Perbedaan Pembiayaan Syariah dan Konvensional Pendapatan

13 dalam memperoleh keuntungan, kecuali diluar perjanjian usaha yang telah ditetapkan atau yang menyimpang dari aturan syariah. 2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal Musharakah adalah persekutuan kerjasama yang dilakukan oleh dua oranglembaga atau lebih yang bias memanfaatkan harta dengan cara mengumpulkan sejumlah harta tertentu dengan pembagian nisbah yang jelas di ketahui atau saham saham dalm jumlah tertentu. 3. Prinsip jual beli barang dengan perolehan keuntungan Murabahah adalah akad jual beli antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah yang memesan untuk membeli barang. Dari transaksi tersebut bank mendapatkan keuntungan jual beli yang disepakati bersama. 4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan Ijarah adalah akad yang tetap antara Bank muajjir dengan nasabah musta’jir untuk memanfaatkan sesuatu barang dalam waktu tertentu dengan harga yang telah di sepakati. Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa bank lainnya bagi bank yang berdasarkan pada prinsip syariah juga sesuai dengan syariah Islam. Kemudian sumber penentuan harga atau pelaksanaan kegiatan bank prinsip syariah dasarnya adalah Al-Quran dan Hadits. Pada bank yang berasaskan prinsip syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu.

2.2 Perbedaan Pembiayaan Syariah dan Konvensional

Antara pembiayaan syariah dan konvensional memiliki perbedaan, akan tetapi untuk proses awal pada bagian persyaratan untuk mengajukan pinjaman atau kredit tidak Universitas Sumatera Utara 14 ada perbedaan antara pembiayaan syariah dan konvensioal. Berikut ini dapat dilihat dalam tabel 2.1. yang merangkumkan secara singkat tentang perbedaan pembiayaan syariah dan konvensional. Tabel 2.1 Perbedaan Pembiayaan Syariah dan Konvensional Pembiayaan Syariah Konvensional 1. Nilai plafond kredit yang diberikan pembiayaan syariah jauh lebih tinggi 1. Nilai plafond kredit yang diberikan rendah 2. Tidak ada istilah suku bunga meningkat ataupun menurun. 2. Suku bunga meningkat dan menurun. 3. Pembiayaan syariah akan menjelaskan margin perhitungan pembiayaan dan jumlah yang harus dibayarkan pada awal pinjaman,dan jumlah tersebut tidak akan berubah selama masa pinjaman berjalan. 3.Tidak akan menjelaskan margin perhitungan pembiayaan dan jumlah yang harus dibayarkan pada awal pinjaman,dan jumlah tersebut akan berubah selama masa pinjaman berjalan. 4. Besarnya margin ditentukan sesuai jangka waktu pinjaman. 4. Besarnya margin tidak ditentukan sesuai jangka waktu pinjaman. 5. Jumlah cicilan mungkin lebih besar akan tetapi angsuran tidak akan naik sesuai jangka waku yang telah di tetapkan. 5. Jumlah cicilan kecil tetapi angsuran akan naik sesuai jangka waktu yang telah ditentukan. Sumber : Antonio, 2001 Universitas Sumatera Utara 15

2.3 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM

2.3.1 Pengertian UMKM

Sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, Menengah UMKM terdiri atas: 1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. 2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria UMKM menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 dilihat dari asset dan omsetnya yaitu: Universitas Sumatera Utara 16 1. Usaha Mikro yaitu usaha yang memiliki asset maksimal Rp 50 juta dan memiliki omset maksimal Rp 500 jutatahun. 2. Usaha Kecil yaitu usaha yang memiliki asset diatas Rp 50 juta sampai Rp 500 juta dan memiliki omset diatas Rp 500 jutatahun sampai Rp 2,5 milyartahun. 3. Usaha Menengah yaitu usaha yang memiliki asset diatas Rp 500 juta sampai Rp 10 milyar dan memiliki omset diatas Rp 2,5 milyartahun sampai Rp 50 milyartahun. Sedangkan Badan Pusat Statistik BPS mendefenisikan skala industri berdasarkan jumlah tenaga kerja. Defenisi BPS termaksud adalah sebagai berikut: 1. Industri Kerajinan Rumah Tangga IRT adalah industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 1-4 orang. 2. Industri Kecil IK adalah industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 5-19 orang. 3. Industri SedangMenengah IM adalah industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 20-99 orang. 4. Industri Besar IB adlah industri dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 100 orang.

2.3.2 Permasalahan UMKM

Masalah yang masih dihadapi oleh UMKM adalah rendahnya produktivitas Sri Susilo, 2005; anonim, 2004. Hal tersebut berkaitan dengan: 1 rendahnya kualitas sumberdaya manusia usaha skala mikro, dan 2 rendahnya kompetensi kewirausahaan usaha skala mikro. Di samping itu, UMKM menghadapi pula faktor-faktor yang masih menjadi kendala dalam peningkatan Universitas Sumatera Utara 17 daya saing dan kinerja UMKM. Faktor-faktor termaksud adalah: 1 terbatasnya terhadap akses permodalan, 2 terbatasnya terhadap akses ke pasar, dan 3 terbatas akses informasi mengenai sumber daya dan teknologi. Selanjutnya masalah yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi masalah internal dan masalah eksternal Setyari, 2005. Masalah yang terkait dengan faktor internal adalah: 1 terbatasnya permodalan, 2 sumber daya manusia yang terbatas, dan 3 lemahnya jaringan usaha dan kemampuan penetrasi pasar. Selanjutnya masalah yang terkait dengan faktor eksternal adalah: 1 iklim usaha belum sepenuhnya kondusif, 2 terbatasnya sarana dan prasarana usaha, 3 impikasi otonomi daerah, 4 sifat produk dengan life time pendek, 5 terbatasnya akses pasar, dan 6 implikasi perdagangan bebas.

2.4 Pendapatan

Menurut Rahardja dan Manurung 2006: 292 pendapatan merupakan total dari penerimaan uang dan bukan uang seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu. Pendapatan adalah konsep aliran flow concept. Terdapat tiga sumber penerimaan pada rumah tangga, yakni: 1. Pendapatan dari gaji dan upah Gaji merupakan balas jasa terhadap kesediaan menjadi tenaga kerja. Besar dari gaji seseorang tersebut tergantung dariproduktivitasnya. Faktor–faktor yang mempengaruhi produktivitas, yakni a Keahlian, b Mutu modal manusia, dan c Kondisi kerja. 2. Pendapatan dari aset produktif Universitas Sumatera Utara 18 Aset produktif mrerupakan aset yang memberikan masukan terhadap balas jasa penggunaanya. Aset ini terbagi dua yakni aset finansial dan aset bukan financial. 3. Pendapatan dari Pemerintah Pendapatan dari pemerintah merupakan pendapatan yang diterima bukan atas balas jasa yang telah dilakukan maupun diberikan. Hal ini biasanya terdapat pada negara-negara maju yang memberikan tunjangan penghasilan bagi para penganggur dan sebagainya. Dalam analisis Mikro Ekonomi, menurut Sadono Sukirno 2002 : 391 pendapatan pengusaha merupakan keuntungan. Dalam kegiatan perusahaan, keuntungan ditentukan dengan cara mengurangiberbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang diperoleh. Istilah pendapatan digunakan apabila berhubungan dengan aliran penghasilan pada suatu periode tertentu yang berasal dari penyediaan faktor-faktor produksi sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal masing-masing dalam bentuk sewa, upah, dan bunga, secara berurutan. Dalam analisis Ekonomi Makro menurut Mankiw 2007 : 17 pendapatan nasional national income dapat diukur dengan Produk Domestik Bruto PDB. PDB dianggap sebagai ukuran terbaik dalam kinerja perekonomian. Ada dua cara dalam melihat statistik PDB, yaitu dengan melihat PDB sebagai pendapatan total dari setiap orang di dalam perekonomian dan sebagai pengeluaran total atas output barang dan jasa perekonomian. PDB dipakai berhubungan dengan pendapatan agregat suatu negara dari sewa, upah, bunga dan pembayaran, namun Universitas Sumatera Utara 19 tidak termasuk pembayaran transfer tunjangan pengangguran, uang pensiun dan lain sebagainya. Dalam suatu perekonomian, pendapatan masyarakat suatu negara secara keseluruhan pendapatan nasional dialokasikan ke dalam dua kategori penggunaan, yaitu untuk keperluan konsumsi dan tabungan. Pada umumnya pendapatan dilambangkan dengan Y, sedangkan konsumsi dilambangkan dengan C, tabungan dilambangkan dengan S, dan investasi dilambangkan dengan I. Menurut John Maynard Keynes pendapatan suatu negara dapat dirumuskan sebagai berikut : a. ditinjau dari segi perorangan b. ditinjau dari segi perusahaanpengusaha c. ditinjau dari segi pemerintah Keterangan : Y = incomependapatan C = consumptionkonsumen S = savingtabungan I = investmeninvestasi G = govermentpemerintah Y = C + S Y = C + I Y = C + I + G Universitas Sumatera Utara 20

2.5 Pengertian Produksi