i i o o

Tabel 4.3 Efektifitas APK dengan menggunakan Ansys Fluent Debit Air Panas ljam Debit Methanol ljam T

h,i

°C T

c,i

°C T

h,o

°C T

c,o

°C ε 180 180 40 34 39.61728 34.4372 7.2860 45 35 44.3622 35.7196 7.1960 50 35 49.0432 36.0794 7.1959 55 34 53.6605 35.23166 7.1971 240 180 40 34 39.6865 34.4448 7.4132 45 35 44.4775 35.7413 7.4130 50 35 49.2162 36.1120 7.4131 55 34 53.9027 35.5568 7.4140 300 180 40 34 39.7330 34.4543 7.5708 45 35 44.5550 35.7571 7.5711 50 35 49.3325 36.1357 7.5712 55 34 54.0655 35.5899 7.5711 360 180 40 34 39.7626 34.4616 7.6935 45 35 44.6043 35.7694 7.6942 50 35 49.4064 36.1540 7.6950 55 34 54.1690 35.6156 7.7100 180 240 40 34 39.5732 34.6324 10.5403 45 34 44.2176 35.1595 10.5405 50 36 49.0042 37.4757 10.5406 55 32 53.3641 34.4243 10.5407 240 240 40 34 39.6757 34.6407 10.6787 45 34 44.4054 35.1747 10.6786 50 36 49.2432 37.4950 10.6792 55 32 53.7567 34.4561 10.6821 300 240 40 34 39.7388 34.6444 10.7400 45 34 44.5212 35.1815 10.7405 50 36 49.3906 37.5037 10.7404 93 55 32 53.9988 34.4703 10.7405 360 240 40 34 39.7792 34.6536 10.8930 45 34 44.5953 35.1983 10.8936 50 36 49.4849 37.5252 10.8937 55 32 54.1537 34.5056 10.8940 180 360 40 35 39.5402 35.4541 9.0814 45 34 43.9884 34.9990 9.0815 50 37 48.8044 38.1057 8.5054 55 35 53.1607 36.8163 9.0814 240 360 40 35 39.6494 35.4614 9.2272 45 34 44.2288 35.0150 9.2271 50 37 49.0886 38.1995 9.2271 55 35 53.5978 36.8454 9.2272 300 360 40 35 39.7167 35.4659 9.3188 45 34 44.3767 35.0251 9.3190 50 37 49.2634 38.2115 9.3189 55 35 53.8667 36.8638 9.3190 360 360 40 35 39.7600 35.4734 9.4682 45 34 44.4721 35.0415 9.4683 50 37 49.3761 38.2390 9.5310 55 35 54.0402 36.8937 9.4685 Setelah dilakukan perbandingan perhitungan dengan menggunakan software Ansys Fluent, dapat dilihat perbedaan hasil yang diperoleh dengan perhitungan metode NTU dan perhitungan di lapangan. Perbedaan hasil lebih kecil terlihat antara hasil perhitungan metode NTU dibandingkan dengan hasil perhitungan dengan menggunakan software. Untuk lebih jelasnya, perbedaan hasil perhitungan tersebut dapat dilihat dengan lengkap pada tabel berikut. Dari ketiga tabel di atas dapat dilihat dalam bentuk grafik di bawah ini : Gambar 4.21 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 40 °C dan 34 °C dengan kapasitas fluida dingin 180 ljam Dari grafik dapat dilihat ɛ eksperimen semakin meningkat dengan laju aliran air panas yang cukup besar dibanding dengan teori dan simulasi yang juga meningkat tetapi tidak terlalu jauh. Gambar 4.22 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 45 °C dan 35 °C kapasitas fluida dingin 180 ljam 5 10 15 20 25 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε 5 10 15 20 25 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 95 Dari grafik dapat dilihat ɛ eksperimen semakin meningkat dengan laju aliran air panas yang cukup besar dibanding dengan teori dan simulasi yang juga meningkat tetapi tidak terlalu jauh. Gambar 4.23 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 50 °C dan 35 °C dengan kapasitas fluida dingin 180 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen tertinggi terdapat pada kapasitas aliran air panas 240 Ljam yang kemudian mengalami penurunan. Hal ini terjadi dikarenakan faktor flowmeter serta kabel termokopel yang telah dijelaskan di atas. 5 10 15 20 25 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam Gambar 4.24 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 55 °C dan 34 °C dengan kapasitas fluida dingin 180 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksp erimen tertinggi terdapat pada kapasitas aliran air panas 360 Ljam. Untuk kondisi eksperimen pada Qh 240 Ljam terjadi penurunan disebabkan oleh kondisi flowmeter yang terkadang melebihi laju aliran yang diinginkan. Gambar 4.25 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 40 °C dan 34 °C dengan kapasitas fluida dingin 240 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen pada Qh 360 Ljam jauh meningkat dibanding dengan lainnya. Keadaan ini terjadi karena flowmeter tidak berjalan dengan baik. 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 2 4 6 8 10 12 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 97 Gambar 4.26 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 45 °C dan 34 °C dengan kapasitas fluida dingin 240 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen pada Qh 300 Ljam jauh meningkat dibanding dengan lainnya. Keadaan ini terjadi karena flowmeter tidak berjalan dengan baik. Gambar 4.27 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 50°C dan 36°C dengan kapasitas fluida dingin 240 ljam Dari grafik dapat dilihat ɛ eksperimen semakin meningkat dengan laju aliran air panas yang cukup besar tetapi mengalami penurunan sedikit pada Qh 360 Ljam dikarenakan pengaruh faktor yang dissebutkan di atas. 2 4 6 8 10 12 14 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 2 4 6 8 10 12 14 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam Gambar 4.28 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 55 °C dan 32 °C dengan kapasitas fluida dingin 240 ljam Dari grafik dapat dilihat ɛ eksperimen semakin meningkat dengan laju aliran air panas yang cukup besar dibanding dengan teori dan simulasi yang juga meningkat tetapi tidak terlalu jauh. Gambar 4.29 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 40 °C dan 35 °C dengan kapasitas fluida dingin 360 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen terdapat 3 titik di bawah ɛ teori sedangkan pada Qh 180 Ljam berada jauh di atas. Hal ini dikarenakan keadaan flowmeter serta kabel termokopel seperti yang telah disebutkan di atas 5 10 15 20 25 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 5 10 15 20 25 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 99 Gambar 4.30 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 45 °C dan 34 °C dengan kapasitas fluida dingin 360 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen semakin meningkat dengan laju aliran air panas yang cukup besar dibanding dengan teori dan simulasi yang juga meningkat tetapi tidak terlalu jauh. Gambar 4.31 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 50 °C dan 37 °C dengan kapasitas fluida dingin 360 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen berada di bawah ɛ teori dan pada Qh=240 Ljam diperoleh ɛ eksperimen mendekati ɛ teori 2 4 6 8 10 12 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 2 4 6 8 10 12 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam Gambar 4.32 Grafik efektifitas perhitungan teori, eksperimen dan simulasi pada suhu 55 °C dan 35 °C dengan kapasitas fluida dingin 360 ljam Dari grafik di atas dapat dilihat ɛ eksperimen semakin meni ngkat dengan laju aliran air panas yang cukup besar dibanding dengan teori dan simulasi yang juga meningkat tetapi tidak terlalu jauh. 2 4 6 8 10 12 14 16 60 120 180 240 300 360 420 ε Teori ε eksperimen ε simulasi ε Qh Ljam 101 Tabel 4.4 Perbandingan hasil efektifitas APK dengan metode NTU, eksperimen dan Ansys Fluent Debit Air Panas ljam

Dokumen yang terkait

Analisis Dan Simulasi Keefektifan Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Dengan Variasi Kapasitas Aliran Fluida Panas, Kapasitas Aliran Fluida Dingin, Dan Suhu Masukan Fluida Panas Dengan Aliran Sejajar

2 84 112

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 37 150

Analisis dan simulasi keefektifan alat penukar kalor tabung sepusat dengan variasi kapasitas aliran fluida panas, kapasitas aliran fluida dingin, dan suhu masukan fluida panas dengan aliran sejajar

0 35 126

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 27

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 2

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 4

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 53

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 1

Analisis Dan Simulasi Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Aliran Berlawanan Dengan Variasi Temperatur, Kapasitas Aliran Pada Fluida Panas (Air) dan Fluida Dingin (Metanol)

0 0 13

Analisis Dan Simulasi Keefektifan Alat Penukar Kalor Tabung Sepusat Dengan Variasi Kapasitas Aliran Fluida Panas, Kapasitas Aliran Fluida Dingin, Dan Suhu Masukan Fluida Panas Dengan Aliran Sejajar

0 0 13