22
2.6 Pengertian Tenaga Kerja
Tenaga Kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja, tenaga kerja dapat
dilihat dari konsep produktivitasnya. Tenaga kerja faktor produksi ini bukan saja berarti jumlah buruh yang
terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian dan ketrampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya,
tenaga kerja di bedakan kepada tiga golongan berikut: 1. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah
pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan, 2. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memilki keahlian dari
pelatihan atau dari pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli merepasi TV dan radio.
3. Tenaga karja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli
ekonom dan insinyur. Sadono Sukirno, 2003 Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu
dimensi individu dan dimensi organisasian. Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik kepribadian
individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas kehidupannya.
Sedangkan dimensi
keorganisasian melihat
produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan input input
Universitas Sumatera Utara
23 dan keluaran output. Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya
peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas.
2.7 Penelitian Terdahulu
Sebagai pelajaran dan acuan perbandingan untuk landasan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, maka peneliti menggunakan beberapa penelitian
terdahulu yang memiliki kemiripan dengan judul yang diambil peneliti. Penelitian tersebut diantaranya :
1. Sebuah skripsi yang berjudul Analisis Peranan Kredit Perbankan Dalam Pengembangan UMK Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Medan
Helvetia oleh Reza Kurnia Sekedeng 2011. Biaya yang menjadi faktor yang paling mempengaruhi keputusan pedagang dalam mengambil kredit dari
perbankan adalah faktor Upah Tenaga Kerja pada urutan pertama, faktor Bahan Baku pada urutan kedua, dan faktor Transportasi pada urutan ketiga.
Sementara faktor suku bunga yang biasanya dianggap sangat berpengaruh dalam keputusan mengambil kredit ternyata hanya mendapat penilaian
berpengaruh sebesar 40. Hal ini mungkin disebabkan karena nasabah jauh lebih mementingkan kepentingan mendapatkan modal dalam rangka
mengembangkan usahanya dibanding suku bunga yang ditawarkan, karena secara umum juga tingkat suku bunga kredit mikro perbankan berada pada
kisaran yang sama, yakni rata-rata 17 sampai 20.
Universitas Sumatera Utara
24 2. Sebuah skripsi yang berjudul Peranan Kredit Usaha Rakyat Terhadap
Pengembangan UMK di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Studi Kasus Bank BRI Unit Kecamatan Gebang oleh Ari Syofwan 2013. Dari hasil
perhitungan koefisien regresi modal sendiri X1 adalah besarnya pengaruh variabel bebas X1 modal sendiri terhadap perubahan tingkat pendapatan
pengusaha Usaha Mikro dan Kecil, pengaruh ini bernilai positif atau dapat dikatakan semakin tinggi modal sendiri maka akan semakin tinggi pula tingkat
pendapatan yang akan didapatkan pengusaha Usaha Mikro dan Kecil UMK, dimana setiap kenaikan modal sendiri X1 pendapatan pengusaha Usaha
Mikro dan Kecil di Kecamatan Gebang juga akan meningkat. 3. Sebuah skripsi yang berjudul
A nalisis Permintaan Kredit Pada Usaha Mikro
Dan Kecil Di Kecamatan Medan Johor Taupan Ahcmad Felna 2012. Dari persamaan regresi X1 dan X2 dan X3 terhadap Y maka dapat diketahui bahwa
pendapatan usaha mikro dan kecil Y tidak ditentukan dari modal sendiri X1, modal kredit X2, dan jumlah pekerja X3. Melainkan ada juga
beberapa faktor lain yang juga dapat mempengaruhi seperti lokasi usaha, cuaca, dan lain-lain. Walaupun pada halaman lain dapat diketahui bahwa
dengan pemanfaatan kredit 100 untuk usaha maka usaha mikro dan kecil tersebut sangat meningkat terhadap perubahan pendapatan.
Universitas Sumatera Utara
25
2.8 Kerangka Konseptual