Pengaruh Fosfat Alam terhadap Tanah dan Tanaman Karakteristik Jagung Zea mays L.

Didalam tanaman fosfor bereaksi dengan karbon, hidrogen, oksigen dan hara lainnya untuk membentuk molekul organik yang kompleks. Fosfor merupakan komponen esensial dari sumber genetik dalam nukleus pada sel. Dalam nukleus sel terdapat senyawa asam nukleat kaya energi, yaitu deoksiribo asam nukleat deoxyribo nucleic acid = DNA dan ribo asam nukleat ribonucleic acid = RNA . Fosfor digunakan untuk menyimpan dan transfer energi melalui senyawa kaya energi adenosin trifosfat ATP, adenosin difosfat ADP, dan fosfor organik. Unsur P adalah hara utama tanaman yang penting untuk perkembangan akar, anakan, pembungaan, dan pematangan. Fosfor mobil dalam tanaman, tetapi relatif tidak mobil dalam tanah. Kandungan unsur hara di dalam tanah berkaitan erat dengan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Peranan fosfor dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman bersifat sangat khusus dan tak dapat digantikan oleh unsur lainnya. Pemberian pupuk fosfat dalam jumlah yang besar oleh pengaruh waktu dapat merubah menjadi fraksi yang sukar larut. Chang 1968 yang kemudian diperkuat oleh Shelton dan Coleman 1968 dari hasil percobaannya menunjukan bahwa tanah liat merah mempunyai daya ikat P yang tinggi dan dapat mempercepat terbentuknya fraksi fosfat alumunium dan fosfat besi. Keadaan ini dapat mengurangi kelarutan dan ketersediaan fosfat yang berasal dari pupuk yang diberikan

2.4 Pengaruh Fosfat Alam terhadap Tanah dan Tanaman

Pengaruh fosfat alam terhadap tanah dan tanaman erat kaitannya dengan sifat kelarutan dari fosfat alam itu sendiri. Fosfat alam dalam bentuk trikalsik yang digunakan pada tanah pertanian masam umumnya berfungsi sebagai amandemen danatau pupuk. Kelarutan dalam tanah tergantung dari faktor, konsentrasi ion fosfat Khasawneh et al., 1978 dalam Idris, 1993 dan ion kalsium Walte, 1978 dalam Idris, 1995 dalam tanah. Fosfat alam banyak digunakan sebagai pupuk alternatif pengganti pupuk fosfor buatan. Namun fosfat alam ini relatif stabil dan relatif tidak larut dalam air sehingga menjadi sulit tersedia bagi tanaman Tisdale et al., 1985. Menurut Purnomo 2000 fosfat alam yang banyak digunakan memiliki kelarutan yang rendah merupakan masalah dalam pengembangannya sebagai salah satu sumber pupuk P. Kombinasi perlakuan antar fosfat alam dan bahan organik dapat meningkatkan ketersediaaan fosfor dalam tanah. Pupuk P yang diberikan dalam bentuk fosfat alam dengan pertimbangan bahwa fosfat alam tergolong jenis pupuk slow release sehingga pengaruhnya akan bertahan lama. Sesuai dengan pernyataan Adiningsih dan Muljadi 1993 bahwa fosfat alam akan memberikan pengaruh yang lebih baik daripada TSP dan kapur karena fosfat alam dalam melepaskan hara fosfor berlangsung lambat dan merupakan alternatif sumber pupuk pada lahan masam karena lebih efektif daripada pupuk mudah larut TSP, SP-36 serta memberi efek residu lebih lama Adiningsih et al, 1998. Penelitian Idris 1995 pemberian fosfat alam atau TSP mengakibatkan penurunan Al-dd maupun kejenuhan Al yang bahkan meningkatkan pH.

2.5 Karakteristik Jagung Zea mays L.

Jagung merupakan salah satu tanaman biji-bijian yang penting dengan nama latin Zea mays L. termasuk famili Graminae rumput-rumputan dan jenis tumbuhan semusim annual. Secara geografis tanaman jagung merupakan tanaman yang paling banyak ditanam dan dikembangkan di Indonesia. Jagung adalah monoecious dengan bunga jantan terletak pada malai dan betina pada tongkolnya. Penyerbukan dihasilkan dengan bersatunya tepungsari dengan rambut. Tanaman jagung mempunyai tipe perakaran serabut yang menyebar secara variatif kesamping dan kebawah pada lapisan olah tanah sepanjang kurang lebih 25 cm Suprapto,1998. Menurut Effendi 1985 batang jagung tumbuh mencapai diameter tiga sampai lima sentimeter dan biasanya memiliki empat belas ruas. Ruas batang yang pendek sebagai pangkal batang dan semakin ke atas semakin panjang dan berakhir dengan rangkaian bunga jantan di bagian ujung tanaman. Daun tumbuh pada masing-masing ruas batang berselang-seling dalam dua barisan pada batang . Untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang baik dan memberikan hasil yang tinggi, unsur-unsur hara harus tersedia dengan cukup dan berimbang. Unsur-unsur hara yang penting bagi tanaman jagung salah satunya adalah P Sutoro, 1988. Menurut Hanway 1996 dalam Rachim 1995 kebutuhan tanaman jagung akan unsur P sampai tanaman berambut berbunga mencapai sekitar 45 dari kebutuhan total kebutuhan unsur tanaman tersebut. Seperti tanaman lain, tanaman jagung memerlukan lingkungan tumbuh tertentu agar pertumbuhannya optimal. Kondisi iklim yang agak panas dan lembab sangat baik untuk pertumbuhan jagung. Keadaan ini diperlukan mulai saat tanam hingga akhir periode pertumbuhan Effendi, 1985. Suhu udara yang tinggi dan kering dapat menimbulkan gangguan terhadap persarian dan pembungaan Koswara, 1982. III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu