Identifikasi Sumber Daya Prosedur Penelitian

d. Melakukan analisis terhadap hasil uji kelayakan produk dan melakukan perbaikan. e. Mengkonsultasikan hasil yang telah diperbaiki kepada ahli desain dan ahli isi atau materi pembelajaran. Pelaksanakan uji kelayakan produk melibatkan dua orang ahli, dimana untuk uji ahli desain yang merupakan seorang ahli dalam mengevaluasi desain media pembelajaran yaitu salah seorang dosen Pendidikan Fisika Universitas Lampung, sedangkan ahli bidang isi atau materi dilakukan oleh ahli bidang isi atau materi untuk mengevaluasi isi atau materi Cahaya dan Alat Optik untuk SMPMTs yaitu seorang dosen Pendidikan Fisika. Setelah dilakukan uji kelayakan produk, maka prototipe I mendapat saran- saran perbaikan dari ahli desain dan ahli isimateri. Selanjutnya dilakukan revisi produk sesuai dengan saran perbaikan yang telah diberikan pada hasil uji ahli desain dan ahli isimateri. Produk hasil perbaikan dan konsultasi ini kemudian disebut prototipe II.

6. Uji Eksternal

Setelah dilakukan revisi produk dan diperoleh hasil berupa prototipe II, langkah selanjutnya yaitu uji eksternal yang diberikan kepada siswa untuk digunakan sebagai sumber sekaligus media pembelajaran. Uji eksternal merupakan uji coba kemanfaatan produk oleh pengguna. Hal-hal yang diujikan meliputi: kemenarikan, kemudahan menggunakan produk oleh pengguna, kemanfaatan, dan keefektifan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang harus terpenuhi. Uji eksternal dilakukan melalui dua tahap, yaitu: uji satu lawan satu, dan uji kelompok kecil. Tahap uji satu lawan satu ini bertujuan untuk melihat kesesuaian media dalam pembelajaran sebelum tahap uji coba media pada uji kelompok kecil. Uji satu lawan satu dilakukan dengan cara dipilih lima orang siswa secara acak. Masing-masing siswa menggunakan media secara individu mandiri lalu diberikan angket untuk menyatakan apakah media sudah menarik, mudah dibaca, dan mudah digunakan serta membantu siswa dalam pembelajaran dengan pilihan jawaban “Sangat Menarik”, “Menarik”, “Kurang Menarik”, dan “Tidak Menarik” atau “Sangat Baik”, “Baik”, “Kurang Baik”, dan “Tidak Baik”. Media diperbaiki pada pilihan jawaban kurang menarik atau kurang baik. Sedangkan untuk uji kelompok kecil dikenakan kepada satu kelas sampel pada siswa yang belum pernah mendapatkan materi Cahaya dan Alat Optik. Uji kelompok kecil dilakukan pada siswa kelas VIII I SMP Negeri 12 Bandar Lampung yang berjumlah 25 siswa. Uji kelompok kecil dilakukan untuk mengetahui tingkat kemenarikan, kemudahan, kemanfaatan dan keefektifan media. Siswa melakukan pembelajaran dengan menggunakan media berupa modul interaktif dengan program LCDS, dan setelah pembelajaran siswa diberikan post test untuk mengetahui tingkat kefektifan produk dalam menggunakan media.