum oleh peneliti untuk memastikan bahwa subyek penelitian tidak hamil. Bila meragukan, dilakukan Universitas Sumatera Utara pemeriksaan urine tes sensitifitas kehamilan. Bila pasien dinyatakan hamil, maka implan dicabut, datanya dicatat dan kehamilan dapat diteruskan.

3.6.4. Prosedur Pencabutan Implan 2 Batang

Berbeda dengan pemasangan, pencabutan dapat dilakukan setiap saat. Sebelum pencabutan dilakukan, pastikan posisi implan pada lengan dengan palpasi. Bersihkan lengan dengan antiseptik. Berikan anestesi lokal lidocain 1 pada bagian bawah dan letak implan. Lakukan insisi sepanjang 2 mm. Lakukan penekanan keluar agar susuk dapat keluar melalui insisi dan cabut dengan menggunakan forcep. Setelah selesai pencabutan, tutup luka bekas sayatan dengan plester steril.

3.6.5. Berhentinya Subyek dari Perlakuan Penelitian

Setiap subyek penelitian berhak mengundurkan diri berhenti dari penelitian ini setiap saat mereka menghendaki. Bila terjadi hal-hal yang demikian, peneliti berkewajiban untuk mencabut dan menghentikan sebagai pesertasubyek penelitian ini. Beberapa alasan berhenti dari penelitian ini kemungkinan bisa terjadi karena: a. Subyek minta berhenti dari studi karena ingin merencanakan kehamilan b. Alasan lain, misalnya adanya efek samping yang membahayakanadverse event yang serius c. Jika subyek berpindah tempat tinggal yang sulit dijangkau sehingga tidak dapat untuk difollow up misalnya: pindah daerah tempat tinggal d. Adanya alasan yang berkaitan dengan keputusan dari peneliti Universitas Sumatera Utara Implan harus dicabut segera jika subyek : a. Hamil b. Mengalami migrain dan pusing berkepanjangan c. Meningkatnya tekanan darah secara signifikan kenaikan tekanan diastolik 15 mm Hg, sistolik 30 mmHg d. Alasan efek samping atau kesakitan yang tidak dapat ditolerir oleh subyek e. Berhentinya subyek dari penelitian karena kehamilan ditetapkan pada 2 minggu setelah haid yang terakhir. Bagi subyek yang mengalami kehamilan kunjungan ulang harus tetap dilakukan sampai kelahiran bayi tersebut. Hasil kehamilan harus tercatat dalam formulir penelitian. Bagi subyek yang mengalami ekspulsi atau keluarnya implant 2 batang maka tanggal berhenti keikutsertaannya dalam penelitian ditetapkan sebagai tanggal terjadinya ekspulsi. Jika alasan utama berhenti yang tertulis dalam formulir adalah berhenti dari studi bukan merupakan akhir dari studi. Dalam kondisi ini subyek akan dikategorikan sebagai drop out.

3.7. Pengolahan dan Analisa Data

Data diolah dengan analisis statistik secara komputerisasi dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. a. Pencatatan efek samping Pencatatan jenis beserta jumlah keluhan yang dialami oleh subyek yang timbul selama penggunaan implan Duplant ataupun Indoplant.. b. Kunjungan Ulang Follow up Universitas Sumatera Utara Follow-up dilakukan pada bulan ke 1, bulan ke 3, bulan ke 6, bulan ke 9, bulan ke 12, bulan ke 15, bulan ke 18, bulan ke 21 dan bulan ke 24 bulan setelah pemasangan implan, sesuai dengan periode referens. Pada tahun pertama akan dilakukan evaluasi hasil selama 2 tahun secara lengkap.

3.8. Kerangka Kerja

3.9. Batasan Operasional

a. Efek samping: keluhan yang dialami oleh subyek yang timbul sebagai akibat penggunaan implant 2 batang. b. Kehamilan: kehamilan yang terjadi selama penelitian, dipastikan dengan tes kehamilan. Wanita usia subur, menikah dan telah memiliki anak Dilakukan pemasangan kontrasepsi Kriteria inklusi Pencatatan efek samping Universitas Sumatera Utara c. Haid Haid normal: darah yang keluar dari rahim perempuan sehat, lamanya 3-6 hari, dengan lama siklus berkisar 21-35 hari sekali, ganti pembalut 2-5 pembalut perhari, akibat penurunan kadar progesteron, yaitu suatu siklus haid yang berovulasi. d. Haid tidak normal haid abnormal: perdarahan menyerupai haid pada interval siklus haid normal 21-35 hari. e. Amenorea: apabila tidak terjadi perdarahan haid, tiga siklus berturut- turut. f. Spotting: Perdarahan bercak yang terjadi prahaid, pertengahan haid, pertengahan siklus dan pascahaid. g. Menoragia: darah haid yang keluar 6 hari. h. Oligomenorea: darah haid yang keluar 2 hari. i. Hipermenorea: darah haid yang keluar terlalu banyak, dengan ganti pembalut 6 kali perhari. j. Hipomenorea: darah haid yang keluar terlalu sedikit. k. Periode referens: sejumlah hari berturutan yang digunakan sebagai dasar analisis. Biasanya digunakan 90 hari, seperti juga yang direkomendasikan WHO. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Distribusi Frekuensi Variabel