persen. Semakin tinggi nilai efisiensi pengeringan maka alat pengering tersebut semakin baik.
2.6.1 Efisiensi Pengeringan
Perhitungan efisiensi pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan:
.................................................................................... 2.8
Dipl. Ing FH D. Butz, Dipl. Ing FH M. Schwarz, Fachhochschule Fulda, Food technology 2004 hal :142
Dimana: Q
p
adalah energi yang digunakan untuk pengeringan kJ Q adalah energi untuk memanaskan udara pengering kJ
2.6.2 Kadar Air
Kadar air merupakan salah satu sifat fisik dari bahan yang menunjukan banyaknya air yang terkandung di dalam bahan. Kadar air biasanya dinyatakan
dengan persentase berat air terhadap bahan basah atau dalam gram air untuk setiap 100 gram bahan yang disebut dengan kadar air basis basah bb. Berat bahan
kering atau padatan adalah berat bahan setelah mengalami pemanasan beberapa waktu tertentu sehingga beratnya tetap atau konstan
Safrizal, 2010.
Kadar air bahan menunjukkan banyaknya kandungan air persatuan bobot bahan. Dalam hal ini terdapat dua metode untuk menentukan kadar air bahan
tersebut yaitu berdasarkan bobot kering dry basis dan berdasarkan bobot basah wet basis Safrizal, 2010.
Kadar air basis basah dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
……………….......……..……. 2.9 Dimana:
Ka
bb
= Kadar air basis basah Wa
= Berat air dalam bahan g
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Wk = Berat kering mutlak bahan g
Wt = Berat total g = Wa + Wk
Kadar air basis kering adalah perbandingan antara berat air yang ada dalam bahan dengan berat padatan yang ada dalam bahan. Kadar air berat kering dapat
ditentukan dengan persamaan berikut: ......................................................2.10
Dimana: Ka
bk
= Kadar air basis kering Wa
= Berat air dalam bahan g Wk
= Berat kering mutlak bahan g Wt
= Berat total g = Wa + Wk
Kadar air basis kering adalah berat bahan setelah mengalami pengeringan dalam waktu tertentu sehingga beratnya konstan. Pada proses pengeringan, air
yang terkandung dalam bahan tidak dapat seluruhnya diuapkan meskipun demikian yang diperoleh disebut juga sebagai berat bahan kering Ramadhani,
2011.
2.6.3 Pengertian Laju Pengeringan