44
Setiap responden akan memberikan bobot a, b, c, dan d untuk setiap variabel IPJ, sehingga secara rata-rata akan dapat disimpulkan bobot setiap variabel
dengan metoda sebagaimana disampaikan pada Tabel III.4. Bobot yang diperoleh dapat menyatakan perpektif umum mengenai kepentingan setiap variabel IPJ
dalam kebijakan penangananpenyelenggaraan prasarana jalan.
Tabel III.4 Proses Penentuan Bobot Variabel IPJ
Variabel Responden 1
Responden 2 ........
Responden n Total
Ktj a
1
a
2
........ a
n
∑a Knj
b
1
b
2
b
n
∑b Bln
c
1
c
2
c
n
∑c Pyp
d
1
d
2
d
n
∑d Total
∑a+∑a+∑a+∑a a
rata – rata
=Σa Σa+Σ b+Σ c+Σ d b
rata – rata
=Σb Σa+Σ b+Σ c+Σ d c
rata – rata
=Σc Σa+Σ b+Σ c+Σ d d
rata – rata
=Σd Σa+Σ b+Σ c+Σ d
III.6.3 Estimasi Skor IPJ Scoring and Weighting
Proses estimasi skor IPJ untuk suatu wilayah dilakukan dengan 2 tahapan berikut:
1. Scoring: Dengan menggunakan hasil kualifikasi setiap variabel IPJ, nilai setiap
variabel IPJ dari setiap Kab dapat dikonversi menjadi skor 0 s.d 10,
2. Weighting: Dengan menggunakan bobot setiap variabel IPJ, maka hasil skor
setiap variabel IPJ pada tahap 1 dapat dibobotkan dan dijumlahkan menjadi variabel IPJ dengan rentang nilai IPJ antara 0 s.
Universitas Sumatera Utara
45
III.6.4 Interpretasi Skor IPJ
Setelah diperoleh skor IPJ, maka nilai tersebut dapat diinterpretasikan untuk membandingkan kondisi prasarana jalan di dua atau lebih wilayah. Kaidah umum
dalam menginterpretasi hasil estimasi skor IPJ adalah sebagai berikut : a. Skor IPJ merepresentasikan kondisi umum penyediaan prasarana jalan di suatu
wilayah, terkait dengan kuantitas relatif terhadap luas wilayah, jumlah kendaraan, dan jumlah penduduk, serta kondisi fisik jalan,
b. Semakin tinggi skor IPJ di suatu wilayah maka kondisi umum penyediaan prasarana jalan di wilayah tersebut semakin baik,
c. Skor IPJ merupakan hasil pembobotan dari beberapa skor variabel Ktj, Knj, Bln
, dan Pyp, sehingga untuk mengidentifikasi permasalahan dari skor IPJ
tertentu harus dilihatdi-breakdown ke level variabel untuk dapat mengetahui akar permasalahannya.
III.7 Metode Pengolahan dan Analisa Data
III.7.1 Indeks Prasarana Jalan IPJ
Indeks Prasarana Jalan IPJ merupakan salah satu cara untuk menilai jaringan jalan yang ada. Data yang diperlukan untuk analisis ini adalah
• Luas wilayah secara keseluruhan
• Total panjang jalan yang ada di wilayah tersebut
• Jumlah penduduk
• Panjang jalan dengan kondisi mantap baik sampai sedang
• Jumlah kendaraan yang ada di wilayah tersebut
Universitas Sumatera Utara
46
III.7.2 Standar Pelayanan Minimum SPM Jalan
Data yang diperlukan untuk melakukan analisis ini adalah •
Luas wilayah secara keseluruhan •
Total panjang jalan yang ada di wilayah tersebut •
Jumlah penduduk •
PDRBkapita Data 1-4 merupakan data minimum iyang harus dimiliki untuk
melakukan analisis jaringan jalan terhadap Standar Pelayanan Minimum. Jika hasil yang diperoleh dari perhitungan data saat ini telah berada di atas nilai
minimum yang disyaratkan, berarti jaringan jalan yang ada telah memenuhi kebutuhan aksesibilitas dan mobilitas secara umum. Jika hasil perhitungan
menunjukan angka di bawah syarat minimum, maka jaringan jalan yang ada belum memenuhi kebutuhan aksesibilitas dan mobilitas yang berarti panjang
jalan yang ada belum memenuhi.
Universitas Sumatera Utara
47
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI