30
3.6 Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, untuk menguji ketiga hipotesis menggunakan program komputer yang bernama Statistic Product and Service Solution SPSS
21 dengan terlebih dahulu melakukan pemindahan data yang diperoleh ke dalam software Microsoft Excel.
3.7 Instrumen Penelitian
3.7.1 Validitas
Hadi 1996 mengatakan bahwa validitas alat ukur merupakan indeks dari ketepatan atau keakuratan dan ketelitian alat ukur dalam menjalankan fungsi dan
pengukurannya. Kemudian disebutkan seberapa jauh alat ukur tersebut dapat membaca dengan teliti, menunjukkan dengan sebenarnya status atau keadaan
kriteria pembanding. Dalam hal ini kriteria pembanding yaitu kriteria dalam internal criterion dan kriteria luar external criterion.
Pembanding yang berasal dari luar alat ukur disebut kriteria luar dan sebaliknya pembanding dari dalam disebut sebagai kriteria dalam yang berasal
dari kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen keseluruhan, maka alat ukur dinyatakan memiliki validitas yang tinggi. Penelitian ini
mengambil kriteria pembanding yang berasal dari dalam pengukuran alat itu sendiri. Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi Product Moment dengan
menggunakan rumus angka kasar yang dikemukakan Pearson dalam Azwar, 2013, yakni sebagai berikut:
Σ −
Σ
Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
= N
Y Y
N X
X N
Y X
XY r
xy
.
2 2
2
Universitas Sumatera Utara
31 Keterangan :
r
xy
= Koefisien korelasi antara variabel X skor subjek tiap butir dengan variabel Y total skor subjek dari keseluruhan butir.
ΣXY = Jumlah hasil perkalian antara variabel X dan Y ΣX = Jumlah skor keseluruhan subjek setiap butir
ΣY = Jumlah skor keseluruhan item pada subjek ΣX
2
= Jumlah kwadrat skor X ΣY
2
= Jumlah kwadrat skor Y N
= Jumlah subjek
Nilai validitas setiap butir koefisien r Product Moment Pearson sebenarnya masih perlu dikoreksi karena kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini terjadi karena skor
butir yang dikorelasikan dengan skor total ikut sebagai komponen skor total, dan hal ini menyebabkan koefisien r menjadi lebih besar Hadi, 1996. Untuk membersihkan
kelebihan bobot ini dipakai part whole dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan : r
bt
= Koefisien korelasi setelah dikoreksi dengan part whole r
xy
= Koefisien korelasi sebelum dikoreksi SDy = Standar deviasi total
SDx = Standar deviasi butir
3.7.2 Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur adalah untuk mencari dan mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Reliabel dapat juga dikatakan kepercayaan, keterasalan,
keajegan, kestabilan, konsistensi dan sebagainya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang
sama diperoleh hasil yang relatif sama selama dalam diri subjek yang diukur memang belum berubah Azwar, 2013. Skala yang akan diestimasi reliabilitasnya dalam
r
}
{
2
2 y
x xy
y x
y xy
bt
SD SD
r SD
SD SDx
SD r
− +
− =
Universitas Sumatera Utara
32
= −
=
2 2
2
2 1
1 2
Sx S
S
α
jumlah yang sama banyak. Untuk mengetahui realibilitas alat ukur maka digunakan rumus koefisien Alpha sebagai berikut:
Keterangan: S1² dan S2² = Varians skor belahan 1 dan Varians skor belahan 2
Sx² = Varians skor skala
3.8 Metode Analisis Data
Sedangkan metode yang dipakai untuk menganalisis data penelitian ini dengan analisis non parametrik menggunakan Paired Sample t-Test yaitu untuk
menguji signifikansi hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi. Paired Sample t-Test menggunakan rumus sebagai berikut :
� = �
1
− �
2
��
1
2
�
1
+ �
2
2
�
2
− 2� � �
1
√�
1
� � �
2
√�
2
� Keterangan :
X
1
= rata – rata sampel 1 X
2
= rata – rata sampel 2 S
1
= simpangan baku sampel 1 S
2
= simpangan baku sampel 2 S
1 2
= varians sampel 1 S
2 2
= varians sampel 2 r = korelasi antar2 sampel
n
1
= jumlah sampel 1 n
2
= jumlah sampel 2
Universitas Sumatera Utara
33 Keputusan :
Nilai Probabilitas Sig •
Jika probabilitas 0.05 maka Ho diterima •
Jika probabilitas 0.05 maka Ho ditolak
Untuk pengujian ini digunakan hipotesa sebagai berikut : •
Ho : d = 0 atau
t
idak ada dampak peningkatan sebelum dan sesudah diberikan pembiayaan mudharabah oleh Perbankan Syariah.
• Ho : d
≠ 0 atau ada dampak peningkatan sebelum dan sesudah diberikan
pembiayaan mudharabah oleh Perbankan Syariah.
3.9 Definisi Operasional
1. Pendapatan Pendapatan adalah segala bentuk penerimaan yang berbentuk materi yang
diperoleh UMKM di Kota Langsa selama ia melakukan aktivitas kerjausahanya. Dinyatakan dalam rupiah.
Penerimaan Ho
t = tabel
Penerimaan H
1
Universitas Sumatera Utara
34 2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah semua orang yang mau ataupun bersedia dan memiliki kesanggupan untuk bekerja di Kota Langsa. Dinyatakan dalam orang.
3. Produksi Produksi adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan atau
menambah guna atas suatu benda. Dinyatakan dalam rupiah.
Universitas Sumatera Utara
35
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kota Langsa
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2001 Kota Langsa terbentuk secara definitif pada tanggal 21 Juni 2001. Kota yang terletak di pesisir
pantai timur Provinsi Aceh ini merupakan hasil pemekaran wilayah dari Kota Aceh Timur. Kedudukan Kota Langsa berada pada titik koordinat antara 04
24’- 35,68’-04
33 47’-0,3’ Lintang Utara LU dan 97 53’ 14,59’-98
04’ 42,16’ Bujur Timur BT.
Luas wilayah Kota Langsa mencapai 239,84 km
2
dan membawahi 5 kecamatan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Nama-nama Kecamatan di Kota Langsa
No Kecamatan
1 Langsa Baro
2 Langsa Timur
3 Langsa Barat
4 Langsa Lama
5 Langsa Kota
Sumber : BPS
Universitas Sumatera Utara