Prinsip Universal: Yurisdiksi pesawat terbang: Sifat dan Macam:

27 | P a g e · Yurisdiksi atas kapal umum negara asing: Teori “pulau terapung” floating island theory Teori obyektif. · Angkatan perang negara asing: Imunitas terbatas · Lembaga internasional: Imunitas yurisdiksi teritorial. 4. Yurisdiksi Individual: · Tergantung kualitas orang yang terlibat dalam peristiwa hukum. · Prinsip Nasionalitas aktif. · Prinsip Nasionalitas pasif. Prinsip Perlindungan: · Mendasari kewenangan negara menjalankan yurisdiksi terhadap kejahatan yang mengenai keamanan dan integritasnya atau kepentingan ekonomi yang vital.

5. Prinsip Universal:

· Pelanggaran yang terjadi dalam yurisdiksi semua negara di mana saja perbuatannya itu dilakukan. Delik jure gentium. · Contoh: Bajak laut, kejahatan perang, genocide, perdagangan narkotika, perdagangan manusia, pemalsuan uang, terorisme.

6. Yurisdiksi pesawat terbang:

· Konvensi Tokyo 1963; Konvensi Den Haag 1970; Konvensi Montreal 1971. · Terorisme internasional. 11 september 2001 Tugas: Pada musim gugur tahun 2007, seseorang yang berkebangsaan Aljazair yang bernama Abu Hasan membeli bahan peledak C­4 dengan maksud untuk melakukan serangan terhadap markas NATO di Brunssum, Belanda. Di kediamannya di Hasselt, Belgia dia mengatur bom waktu, namun oleh karena adanya perubahan musim dari musim panas ke musim dingin, dia mengalami kebingungan sehingga bom waktu diatur sejam lebih cepat dari yang direncanakan. Hasilnya bom tersebut meledak lebih awal pada sebuah pompa bensin di Gangelt, Jerman, saat ia mengisi bahan bakar sebelum melintasi perbatasan dengan Belanda. 28 | P a g e Sementara itu, pada saat bom meledak, Abu Hasan sedang membayar bahan bakar yang ia beli sehingga ia selamat dari ledakan tersebut, ia hanya mengalami luka ringan dan kemudian ditangkap oleh polisi Jerman. Pompa bensi tersebut hancur total dan beberapa orang tewas. Dunia terkejut atas peristiwa ini dan beberapa negara ingin mengadili Abu Hasan, atau mungkin juga hal ini dilakukan oleh suatu organ internasional. Temukan beberapa persoalan utama dalam kasus di atas Bacaan: Ian Brownlie, 1990, Principle of Public International Law, Fourth Edition, Oxford University Press. J.G. Starke, 1958, An Introduction of International Law, Fourth Edition, Butterworth Co. PERTEMUAN KEDELAPAN 29 | P a g e TANGGUNG JAWAB NEGARA

1. Sifat dan Macam:

· Terbatas pada tanggung jawab negara untuk tindakan­tindakan salah secara internasional. · Kesalahan: a tindakan; b kelalaian. · Ditentukan oleh norma­norma internasional. · Termasuk sejauh mana keterlibatan negara dalam pengendalian kegiatan yang sangat berbahaya. · Prinsip tanggung jawab internasional negara federal: Tanggung jawab Negara federal atas kerugian yang ditimbulkan oleh negara bagian sama dengan tanggung jawab dalam hal negara kesatuan. · Batasan hkm internasional hkm nasional · Pelanggaran yang menimbulkan tanggung jawab. · Supremasi hkm internasional atas hkm nasional. · Pembelaan defence pembenaran justification · Paksaan negara lain · Izin dari negara yang dipengaruhi · Tindakan balasan · Force majeure · Keharusan necessity · Bela diri self­defence · Pelanggaran Perjanjian; Pengambilalihan harta milik: · Prinsip “setiap pelanggaran perjanjian mengakibatkan kewajiban untuk membuat ganti rugi”. · Pengambilalihan: · Untuk tujuan umum atau kepentingan umum · Tidak mendiskriminasikan orang asing · Tidak melibatkan suatu perbuatan tidak beres yang tidak pada tempatnya. · Klausula Calvo Calvo clause 30 | P a g e · Pemegang konsesi asing melepaskan perlindungan atau bantuan pemerintahnya dalam setiap masalah yang timbul dari kontrak. · Kontrak pemerintahan di Amerika Tengah dan kontraktor asing. · Utang a Teori campur tangan; b Doktrin Drago; cKewajiban negara pengutang serupa dengan kewajiban perjanjian internasional.

2. Tanggung Jawab Pelanggaran Internasional: