2.2 Fosfat Alam, Pembentukan dan Penggunaannya
Deposit fosfat merupakan sumberdaya alam yang sangat penting dalam industri pupuk fosfat untuk pertanian. Fosfat alam ditemukan dalam bentuk
deposit pada berbagai formasi geologi yaitu sebagai batuan sedimen, batuan beku dan batuan metamorfosa sebagai mineral pengikut. Batuan sedimen adalah paling
utama dan terbanyak dalam kaitannya dalam penambangan batuan fosfat. Menurut proses terjadinya fosfat alam di temukan dalam berbagai bentuk yaitu deposit
endapan laut, apatit batuan beku, fosfat sisa pelapukan, batuan terfosfatisasi, dan
guano Sediyarso, 1999.
Sumber fosfor yang umum dipakai pada perkebunan adalah fosfat alam dan pupuk TSP. Penggunaan fosfat alam secara langsung mempunyai keuntungan
antara lain harga setiap P
2
O
5
lebih murah dan efektivitasnya hampir sama dengan pupuk fosfat buatan TSP dan SP-36 serta keuntungan lainnya adalah dapat
menghemat tenaga kerja Adiningsih et al, 1998. Tidak semua fosfat alam mempunyai efektivitas yang sama terhadap suatu
jenis tanah tertentu. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat kelarutan dalam asam organik, kadar P yang terkandung, jenis fosfat alam dan ciri
kimia tanah dimana fosfat alam tersebut diaplikasikan Idris, 1995.
2.3 Peranan Fosfor dalam Tanaman
Fosfor diserap oleh tanaman dan didistribusikan ke tiap sel dalam tanaman. Kadar fosfor paling tinggi terdapat pada bagian produksi tanaman. Biji
harus mengandung cukup fosfor dan hara vital lainnya sampai akarnya tumbuh dan mampu menyerap hara dari dalam tanah. Semua kebutuhan fosfor tanaman
diambil dari tanah sebagai P-organik dan P-anorganik dan P yang terdapat dalam larutan tanah. Bentuk anorganik P yang membentuk ikatan dengan Ca, Fe, Al, dan
F sedangkan bentuk organik berupa senyawa-senyawa yang berasal dari tanaman dan mikroorganisme dan tersusun dari asam nukleat, fosfolipid dan fitin Rao,
1994. Bentuk-bentuk organik di dalam tanah hampir sama dengan bentuk-bentuk yang ada dalam tanaman. Bentuk anorganik hampir seluruhnya dalam bentuk Al-P
dan Fe-P pada tanah masam, serta Ca-P untuk tanah alkali Leiwakabbesy, 1988
Didalam tanaman fosfor bereaksi dengan karbon, hidrogen, oksigen dan hara lainnya untuk membentuk molekul organik yang kompleks. Fosfor
merupakan komponen esensial dari sumber genetik dalam nukleus pada sel. Dalam nukleus sel terdapat senyawa asam nukleat kaya energi, yaitu deoksiribo
asam nukleat deoxyribo nucleic acid = DNA dan ribo asam nukleat ribonucleic acid
= RNA . Fosfor digunakan untuk menyimpan dan transfer energi melalui senyawa kaya energi adenosin trifosfat ATP, adenosin difosfat ADP, dan
fosfor organik. Unsur P adalah hara utama tanaman yang penting untuk perkembangan akar, anakan, pembungaan, dan pematangan. Fosfor mobil dalam
tanaman, tetapi relatif tidak mobil dalam tanah. Kandungan unsur hara di dalam tanah berkaitan erat dengan unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman. Peranan fosfor dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman bersifat sangat khusus dan tak dapat digantikan oleh
unsur lainnya. Pemberian pupuk fosfat dalam jumlah yang besar oleh pengaruh waktu dapat merubah menjadi fraksi yang sukar larut. Chang 1968 yang
kemudian diperkuat oleh Shelton dan Coleman 1968 dari hasil percobaannya menunjukan bahwa tanah liat merah mempunyai daya ikat P yang tinggi dan dapat
mempercepat terbentuknya fraksi fosfat alumunium dan fosfat besi. Keadaan ini dapat mengurangi kelarutan dan ketersediaan fosfat yang berasal dari pupuk yang
diberikan
2.4 Pengaruh Fosfat Alam terhadap Tanah dan Tanaman