c. Uji pH
Menggunakan alat pH meter.
d. Jumlah Sel Saccharomyces cerevisiae
Jumlah sel = X
1
+ X
2
+…+X
n
: n Keterangan :
X1, X2,…, Xn = jumlah sel terhitung sesuai syarat pada ulangan 1,2,… hingga ulangan ke n
n = jumlah banyaknya ulangan dengan beberapa syarat :
a. Jumlah koloni tiap cawan petri antara 30-300 koloni. b. Tidak ada koloni yang menutup lebih besar dari setengah luas cawan spreader
perbandingan jumlah koloni dari pengenceran berturut-turut antara pengenceran yang lebih besar dari pengenceran sebelumnya. Jika sama atau ebih kecil dari 2
maka hasilnya rata-rata, dan jika lebih besar dari 2 maka yang dipakai adalah jumlah koloni dari hasil pengenceran sebelumnya.
c. Jika dengan ulangan setelah memenuhi syarat maka hasilnya dirata-rata.
e. Uji Kadar Bioetanol
Menggunakan alat Alkoholmeter. Nilai yang terbaca pada alat dicatat dan kadar alkohol
F. Analisis Data
Data hasil pengamatan periodik di analisis menggunakan grafik. Selanjutnya, hasil data yang diperoleh dianalisis data menggunakan sidik ragam
dengan uji F pada taraf 5. Apabila ada beda nyata antar perlakuan yang dicobakan maka dilakukan uji Duncan Multiple Range Test DMRT.
53
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakterisasi Tepung Onggok
Karakterisasi tepung onggok dapat dilakukan dengan menganalisa kandungan atau komponen tepung onggok melalui uji proximat. Analisis proximat adalah suatu
metode analisis kimia untuk mengidentifikasi kandungan nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak, pada suatu zat makanan dari bahan pakan atau pangan. Analisis
proximat memiliki manfaat sebagai penilaian kualitas pakan atau bahan pangan terutama pada standar zat makanan yang terkandung di dalamnya. Hasil analisis
tepung onggok pada penelitian ini tertera pada Tabel 4. Tabel 1. Hasil Analisis Proximat Tepung Onggok
Analisa Hasil Penelitian
Dwi dkk. 2012 Karbohidrat :
77,39 68,00
-
Pati
71,53 58,00
-
Serat Kasar
5,54 10,00
Lemak
1,41 0,26
Protein 1,28
1,57
Air
13,38 20,00
Abu 1,01
0,17
Energi kkal100 g 316,17
-
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan adanya perbedaan hasil analisis proximat pada hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasil penelitian oleh Dwi dkk. 2012.
Perbedaan tersebut dapat terjadi karena adanya perbedaan teknik penanganan pada proses pengolahan tepung onggok dan jenis onggok yang digunakan, sehingga jika
terdapat persentase kadar kandungan tepung onggok yang lebih tinggi maupun lebih