Keterangan : 1.
Masalah yang sama dicek silang melalui sumberinforman yang berbeda, misalnya antara penyidik satu dengan penyidik yang lainnya.
2. Masalah yang sama dicek silang melalui responden yang berbeda,
misalnya antara advokad pengacara dengan pelaku tindak pidana. 3.
Masalahnya yang sama dicek silang melalui teknik yang berbeda, misalnya wawancara dengan observasi.
4. Sumber yang sama dicek silang melalui teknik waktu yang berbeda,
misalnya pada minggu pertama dengan minggu kedua. Dalam penelitian ini, narasumber yang dipilih adalah berasal dari
Kepolisian Resor Jepara. Penelitian terfokus pada pertimbangan serta pengetahuan penyidik Kepolisian Resor Jepara dalam memproses suatu perkara
pidana dalam Sistem Peradilan Pidana Criminal Justice System dan wewenang penggunaan kebijakan untuk menyaring suatu perkara pidana
Discretion yang telah diatur dalam Pasal 18 Undang-undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia menurut penilaiannya
sendiri, serta pertanggungjawaban penyidik dalam melaksanakan wewenang diskresi menurut kode etik Kepolisian dalam sub sistem penyidikan dalam
Sistem Peradilan Pidana Criminal Justice System.
3. 10 Metode Analisis Data
Menurut Bogdan Biklen, analisis data kualitatif adalah upaya yang
dilakukan dengan
jalan bekerja
dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari dan menemukan pola,
meenemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain Moleong, 2010:248.
“Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suartu pola, kategori, dan satuan uraian dasar”
Moleong, 2010:280. Dalam analisis data yang dilakukan dalam penelitian skripsi ini, hipotesa
– hipotesa yang muncul dalam penelitian tersebut kemudian dikumpulkan, setelah itu pengorganisasian data-data tersebut
kedalam suatu pola untuk dimasukkan kedalam kategori-kategori data tertentu sesuai satuan uraian dasar hipotesa yang didapat untuk diolah menjadi data
sekunder. Menurut Lincoln dan Guba 1985:345 karakteristiknya ada dua,
yaitu: pertama, satuan itu harus heuristik artinya mengarah pada suatu pengertian atau satu tindakan yang diperlukan oleh peneliti
atau akan dilakukannya, dan satuan itu hendaknya menarik. Kedua, satuan itu hendaknya merupakan sepotong informasi terkecil yang
dapat berdiri sendiri, artinya satuan itu harus dapat ditafsirkan tanpa informasi tambahan selain pengertian umum dalam konteks
latar penelitian Moleong, 2010:250.
Dalam penulisan skripsi, proses analisis data merupakan pekerjaan untuk menemukan tema-tema dan merumuskan hipotesa-hipotesa, meskipun
sebenarnya tidak ada formula yang pasti untuk dapat digunakan merumuskan hipotesa-hipotesa yang muncul dalam penelitian. Hanya saja pada analisis data
tema dan hipotesa lebih diperkaya dan diperdalam dengan cara menggabungkannya dengan sumber-sumber yang ada Ashshofa, 2007:66.
Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan oleh peneliti adalah model yang kedua dari penjelasan diatas, yaitu model analisis interaksi untuk
menganalisis data hasil penelitian. Langkah-langkah dalam metode tersebut yaitu:
1. Pengumpulan data
“Pengumpulan data adalah mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan dan dilakukan terhadap berbagai jenis dan bentuk data yang ada di
lapangan kemudian data tersebut di catat” Moleong, 2002:106. Pengumpulan data ini dilakukan berkaitan dengan data penelitian yang ada dilapangan yaitu
peneliti melakukan wawancara kepada penyidik yang bertugas melakukan penyidikan pada suatu perkara pidana. Adapun langkah-langkahnya yaitu:
mengurus surat ijin penelitian, melakukan penelitian, penelitian dilapangan, mendapat dokumen dan hasil wawancara.
2. Reduksi data
Reduksi adalah proses pemilihan pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “kasar” yang
muncul dan menggolongkan, menyatukan dan membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian
rupa sehingga kesimpulannya dapat ditarik dan diverifikasi Miles, 1992:15.
Hasil penelitian di lapangan sebagai bahan mentah dirangkum, direduksi kemudian disusun supaya lebih sistematis, yang difokuskan pada
pokok-pokok hasil penelitian-penelitian yang disusun secara sistematis untuk mempermudah peneliti didalam mencari kembali data yang diperoleh apabila
diperlukan kembali. 3.
Penyajian data Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang member
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan Miles,
1992:17. Penyajian data membantu peneliti untuk melihat gambaran data sepenuhnya secara utuh dan kompleks atau bagian-bagian tertentu dari hasil
penelitian. Data yang diperoleh dari obyek penelitian baik dari data primer ataupun data sekunder akan disusun secara sistematis dan disajikan dalam
bentuk laporan penelitian secara kualitatif yaitu berdasarkan konsep teori, peraturan perundang-undangan tentang Kepolisian Republik Indonesia dan
Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia tentang Kode Etik Kepolisian, dan Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia tentang
Pelaksanaan Penyidikan. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap suatu kreadibilitas dan profesionalisme penyidik Polisi saat melaksanakan tugas
sebagai Penyidik. 4.
Menarik Kesimpulan Verifikasi Kesimpulan adalah suatu tinjauan ulang pada catatan lapangan atau
kesimpulan dapat ditinjau sebagaimana yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohan, dan kecocokannya yaitu mencapai validitasnya
Miles, 1992:19. Dari data yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi kemudian
peneliti mencari makna hasil penelitian. Peneliti berusaha untuk mencari pola, hubungan, serta hal-hal yang serung timbul. Dari hasil penelitian atau data
yang diperoleh, peneliti membuat kesimpulan-kesimpulan kemudian di verifikasi. Secara skematis dari uraian-uraian diatas dapat digambarkan sebagai
berikut:
Pengumpulan data Penyajian data
Reduksi data Kesimpulan-kesimpulan atau penafsiran data
Gambar 5. Skema Penarikan Kesimpulan Sumber Miles dan Huberman 1992:20
3. 11 Prosedur Penelitian