8 Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

c. Kamus hukum yang bertujuan untuk memberikan suatu bentuk definisi atau pengertian dalam penulisan.

3. 8 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian skripsi ini, suatu metode sangat dibutuhkan sebagai jembatan yang menghubungkan dunia ide masalah penelitian, kerangka teoritis, hipotesis dengan realitas yang timbul saat melakukan penelitian. Pada saat pengumpulan data, data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. “Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti. Ini berlainan dengan data sekunder yakni data yang sudah dalam bentuk jadi, seperti data dalam bentuk dokumen dan publikasi” Rianto, 2005:57. Menurut “Lofland dan Lofland 1984:47 sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain- lain” Moleong, 2010:157. Data dalam penelitian ini di kumpulkan dengan berbagai cara yang di sesuaikan dengan informasi yang diinginkan, antara lain dengan: 3.8. 1 Wawancara “Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data pewawancara dengan sumber data responden” Rianto, 2005:72. “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu ” Moleong, 2006:186. Wawancara merupakan cara yang digunakan untuk memperoleh keterangan secara lisan guna mencapai tujuan tertentu, dan tujuan ini dapat bermacam-macam antara lain untuk diagnosa dan treatment atau untuk keperluan mendapat berita seperti yang dilakukan wartawan dan untuk melakukan penelitian dan lain-lain Ashshofa, 2007:95. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpulan data dengan berupa pedoman wawancara yaitu instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada penyidik Polri dilingkungan Polres Jepara, yang langsung menangani kasus tersebut. Untuk memperoleh informasi yang sedekat-dekatnya dan seobjektif- objektifnya, peneliti dalam melakukan wawancara harus berinteraksi, saling bekerjasama, saling menghargai, saling mempercayai, saling memberi serta saling menerima. 3.8. 2 Observasi “Metode observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu objek yang akan diteliti, observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat ” Gorys Keraf, 1979:162. Metode Observasi yang dilakukan peneliti adalah dengan cara observasi langsung, dengan definisi yakni; teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan langsung atau tanpa alat terhadap gejala-gejala subyek yang diselidiki baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun dilakukan dalam situasi buatan, yang khusus diadakan Ashshofa, 2007:26. Melalui observasi maka peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian dengan alasan: 1. Untuk mengetes kebenaran informasi karena ditanyakan langsung kepada subjek secara lebih dekat; 2. Untuk mencatat perilaku dan kejadian yang sebenarnya. 3.8. 3 Studi pustaka Selama dan sesudah pengumpulan data, kepustakaan yang berkaitan dan relevan dengan masalah studi hendak dipelajari. Maksudnya ialah untuk membandingkan apa yang ditemukan dari data dengan apa yang dikatakan dalam kepustakaan profesional Moleong, 2010:283. Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengadakan penelitian dan pemahaman terhadap literatur maupun karangan-karangan yang bersifat ilmiah yang relevan sebagai penunjang teori dalam Kepolisian dan pembahasan hasil dari penelitian. Dengan cara membaca, mencatat literatur yang berkaitan dengan diskresi penyidik Polri dalam kaitannya penanganan terhadap perkara tindak pidana dan langkah-langkah dalam mengambil suatu kebijakan dalam menyelesaikan perkara tindak pidana. 3.8. 4 Studi Dokumen “Penelitian bertujuan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah alimentasi, yaitu bagaimana pengaturannya menurut hukum juga bagaimana pelaksanaannya dalam praktek” Ashshofa, 2007:115. Dalam penelitian yang dilakukan, penulis juga menggunakan dokumen sebagai sumber data. Diantara dokumen tersebut antara lain aturan perundang- undangan, keputusan kepala Kepolisian, dan lain-lain terkait masalah yang timbul dalam penelitian. Teknik yang digunakan oleh penulis dalam penelitian skripsi ini adalah content analiysis atau disini dinamakan kajian isi. “Menurut Weber 1985:21 menyatakan bahwa kajian isi adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen” Moleong, 2010:220. Studi dokumen ini dilakukan dengan cara memahami ketentuan- ketentuan perundang-undangan tentang masalah pelaksanaan diskresi Kepolisian dalam hal penyidikan. Ada beberapa alasan mengapa metode dokumen digunakan dalam penelitian ini, yaitu : a. Sebagai satu sumber yang stabil, kaya dan mendorong adalah dokumen. b. Digunakan sebagai suatu bukti untuk pengujian. c. Sesuai untuk penelitian kualitatif karena sifatnya ilmiah. d. Hasil pengkajian ini membuka kesempatan untuk lebih memperluas ilmu pengetahuan terhadap yang diselidiki. e. Kajian isi dalam dokumentasi mempersoalkan isi yang termenifestasikan. f. Kajian isi dalam suatu dokumen merupakan proses yang diarahkan untuk menggeneralisasikan.

3. 9 Objektifitas dan Keabsahan Data