xxxvi pada kebanyakan kasus, perkembangan koperasi biasanya sangat
didukung oleh pemerintah.
7. Penggolongan Koperasi
Penggolongan koperasi adalah pengelompokan koperasi ke dalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan kriteria dan
karakteristik-karakteristik yang tertentu pula. Dalam perkembangannya jenis koperasi yang berkembang cenderung bervariasi, hal ini sangat
dipengarui oleh latar belakang pembentukan dan tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing koperasi Baswir, 1997.
a. Berdasarkan bidang usahanya
1. Koperasi konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang berusaha dalam bidang penyediaan barang-barang konsumsi yang dibutuhkan
oleh para anggotanya. Jenis konsumsi yang dilayani oleh koperasi konsumsi sangat tergantung pada ragam anggota dan
daerah kerja tempat koperasi tersebut didirikan. Koperasi konsumsi dalam lingkungan pegawai negeri, menjual barang-
barang kebutuhan pokok seperti bahan makanan, sandang, dan barang-barang kebutuhan sehari-hari lainnya. Koperasi
konsumsi dalam lingkungan daerah pertanian, disamping menjual barang-barang kebutuhan pokok, seringkali juga
menjual bibit serta alat-alat pertanian. Sedangkan koperasi
xxxvii konsumsi
pada kalangan
mahasiswa, biasanya
mengkonsentrasikan usahanya pada penjualan alat-alat
keperluan mahasiswa seperti alat-alat tulis, buku, serta alat-alat keperluan mahasiswa lainnya.
2. Koperasi kredit
Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidang pemupukan simpanan
dari para anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan kembali pada anggota-anggota yang memerlukan bantuan modal.
Disamping bertujuan untuk mendidik anggotanya agar bersikap hemat serta gemar menabung, koperasi kredit biasanya juga
bertujuan untuk membebaskan para anggotanya dari jeratan para rentenir.
Dengan menabung serta memperoleh modal dari perusahaan yang mereka miliki sendiri, maka para anggota
koperasi kredit tidak hanya akan menikmati hasil simpanan serta hasil usaha perusahaannya, tetapi mereka juga memilki
peluang untuk memperoleh modal dengan biaya yang murah. 3.
Koperasi produksi Koperasi produksi adalah koperasi yang kegiatan
utamanya melakukan pemrosesan bahan baku menjadi barang
xxxviii jadi atau barang setengah jadi. Namun demikian, karena
kegiatan memproduksi suatu barang biasanya terkait secara langsung dengan kegiatan memasarkan barang-barang itu,
maka koperasi produksi biasanya juga bergerak dalam bidang pemasaran barang-barang yang diproduksinya. Tujuan utama
koperasi produksi adalah untuk menyatukan kemampuan dan modal para anggotanya, guna menghasilkan barang-barang
tertentu melalui suatu perusahaan yang mereka kelola dan miliki sendiri.
Sebelum para anggota koperasi produksi bergabung membentuk suatu koperasi, masing-masing anggota kadang
telah melakukan kegiatan produksi dan pemasaran secara individual sebagai pengusaha kecil. Mereka biasanya tidak
hanya memiliki keterbatasan modal, tetapi mereka juga bersaing satu sama lain.
Dengan bergabung membentuk koperasi produksi maka masing-masing pekerja atau produsen kecil itu dapat
menyatukan kemampuannya, menekan biaya produksi dan pemasaran, serta menghilangkan persaingan yang merugikan.
Selain itu, bila koperasi produksi dibentuk oleh para pekerja dengan bekerja pada perusahaan yang mereka miliki sendiri,
mereka tidak hanya akan memiliki kebebasan untuk mengelola
xxxix perusahaanya, tapi juga dapat menikmati hasilnya sesuai
dengan kemampuan mereka sendiri. 4.
Koperasi pemasaran Koperasi pemasaran adalah koperasi yang dibentuk
terutama untuk membantu para anggotanya dalam memasarkan barang-barang yang dihasilkan. Tujuan utama koperasi
pemasaran adalah untuk menyederhanakan rantai tata niaga, dan mengurangi sampai sekecil mungkin keterlibatan pedagang
perantara di dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Dengan membentuk koperasi pemasaran, maka para petani dan
para produsen kecil akan dapat memasarkan prouknya secara langsung kepada para penyalur atau bahkan langsung kepada
para konsumen. Dengan cara itu mereka akan memiliki peluang untuk menikmati laba usaha yang lebih besar serta menjual
barangnya dengan harga yang sesuai.
b. Berdasarkan profesi para anggota