Sistem Gerak Utama PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

IV - 69

4.4 Sistem Gerak Utama

Pada subbab ini, beberapa prinsip mekanika dan fisika yang menjadi konsep desain akan dibahas selengkapnya. Untuk tujuan itu, maka penulis membaginya pada beberapa pembahasan subbab berikut ini. 4.4.1 Pre-Insertion Sebagaimana diperagakan gambar 4.15, maka gaya yang dibutuhkan untuk memutar dispenser adalah gaya untuk mengimbangi momen yang dihasilkan oleh gaya berat dispenser dan rangka. Seandainya berat maksimum dispenser dan struktur atas dianggap sebesar 7 kg, maka gaya berat yang dihasilkan adalah hasil kali massa benda dan percepatan gravitasi. Sehingga : Gambar 4.15 Skema Pre- Insersi F w = m.g F w = 7 kg . 9.8 ms 2 = 68,6 N. momen yang dihasilkan sistem benda adalah hasil kali gaya dan jarak tegak lurus gaya terhadap titik rotasi. Jarak r adalah 30 cm atau 0.3 m dalam satuan meter, sehingga : IV - 70 T max = F . r = 68,6 x 30 cm = 20,58 Nm Karena tujuannya adalah untuk memutar sistem ini memberikan reaksi yang lebih dari 20,58 Nm, maka harus dicari torsi yang ditimbulkan pada pinion . Untuk mendapatkannya, kita dapat menggunakan persamaan gir yang sudah dibahas pada bab 2. o u t in in o u t in in o u t o u t in o u t T T T T P P ω ω ω ω = = = .......... …………………………………………..................…2.19 Persamaan ini bila diteruskan akan menjadi : in out out in in out d d T T = = ω ω ..........................................................................................2.19 a Karena memanfaatkan hubungan terbalik antara kecepatan sudut dengan diameter gir, persamaan tersebut akhirnya menjadi : in out in out d d T T = ....................................................................................................2.19 a cm 4 cm 20 Nm 58 , 20 = in T Nm 116 , 4 = in T Untuk menghasilkan torsi akhir 20,58 Nm, maka pada pinion harus diberi input torsi sebesar 4,116 Nm. Tuas penggerak yang digunakan memiliki dimensi panjang 60 cm. Untuk mendapatkan momen torsi sebesar 4,116 Nm, maka gaya yang diberikan adalah : N 6,86 = F cm 60 x F = Nm 4,116 F.l = T IV - 71 Gaya yang harus diberikan oleh tangan operator untuk mengoperasikan tuas adalah 6,86 N. 4.4.2 Insertion Proses insertion digambarkan pada gambar 4.16 berikut. Wg Wd r 150 s Gambar 4.16 Skema Alat pada Saat Insersi r s Wg Wd Gambar 4.17 Free-Body Diagram Alat Saat Insersi Pada diagram tersebut, gaya berat yang ditimbulkan oleh galon dan dispenser memunculkan momen kopel pasangan gaya yang saling berlawanan arah. Besarnya s adalah 50 cm dan r adalah 21 cm. Besar momen yang terbentuk adalah sebagai berikut : CW = + CCW = - IV - 72 Nm 7 , 78 M Nm 41 , 14 .Nm - 1 , 93 M .cm 21 x ms 8 , 9 .kg x 7 - cm 50 x ms 8 , 9 kg x 19 M .r W - .s W M max 2 2 d g + = = = = Kembali kita pergunakan persamaan 2.19 untuk mencari reaksi torsi pada pinion : in out in out d d T T = 4 20 T 7 , 78 in = Nm 74 , 15 T in = Gaya yang harus dikerjakan tangan operator pada tuas penggerak untuk mendapatkan momen torsi sebesar 15,74 Nm adalah. N 2 , 26 F cm 60 x F 74 , 15 l x F T max = = = 4.4.3 Lifting Diagram alat pada saat proses lifting adalah sebagai berikut. 35 cm Gambar 4.18. Posisi Struktur Atas pada Lifitng IV - 73 N 8 , 254 ΣF 8 , 9 x 7 8 , 9 x 19 ΣF W W W ΣF w w s d g w = + = + + = Dengan F w = gaya berat, Newton N W g = gaya berat galon, Newton N W d = gaya berat dispenser,Newton N W s = gaya berat struktur atas, Newton N Untuk mendapatkan besarnya torsi pada gir, maka kita harus merujuk pada persamaan 2.12 t W d T 2 = ………………………………………………………………............2.12 Dengan d = diamater gir yang kontak dengan rack Nm 8 , 7 T 4 , 258 2 6 T = = Torsi pada gir yang bersentuhan dengan rack adalah 7,8 Nm. Untuk melakukan kerja lifting , maka pinion harus memberikan input torsi sebagai reaksinya. Torsi yang harus dikeluarkan pinion dicari dengan persamaan 2.19a . in out in out d d T T = Nm 2 , 5 T 4 6 T Nm 8 , 7 in in = = Gaya yang harus dikerjakan tangan operator pada tuas untuk menimbulkan torsi sebesar 5,2 Nm adalah : N 6 , 8 F 60 x F Nm 2 , 5 l . F T max = = = IV - 74

4.5 Pengoperasian Alat