Analisis Kebutuhan Prosedur Penelitian

materi Cahaya dan Alat Optik yang dikembangkan menggunakan program LCDS, yang dilengkapi dengan materi, simulasi, animasi, gambar, dan latihan. Program LCDS ini dipilih karena pembuatan modul pada program ini dapat dibuat bervariasi dengan berbagai jenis fitur pendukung sehingga tujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep suatu materi dapat terwujud. Modul pembelajaran ini nantinya dapat digunakan sebagai pegangan guru dan juga sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa dalam mempelajari Cahaya dan Alat Optik secara mandiri. Hasil pengembangan pada langkah ini berupa prototipe I.

5. Uji Internal

Dalam penelitian pengembangan, sebuah desain media pembelajaran memerlukan kegiatan uji coba secara bertahap dan berkesinambungan. Pada tahap pengembangan ini dilakukan uji internal atau uji kelayakan produk. Uji internal pada produk terdiri dari uji ahli desain dan uji ahli isi atau materi pembelajaran. Produk yang telah dibuat diberi nama prototipe I, kemudian dilakukan uji kelayakan produk dengan berpedoman pada instrumen uji yang telah dibuat. Uji kelayakan produk ini meliputi langkah-langkah sebagi berikut: a. Menentukan indikator penilaian yang digunakan untuk menilai prototipe I yang telah dibuat. b. Menyusun instrumen uji kelayakan produk berdasarkan indikator penilaian yang telah ditentukan. c. Melaksanakan uji kelayakan produk yang dilakukan oleh ahli desain dan ahli isi atau materi pembelajaran. d. Melakukan analisis terhadap hasil uji kelayakan produk dan melakukan perbaikan. e. Mengkonsultasikan hasil yang telah diperbaiki kepada ahli desain dan ahli isi atau materi pembelajaran. Pelaksanakan uji kelayakan produk melibatkan dua orang ahli, dimana untuk uji ahli desain yang merupakan seorang ahli dalam mengevaluasi desain media pembelajaran yaitu salah seorang dosen Pendidikan Fisika Universitas Lampung, sedangkan ahli bidang isi atau materi dilakukan oleh ahli bidang isi atau materi untuk mengevaluasi isi atau materi Cahaya dan Alat Optik untuk SMPMTs yaitu seorang dosen Pendidikan Fisika. Setelah dilakukan uji kelayakan produk, maka prototipe I mendapat saran- saran perbaikan dari ahli desain dan ahli isimateri. Selanjutnya dilakukan revisi produk sesuai dengan saran perbaikan yang telah diberikan pada hasil uji ahli desain dan ahli isimateri. Produk hasil perbaikan dan konsultasi ini kemudian disebut prototipe II.

6. Uji Eksternal

Setelah dilakukan revisi produk dan diperoleh hasil berupa prototipe II, langkah selanjutnya yaitu uji eksternal yang diberikan kepada siswa untuk digunakan sebagai sumber sekaligus media pembelajaran. Uji eksternal merupakan uji coba kemanfaatan produk oleh pengguna. Hal-hal yang diujikan meliputi: kemenarikan, kemudahan menggunakan produk oleh pengguna, kemanfaatan, dan keefektifan dalam mencapai tujuan