Sumber Data Penelitian METODE PENELITIAN

Tengah. Hal ini didasarkan pada informasi di harian kompas yang terbit tanggal 23 sepetember 2010; 3. Pemerintah Kota Semarang merupakan Pemerintah Daerah yang berperan aktif dalam mensukseskan keberhasilan pengelolaan zakat, hal ini dilihat dari proaktifnya himbauan dari plt Walikota Semarang Hendrar Prihadi yang juga selaku ketua Badan Amil Zakat Kota semarang kepada jajaran pemerintah di lingkunganya untuk membayarkan zakat di Badan Amil Zakat Kota Semarang.

3.5 Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian adalah “sumber dari mana data dapat diperoleh” Meloeng 2000: 114. Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah : 3.5.1 Data Primer Data primer adalah “kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai” Moleong 2009: 157. Sumber data primer penelitian ini, penulis peroleh baik melalui kegiatan observasi dengan ikut terlibat langsung dalam mengamati proses pengelolaan zakat di Badan Amil Zakat Kota Semarang, maupun dari hasil wawancara dengan informan yang berkaitan seperti : 1 Bapak Chuwaisah selaku menejer dan pelaksana dari Badan Amil Zakat Kota Semarang; 2 Bapak Kusnanto selaku mustahiq yang telah dituntaskan permaslahan ekonominya oleh Badan Amil Zakat Kota Semarang; 3 Kenang Adi Racman selaku mahasiswa dari fakultas Perikanan yang diberikan bantuan beasiswa dari Badan Amil Zakat Kota Semarang untuk membantu biaya pendidikanya; 4 Bapak Suwandi selaku warga Kelurahan Mangkang yang diberikan bantuan sosial ketika terjadi banjir bandang di daerahnya; 5 Bapak Suparman selaku warga yang kurang mampu dari Pedurungan Kidul Kota Semarang yang telah mendapatkan bantuan sosial bedah rumah dari Badan Amil Zakat Kota Semarang; 6 Bapak Mukhlis selaku ketua Rt dari dukuh Karangmalang Mijen, yang mendapatkan bantuan biana mitra usaha mandiri dari Badan Amil Zakat Kota Semarang; 7 Bapak Budi Sarwono dari kelurahan Gajah Mungkur yang telah mendapatkan bantuan sosial untuk membiayai kelanjutan sekolah anaknya yang sempat terhenti. 3.5.2 Data Sekunder Data sekunder terdiri dari 3 bahan hukum, antara lain bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier, yaitu sebagai berikut : a. Bahan hukum primer meliputi : 1 Pasal 29 dan pasal 34 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945; 2 Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat; 3 Keputusan Walikota Semarang Nomor 451.12442 Tanggal 20 Desember 2010 Tentang Pengankatan Pengurus Badan Amil Zakat Kota Semarang Masa Bakti 2010 – 2013; 4 Hasil Rapat Pleno Pengurus Badan Amil Zakat Kota Semarang. b. Bahan hukum sekunder, di dapat melalui studi kepustakaan biasanya berupa buku maupun literatur mengenai pandangan seorang ahli hukum. Literatur dalam penulisan ini antara lain: 1 Buku tentang pengelolaan zakat; 2 Buku dan literatur tentang penelitian; 3 Buku-buku tentang peran lembaga pengelolaan zakat; 4 Website milik Badan Amil Zakat Kota Semarang. c. Bahan hukum tersier, adalah bahan hukum sebagai pelengkap kedua bahan hukum sebelumnya, yaitu berupa : 1 Kamus Besar Bahasa Indonesia; 2 Kamus Hukum; 3 Artikel tentang hukum dan zakat.

3.6 Teknik Pengumpulan Data