Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Edisi II, W.F. Stoecker, hal :251 5. Kecepatan rata-rata refrigeran
V
m
=
2
4 3
V V
+
………………..……..…………..…..………….….…2.6
3 4
. 2
4 3
2 V
V m
A v
V x
D L
x f
P P
m m
− =
∆ −
− ……………………..….….…2.7
Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Edisi II, W.F. Stoecker, hal :251
2.4.1. Pengelompokan Refrigrant
Refrigerant dirancang untuk ditempatkan didalam siklus tertutup atau tidak bercampur dengan udara luar. Tetapi, jika ada kebocoran karena sesuatu hal yang
tidak diinginkan, maka refrigerant akan keluar dari system dan bisa saja terhirup manusia. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka refrigerant harus
dikategorikan aman atau tidak aman. Ada dua faktor yang digunakan untuk mengklassifikasikan refrigerant berdasarkan keamanan, yaitu bersifat racun
toxicity dan bersifat mudah terbakar flammability. Berdasarkan toxicity, refrigerants dapat dibagi dua kelas, yaitu kelas A
bersifat tidak beracun pada konsentrasi yang ditetapkan dan kelas B jika bersifat racun. Batas yang digunakan untuk mendefinisikan sifat racun atau tidak adalah
sebagai berikut. Refrigerant dikategorikan tipe A jika pekerja tidak mengalami gejala keracunan meskipun bekerja lebih dari 8 jamhari 40 jamminggu di
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
lingkungan yang mengandung konsentrasi refrigerant sama atau kurang dari 400 ppm part per million by mass. Sementara kategori B adalah sebaliknya.
Berdasarkan flammability, refrigerant dibagi atas 3 kelas, kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Yang disebut kelas 1 jika tidak terbakar jika diuji pada tekanan 1 atm
101 kPa temperature 18,3°C. Kelas 2 jika menunjukkan keterbakaran yang rendah saat konsentrasinya lebih dari 0,1 kgm
3
pada 1 atm 21.1°C atau kalor pembakarannya kurang dari 19 MJkg. Kelas 3 sangat mudah terbakar.
Refrigerant ini akan terbakar jika konsentrasinya kurang dari 0,1 kg kgm
3
atau kalor pembakarannya lebih dari 19 MJkg. Berdasarkan defenisi ini, sesuai standard 34-1997, refrigerants diklassifikasikan menjadi 6 kategori, yaitu:
Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Edisi II, W.F. Stoecker . 1.
A1: Sifat racun rendah dan tidak terbakar 2.
A2: Sifat racun rendah dan sifat terbakar rendah 3.
A3: Sifat racun rendah dan mudah terbakar 4.
B1: Sifat racun lebih tinggi dan tidak terbakar 5.
B2: Sifat racun lebih tinggi dan sifat terbakar rendah 6.
B3: Sifat racun lebih tinggi dan mudah terbakar Tabel 2. 2. Pembagian Refrigerant berdasarkan keamanan
Refrigerant number
Chemical Formula Safety group
Old New
10 CCl
4
2 B1
11 CCl
3
F 1
A1 12
CCl
2
F
2
1 A1
13 CClF
3
1 A1
13B1 CBrF
3
1 A1
14 CF
4
1 A1
21 CHCl
2
F 2
B1 22
CHClF
2
1 A1
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
23 CHF
3
A1 30
CH
2
CL
2
2 B2
32 CH
2
F
2
A2 40
CH
3
Cl 2
B2 50
CH
4
3a A3
113 CCl
2
FCClF
2
1 A1
114 CClF
2
CClF
2
1 A1
115 CClF
2
CF
3
1 A1
116 CF
3
CF
3
A1 123
CHCl
2
CF
3
B1 124
CHClFCF
3
A1 125
CHF
2
CF
3
A1 134a
CF
3
CH
2
F A1
142b CClF
2
CH
3
3b A2
143a CF
3
CH
3
A2 152a
CHF
2
CH
3
3b A2
170 CH
3
CH
3
3a A3
218 CF
3
CF
2
CF
3
A1
Sumber, ASHRAE Inc., 2008. ASHRAE Handbook – HVAC Systems and Equipment. SI Edition. Atlanta
.
2.4.2. Persyaratan Refrigerant