lxxiii
m i
ik ik
k
X V
Q
1
1 .
U
rk
= 0 ; r = 1,…,S V
rk
= 0 ; I = 1,…,m 3.
Mengevaluasi nilai SQ efisiensi sumberdaya serta bench mark untuk target unit yang kurang efsien.
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian
1. Letak Geografis
Kabupaten Klaten terletak secara geografis antara 7 32’19” sampai 7 48’33” dan antara 110 26’14” sampai 110 47’51”. Wilayah
Kabupaten Klaten berbatasan dengan beberapa kabupaten: Sebelah utara
: Kabupaten Boyolali
lxxiv Sebelah timur
: Kabupaten Sukoharjo Sebelah selatan : Kabupaten Gunung Kidul DI Yogyakarta
Sebelah barat : Kabupaten Sleman DI Yogyakarta
Letak Kabupaten Klaten cukup strategis karena berbatasan langsung dengan Kota Surakarta, yang merupakan salah satu pusat
perdagangan dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar dan kota wisata. Sehingga dilihat dari letaknya tersebut,
secara perekonomian kabupaten cukup maju karena mendapat imbas dari kemajuan dari kedua kota tersebut.
Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi tiga daratan, yaitu : a.
Daratan Lereng Gunung Merapi membentang di sebelah utara meliputi sebagaian kecil sebelah utara wilayah kecamatan
Kemalang, Karangnongko, Jatinom dan Tulung. b.
Daratan Rendah membujur di tengah meliputi seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Klaten, kecuali sebagian kecil wilayah
merupakan dataran lereng Gunung Merapi dan Gunung Kapur. c.
Dataran Gunung Kapur yang membujur di sebelah selatan meliputi sebagian kecil sebelah selatan kecamatan Bayat dan Cawas.
Dengan kondisi geografis yang terdiri dari daratan rendah, maka perekonomian Kabupaten Klaten lebih didominasi dari sector
pertanian, hal ini juga didukung dengan letaknya yang berdekatan dengan Gunung Merapi membuat kondisi lahan di kabupaten klaten
subur. 58
lxxv Ketinggian daerah :
a. Sekitar 3,72 terletak diantara ketinggian 0-100 meter diatas
permukaan laut. b.
Terbanyak 83,52 terletak diantara ketinggian 100-500 meter diatas permukaan laut.
c. Sisanya 12,76 terletak diantara ketinggian 500-2500 meter diatas
permukaan laut. Daerah Kabupaten Klaten terbentang diantara Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Kota Surakarta yang dilewati jalan raya Jogja-Solo mempunyai peranan sangat penting dalam memperlancar segala
kegiatan ekonomi. Disamping daerah mediterania antara Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Kota Surakarta, masih terdapat pula beberapa obyek wisata antara lain:
a. Candi
: Candi Bubrah, Candi Sewu, Candi Plaosan dan Candi Merak.
b. Makam
: Makam Sunan Bayat Ki Ageng Pandanaran, Makam Pujangga R. Ngabei Ronggo Warsito dan Makam Ki
Ageng Perwito. c.
Lainnya : Rowo Jombor, Deles Indah, Musium Gula dan Monumen Juang 1945 serta Pemancingan Janti.
Di Jatinom, upacara tradisional Sebaran Apem Yaqowiyu diadakan setiap bulan Sapar. Di Palar, Trucuk, Klaten bersemayam
lxxvi pujangga dari Kraton Solo bernama Ronggo Warsito. Keindahan alam
dapat dinikmati di daerah Deles, sebuah tempat sejuk di lereng Gunung Merapi. Rowo Jombor tempat favorit untuk melihat waduk.
Terdapat juga Museum Gula, di Gondang Winangun yang terletak sepanjang jalan Klaten - Yogyakarta.
Di Kecamatan Tulung sebelah timur terdapat serangkaian tempat bermunculannya mata air pegunungan yang mengalir sepanjang
tahun, dan dijadikan obyek wisata. Wisata yang bisa dinikmati di sana adalah wisata memancing dan pemandian air segar. Banyak tempat
pemandian yang bisa dikunjungi baik yang berbayar maupun tidak berbayar, seperti Umbul Nilo gratis, Umbul Penganten gratis,
Umbul Ponggok berbayar, Umbul Cokro berbayar dan umbul lainnya. Namun kalau untuk wisata memancing semua harus berbayar
karena dikelola oleh usaha warga. Letak pemancingan yang terkenal adalah di desa Janti. Sambil memancing pengunjung dapat juga
menikmati masakan ikan nila, lele, atau mas goreng berbumbu sambel khas dengan harga sangat terjangkau. Tiap hari libur perkampungan ini
sering mengalami kemacetan karena membludaknya pengunjung dari kota Solo, Semarang dan Yogya.
Di Kecamatan Bayat, Klaten, tepatnya di kelurahan Paseban, Bayat, Klaten terdapat Makam Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran
atau Sunan Tembayat yang memiliki desain arsitektur gerbang gapura Majapahit. Makam ini menjadi salah satu tempat wisata ziarah Para
lxxvii Wali. Pengunjung dapat memarkir kendaraan di areal parkir serta
halaman Kelurahan yang cukup luas. Setelah mendaki sekitar 200 anak tangga, akan ditemui pelataran dan Masjid. Pemandangan dari
pelataran akan nampak sangat indah di pagi hari. Pariwisata Klaten maju dengan adanya tempat-tempat wisata
yang memang dikelola dengan baik, hal ini berimbas pada terciptanya lapangan usaha yang dapat menambah penghasilan penduduk Klaten.
2. Keadaan Penduduk Kabupaten Klaten