A. TRADISI HUKUM CHTHONIK ADAT

TRADISI HUKUM CHTHONIK ADAT 1

BAB I A.

PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang menganut pluralitas di bidang hukum, dimana diakui keberadaan hukum barat, hukum agama, hukum nasional dan hukum adat. Dalam prakteknya deskritif sebagian masyarakat masih menggunakan hukum adat untuk mengelola ketertiban di lingkungannya. Dalam makalah ini penulis mengambil sebuah sub dari buku karya Ratno Lukito yaitu Tradisi Hukum Adat, hal ini sengaja penulis jadikan sebagai judul makalah karena penulis berasumsi bahwa tardisi hukum adat di Indonesia adalah sebuah hukum yang masih berlaku dan berjalan ditengah-tengah masyarakat Indonesia sampai saat sekarang ini. Sebelum pemakalah membahas panjang lebar tentang tradisi hukum adat ada baiknya pemakalah sajikan dulu pengertian Hukum adat secara umum menurut Febrian Candra dalam Artikelnya “Hukum Adat di Indobesia” Hukum adat adalah sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan sosial di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya seperti Jepang , India , dan Tiongkok . Sumbernya adalah peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan tumbuh kembang, maka hukum adat memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan elastic. Pemaklah sependapat dengan pengertian hokum adat yang dikemukan oleh Febrian Chandra, tetapi ada beberapa tambahan dari pemakalah yaitu tentang system hokum yang berlaku bagi masyarakat tertentu dan berlaku secara turun temurun. Berikut ini akan penulis paparkan tentang pengertia hukum adat, penegak hukum adat, aneka hukum adat, pengakuan hukum adat oleh hukum formal, sejarah politik hukum adat dan resume buku Ratno Lukito yang berjudul Hukum Sakral dan Hukum Sekuler. 1Dalam Ungkapan lazim, adat seringkali diterjemahkan ke bahasa Inggris menjadi Ccustom atau Customery Law, terutama bila merujuk kepada hokum, dalam perkembangannya istilah adat tidak memiliki makna yang sederhana seperti yang dimiliki bentuk asalnya dalam bahasa arab yaitu ‘adah searti dengan urf custom Perancis Costume. Kerumitan karakter Istilah itu pad dasarnya bias dibedakan menjadi tiga aspek, silahkan baca buku : Ratno Lukito, Hukum Sakral dan Hukum Sekuler Studi Tentang Komflik dan Resolusi Dalam Sistem Hukum Indonesia, Cet. 1, Jakarta : Pustaka Alvabet. 2008. Hal. 30.

BAB II PEMBAHASAN