menimbulkan akibat-akibat pada berbagai segi kehidupan sosial Moeolong 1988: 34
Sisi yuridis dalam penelitian ini akan meninjau dua peraturan undang
– undang yaitu, Undang Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat yang akan menjadi dasar yuridis dalam penegelolaan
zakat yang dilakukan Badan Amil Zakat Kota Semarang. Dan Undang –
Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial yang akan menjadi dasar yuridis untuk melihat keberhasilan Badan Amil Zakat Kota
Semarang dalam membantu mensejahterakan masyarakat Kota semarang. Dan disini yang dimaksud dengan pendekatan secara sosiologis adalah
tentang bagaimana pengelolaan zakat yang di laksanakan Badan Amil Zakat Kota Semarang. Kemudian bagaimana Badan Amil Zakat Kota
Semarang mengoptimalisasi pengelolaan zakat berdasrkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, untuk
mencapai kesejahteraan sosial masyarakat
3.3 Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan tahapan yang sangat menentukan dalam penelitian kualitatif walaupun sifatnya masih tentatif dapat diubah
sesuai dengan latar penelitian. Fokus penelitian pada dasarnya adalah “masalah pokok yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui
pengetahuan yang diperolehnya melalui kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan lainnya” Moleong 2009: 97. Untuk itu penulis menentukan
fokus penelitian sebagi berikut :
1 Bagaimana setrategi Badan Amil Zakat Kota Semarang dalam
mengoptimalkan potensi pengelolaan zakat di Kota Semarang? 2
Bagaimana ditribusi zakat yang dilakukan Badan Amil Zakat Kota Semarang untuk mencapai kesejahteraan sosial masyarakat?
3 Apa saja hambatan dalam pelaksanaan Pelaksanaan pengelolaan zakat
dan bagaimana Badan Amil Zakat Kota Semarang menanganinya?
3.4 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi di Kantor Badan Amil Zakat Kota Semarang selaku pihak pengelola zakat beserta kediaman
mustahiq. Penulis memilih lokasi penelitian di Badan Amil Zakat Kota Semarang, alasan memilih lokasi di Badan Amil Zakat Kota Semarang
didasarkan beberapa pertimbangan diantaranya : 1.
Badan Amil Zakat Kota Semarang sebagai salah satu lembaga pengelola zakat yang ada di Provinsi Jawa Tengah, dinilai sebagai pengelola zakat
yang terbaik di di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini didasarkan pada observasi yang telah penulis laksanakan ke beberapa Badan Amil Zakat
yang berada di kota lain seperti di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang, kurang berjalan efektif di lihat dari minimnya kegiatan yang
dilakukan dan pekerjaan yang ada pada kedua lembaga tersebut; 2.
Tingkat kesadaran berzakat yang dimilki masyarakat Kota semarang terhitung tinggi di banding yang ada di kota lain di lingkup Provinsi Jawa
Tengah. Hal ini didasarkan pada informasi di harian kompas yang terbit tanggal 23 sepetember 2010;
3. Pemerintah Kota Semarang merupakan Pemerintah Daerah yang
berperan aktif dalam mensukseskan keberhasilan pengelolaan zakat, hal ini dilihat dari proaktifnya himbauan dari plt Walikota Semarang Hendrar
Prihadi yang juga selaku ketua Badan Amil Zakat Kota semarang kepada jajaran pemerintah di lingkunganya untuk membayarkan zakat di Badan
Amil Zakat Kota Semarang.
3.5 Sumber Data Penelitian