Latar Belakang Uji efektivitas fosfat alam terhadap pertumbuhan, produksi dan serapan P tanaman jagung (Zea mays L.) pada oxic dystrudept Darmaga

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya tanah-tanah di wilayah tropik basah termasuk Indonesia mempunyai pH yang rendah karena pengaruh bahan induk, curah hujan yang tinggi mencuci basa-basa dari kompleks pertukaran koloid tanah. Pada tanah yang bereaksi masam ketersediaan unsur-unsur makro terutama fosfat sangat rendah, karena pada umumnya dijerap oleh hidrous oksida Al dan Fe Effendi, 1995. Aplikasi pupuk fosfat larut air pada tanah masam menjadi tidak efisien karena kebanyakan senyawa P yang diberikan cepat berubah menjadi tidak tersedia untuk tanaman. Rendahnya ketersediaan P tersebut disebabkan terjadinya fiksasi fosfat atau retensi fosfat. Saat ini pupuk P yang digunakan dalam pertanian umumnya adalah pupuk yang larut air seperti SP-36 dan TSP. Dengan ditiadakannya subsidi pupuk P maka harga pupuk meningkat di pasaran karena semua bahan baku pembuatan pupuk tersebut berasal dari impor Pramono, 2000. Oleh karena itu perlu dicari alternatif lain untuk mengatasinya, antara lain dengan menggunakan pupuk fosfat alam yang dianggap lebih murah Raihana,1992. Pupuk fosfat alam berasal dari batuan yang mengandung mineral apatit yang cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai pupuk. Penggunaan fosfat alam secara langsung sebagai pupuk sangat praktis, dapat menguntungkan dari segi ekonomi, dibandingkan dengan penggunaan pupuk yang larut air. Saat ini sudah banyak digunakan fosfat alam sebagai sumber P untuk tanaman Rasjid et al , 1997. Keunggulan fosfat alam selain merupakan sumber P, juga dapat menurunkan kemasaman tanah dan meningkatkan kejenuhan basa dalam tanah. Disamping itu pupuk fosfat alam mempunyai pengaruh residu cukup lama yang berpengaruh baik untuk tanaman berikutnya Sudriatna, 2006. Faktor yang kurang menguntungkan dari pupuk fosfat alam adalah tidak semua tanah dan tanaman cocok, pupuk fosfat alam berupa tepung halus relatif sulit mengaplikasikannya di lapang dan kualitas fosfat alam menyulitkan dalam standarisasi mutu, pengadaan, perdagangan dan pemakaian Adiningsih et al, 1998. Pupuk fosfat alam termasuk dalam kategori pupuk jangka panjang yaitu unsur P relatif lambat tersedia, sehingga relatif tidak sesuai untuk tanaman semusim Sulaeman et al, 2002. Jagung merupakan tanaman serealia penting yang dibudidayakan di banyak negara di dunia. Hasil pertanaman jagung dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan, pakan, dan bahan baku industri. Jagung juga merupakan salah satu tanaman palawija yang memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan setelah padi dan gandum Koswara, 1982. Rendahnya hasil jagung terutama disebabkan oleh pengelolaan tanah dan tanaman yang belum optimal, seperti pemupukan yang belum memadai dan kondisi lahan yang masam. Selain itu, jagung memerlukan unsur hara yang cukup banyak dan berimbang. Penggunaan pupuk dalam pertanian berkembang sangat pesat, sehingga banyak pengusaha memproduksi dan memasok pupuk. Karena sifat senyawa pupuk sangat beragam maka perlu diuji untuk mengetahui efektivitasnya terhadap tanaman. Pupuk yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pupuk fosfat alam Cap Loongzou. Pupuk ini diperoleh dari PT. Sasco Indonesia dengan kandungan 29.49 P 2 O 5.

1.2 Tujuan