IV - 35
N d
m
=
…………………………………………………………………....... 2.7 Dengan
m
=
module
, mm
d
= diameter pitch, mm
N = banyaknya gigi
m N
d P
. ..
π π
= =
……………………………………………………………… 2.8 Dengan
p = circular pitch
Dengan memperhatikan kedua rumus diatas, kita segera dapat memahami bahwa
module
merupakan sebuah konsep yang dibuat untuk menentukan ukuran gigi secara umum berapa banyak jumlah gigi, ketebalan gigi dan kedalamannya.
Ketika kita akan memutuskan menggunakan
gearset
, yang harus kita tentukan terlebih dahulu adalah ukuran diameter gir diameter
pitch
dan kemudian
module
yang hendak digunakan. Contoh penggunaannya akan penulis jabarkan pada subbab selanjutnya.
2.2.4 Sistem Gigi
Sistem gigi adalah sebuah standar yang merinci hubungan yang melibatkan
addendum
,
dedendum, working depth, tooth thickeness,
sudut tekan. Suatu standar yang secara orisinil direncanakan untuk kemudahan substitusi gir
dengan berapapun jumlah giginya akan tetapi pada
pitch
dan sudut tekan yang sama.
Tabel 2.5 Standar Sistem Gigi untuk Gir Jenis Spur
Tooth system
Pressure angle Ф
Addendum a Deddendum
Full depth
20 1m
1.25m 1.35m
22
2 1
1m 1.25m
1.35m 25
1m 1.25m
1.35m
Stub
20 0.8m
1m
Sumber : Shigley and Mischke, 2001
IV - 36
Tabel 2.6 Modul yang Lazim Digunakan
Module mm Prefered
1, 1.25, 1.5, 2, 2.5, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 16, 20, 25, 32, 40, 50
Next choice
1.125, 1.375, 1.75, 2.25, 2.75, 3.5, 4.5, 5.5, 7, 9, 11, 14, 18, 22, 28, 36, 45
Sumber : Shigley and Mischke, 2001
Tabel 2.7 Angka Minimum Gigi Pada Pinion yang Aman Pressure angle degree Minimum number of teeth
14.5 20
25 32
18 12
Sumber : Norton, 1997
Penggunaan tabel diatas adalah sebagai berikut. Ketika kita sudah mengetahui berapa diameter gir yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah
menentukan
pressure angle
yang digunakan. Pada umumnya
pressure angle
yang digunakan adalah 20
. Tabel 2.2 menunjukkan nilai
pressure angle
yang lazim digunakan. Untuk sudut tekan
pressure angle
20 , maka jumlah gigi minimum
pada
pinion
adalah 18 seperti yang disarankan oleh tabel 2.4. Hal ini bertujuan menghindari
interferensi
perpotongan gigi yang tidak sesuai, Norton, 1999 . Oleh karena diameter
pitch
gir umumnya ditentukan terlebih dahulu, maka penggunaan
module
menyesuaikan dengan diameter gir dan jumlah gigi yang akan digunakan pada gir merujuk pada aturan jumlah minimum gigi pada pinion.
Sebagai contoh diameter gir diketahui sebesar 60 mm dan
pressure angle
20 ,
rumus
module
N d
m
=
dan jumlah minimum gigi pada pinion adalah 18. Maka,
module
yang dipakai adalah 3,33 mm. Angka tersebut bukanlah angka
module
yang lazim digunakan. Maka kita merujuk pada tabel 2.3 untuk mencari angka yang lebih mendekati yaitu ukuran
module
3 mm. Sehingga jumlah gigi yang terbentuk adalah 20. Tentunya angka ini tidak menyalahi aturan jumlah minimum
18 gigi pada pinion. Sehingga penggunaan modul sebesar 3 mm dapat diterima.
IV - 37
2.2.5 Geartrains