3. 3 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ”Diskresi Penyidik Kepolisian Negara Republik
Indonesia Polri Terhadap Tindak Pidana Yang Diselesaikan Di Luar Pengadilan” peneliti menggunakan metode deskriptif analisis yang melukiskan
dan menggambarkan masalah yang akan dibahas yang kemudian dianalisis dan dikaji melalui data informasi yang diperoleh untuk dapat menemukan suatu
hakekat dari suatu
penelitian.
3. 4 Lokasi Penelitian
Pemilihan Kepolisian Resor Jepara sebagai lokasi studi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa Polres Jepara sebagai instansi
pemerintah dalam bidang penegakan hukum dalam Sistem Peradilan Pidana mempunyai permasalah dalam penegakan hukum pidana yang cukup
kompleksitas dan bervariasi serta penerapan tugas dan tanggung jawab atas wewenang jabatan yang bersifat administratif dalam tugas-tugas Kepolisian
pada Criminal Justice System. Lokasi Penelitian atau tempat dimana penelitian ini dilakukan adalah
mengacu dimana permasalahan obyek itu berasal yaitu di Kepolisian Resor Jepara. Namun demikian lokasi lain juga akan saya gunakan terkait dengan
PurposiveJudgmental Sampling.
3. 5 Fokus dan Variabel Penelitian
“Fokus pada dasarnya adalah masalah pokok yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperolehnya melalui
kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan lainnya” Moleong, 2010:97.
Penerapan fokus ini sangat penting dilakukan dalam penelitian kualitatif, karena dalam fokus pendalaman melalui kepustakaan sangatlah dibutuhkan
sebelum langsung terjun ke lapangan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut.
Dalam usaha memecahkan suatu masalah dalam penelitian, perlu adanya suatu konsep dari penelitian itu sendiri, di dalam konsep terdapat fokus
yang menjadi letak masalah pokok dalam suatu penelitian. Masalah-masalah pokok tersebut yang harus dipecahkan dalam rangka mendapatkan suatu hasil
penelitian yang dijabarkan dalam bentuk variable-variabel. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa “variabel merupakan konsep yang bisa diukur dan bisa
dinilai” Rianto, 2005:28. Maka dari itu letak variabel dalam fokus penelitian sangatlah penting, karena hal tersebut menyangkut keabsahan data yang murni
pure dalam rangka menggambarkan serta menjelaskan fenomena atau kejadian yang muncul dalam penelitian ini.
Yang menjadi fokus dari penelitian ini dibatasi pada tindakan penyidik dalam melakukan suatu kebijakan Discretion Penyaringan tindak pidana
terhadap suatu perkara sehingga perkara tersebut diselesaikan di luar pengadilan dan bagaimana kekuatan hukumnya dari tindakan penyidik
Kepolisian yang menangani suatu perkara yang diselesaikan di luar pengadilan melalui diskresi dari penyidik Kepolisian, serta bagaimana pengaruh tindakan
diskresi dari penyidik terhadap Sistem Peradilan Pidana tersebut.
3. 6 Sampel Penelitian
Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Purposive Judgmenta Sampling.
“Purposive Judgmental Sampling ialah menggali informasi yang akan menjadi dasar dari
rancangan dan teori yang muncul ” Moleong, 2010:223. Untuk itu sampel
awal penelitian ini adalah:
1.
Kasat Reserse Kepolisian Resor Jepara
2.
Beberapa orang penyidik di Kepolisian Resor Jepara. Dari sampel awal tersebut penggalian informasi berkembang sesuai
prinsip bola salju dan pemilihan sampel berakhir setelah terdapat indikasi tidak munculnya variasi atau informasi baru Utari, 1997:32. Serta dari dasar
informasi yang di dapatkan dari akan menjadikan dasar dari rancangan serta teori yang muncul dari beberapa literatur untuk dikorelasikan menjadi data
primer.
3. 7 Sumber Data Penelitian