petak 50 cm. Setelah diolah, diberi kotoran kambing sebanyak 6 kgpetak disebar merata lalu diolah dengan cangkul.
3.3.2 Rancangan Percobaan
Dalam penelitian yang digunakan Rancangan Acak Kelompok dengan
model matematika rancangan tersebut adalah sebagai berikut :
Yijk = µ + Ti + Pj + Eij i = 1, 2, 3, 4
j = 1, 2, 3, 4 Keterangan :
Yijk = respons produksi tanaman jagung akibat pengaruh ke i dan p ke j
µ = nilai tengah umum
Ti = pengaruh kelompok ulangan ke-i
Pj = pengaruh perlakuan ke-j
Eij = galat
Tabel 2 menyajikan perlakuan percobaan yang diberikan. Tabel 2. Dosis Perlakuan Pemupukan yang dicobakan.
Dosis gpetak Dosis kgha
Perlakuan Pupuk
0 HST 30 HST
0 HST 30 HST
Kontrol Fosfat alam
Urea KCl
180 90
180 90
150 75
150
Standar Urea 180
180 150
150 SP-36 240
200 KCl 90
90 75
75
RP 1x Fosfat alam
293 244
Urea 180 180
150 150
KCl 90 90
75 75
RP 1.5x Fosfat alam
493 366
Urea 180 180
150 150
KCl 90 90
75 75
HST : Hari Setelah Tanam pupuk anjuran N, P, K yang dimodifikasi
Data hasil percobaan selanjutnya dianalisis ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati. Jika ada perlakuan yang
berpengaruh nyata kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT Duncan Multiple Range Test
dengan taraf 5 .
3.3.3 Penanaman
Penanaman dilakukan dengan ditugal dengan jarak tanam 75 cm x 40 cm. Benih jagung ditanam dua butir per lubang disertai dengan pemberian insektisida
butiran. Penyulaman dilakukan seminggu setelah tanam.
3.3.4 Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan cara ditugal dekat lubang tanam dengan jarak ± 5 cm, kemudian ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan Urea dan KCl
diberikan dua kali pada saat tanam dan 30 HST, kecuali fosfat alam hanya satu kali pada saat tanam.
3.3.5 Pemeliharaan dan Pengamatan
Pemeliharaan dilakukan meliputi penyiangan, pembumbunan yang bersamaan dengan pemupukan yang kedua 30 HST, serta pengendalian hama
dan penyakit. Pengamatan dilakukan dengan mengukur tinggi tanaman pada 4, 6, 10, dan 13 MST.
3.3.6 Pemanenan
Panen jagung dilakukan setelah mencapai masak fisiologis pada umur 13 MST. Bobot brangkasan ditimbang, tongkol dipisahkan kemudian klobot dikupas
dan dikeringkan di rumah kaca baik tanaman sampel ataupun bukan sampel. Setelah tongkol kering dipipil dan setelah itu ditimbang bobot keringnya.
3.3.7 Analisis Tanah dan Tanaman