2. Kekurangan Metode Ceramah
a. Materi yang dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada
apa yang perlu dikuasai guru. Kelemahan ini adalah kelemahan yang paling dominan sebab apa yang dikuasai oleh siswa tergantung apa yang dikuasai
oleh guru. b.
Terjadi suatu ”verbalisme” dalam pembelajaran. Verbalisme secara sederhana adalah kemampun siswa hanya mengandalkan kemampuan
auditif saja. Sedangkan kemampuan siswa dalam mengakomodasi setiap materi yang diberikan oleh guru berbedabeda.
c. Guru kurang memiliki kemampuan bertutur kata yang baik sehingga
presepsi siswa ceramah adalah metode yang membosankan. d.
Melalui ceramah,sangat sulit untuk mengetahui seberapa tingginya kemampuan siswa dalaam menangkap dan merespon pelajaran.
E. Kerangka Berfikir
Pembelajaran materi sejarah di SMA N 1 Candiroto memang telah banyak menggunakan pendekatan pembelajaran mulai pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada guru misalnya metode ceramah konvensional dan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa misalnya diskusi. Namun demikian
penggunaan berbagai metode dan pendekatan pembelajaran tersebut belum sepenuhnya mampu membuat siswa tertarik dengan pembelajaran sejarah
sehingga mereka hanya mempelajari sejarah dari LKS lembar kerja siswa dan materi yang disampaikan melalui diskusi atau yang disampaikan oleh guru.
Akibatnya hasil belajar siswa kurang maksimal dan pembelajaran menjadi tidak
bermakna serta mudah dilupakan oleh siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu upaya pembinaan pada guru ke dalam proses belajar mengajar, sehingga
dari kegiatan ini dapat memberikan solusi dari permasalahan pembelajaran sejarah di kelas.
Bagan 1. Skema Kerangka Berpikir
F. Hipotesis
Berdasarkan pada rumusan masalah dan landasan teori yang telah dipaparkan, maka hipotesis penelitian yang diajukan adalah ada pengaruh yang
signifikan implementasi model pembelajaran sejarah dengan menggunakan E- Learning terhadap minat belajar siswa kelas XI semester genap SMA N 1
Candiroto.
Penggunaan metode E-Learning
Minat Belajar Siswa Penggunaan metode
ceramah
52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang menekankan
pada indeks-indeks dan pengukuran empiris Margono, 2004: 35. Dalam penelitian ini, statistik memegang peranan dalam menganalisa data-data penelitian
untuk menjawab permasalahan penelitian. Penelitian eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan hubungan
sebab-akibat dengan cara memberikan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental, dan membandingkan hasilnya terhadap
satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak menerima perlakuan. Adapun karakteristik dari pendekatan kuantitatif yang membedakan dengan
penelitian-penelitian lainnya sesuai yang diungkapkan oleh Suharsimi 2002: 11, yaitu sebagai berikut:
1. Adanya kejelasan unsur: tujuan, pendekatan, subjek, sampel, sumber data
sudah mantap dan rinci sejak awal 2.
Langkah penelitiannya direncanakan sampai matang ketika tahap persiapan 3.
Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian 4.
Dalam desain penelitiannya sudah jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkannya
5. Kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan