secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran
yang disajikan oleh instruktur. Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran
yang disajikan instruktur secara tatap muka di kelas diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara
khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan instruktur.
c. Substitusi Pengganti Beberapa institusi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif
model kegiatan pembelajaran kepada para peserta didiknya. Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan belajarnya sesuai
dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari peserta didik. http:wilis.himatif.or.iddownloadmodel-model20e-learning.pdf
.
3. Karakteristik E-learning
Menurut Effendi dan Hartono2005:7,e-learning mempunyai dua tipe, yaitu : a.
Syncronous Training Syncronous berarti pada waktu yang sama. Jadi Syncronous Training adalah
tipe pelatihan dimana proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan siswa sedang belajar. Hal tersebut memungkinkan
terjadinya interaksi langsungguru ke siswa. Baik melalui internet maupun intranet. Syncronous training mengharuskan guru dan siswa mengakses internet secara
bersamaan. Dengan demikian, Syncronous training sifatnya mirip pelatihan diruang kelas. Kelasnya bersifat mayavirtualdan peserta tersebat diseluruh dunia
yang terhubung melalui internet. Oleh karena itu Syncronous training sering disebut pula virtual classroom.
b. Asyncronous Training Asyncronous training berarti tidak pada waktu yang bersamaan.Jadi
seseorang dapat mengambil waktu yang berbeda dengan pengajar yang memberikan pelatihan. Pelatihan ini lebih populer di dunia e-learning karena
memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat mengakses materi pelatihan kapanpun dan dimanapun. Materi pelatihan berupa paket
pelajaran yang dapat dijalankan dikomputer manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar lain. Oleh karena itu pelajar dapat memulai
pelajaran dan menyelesaikan setiap saat. Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi ,simulasi, e-book, permainan edukatif , maupun latihan tes dengan
jawabanya.
4. Tahap-tahap Pengembangan E-learning
Diperlukan beberapa tahapan agar sistem e-learning ini dapat berlangsung dengan baik. adapun tahap-tahapan tersebut antara lain adalah:
1 Identifiksi Sumber Menentukan
sumber-sumber pembelajaran,pengumpulan
paket-paket pembelajaran yang diinginkan.Dalam tahap ini juga ditentukan arah dari
sistem yang akan dikembangkan. Pemilihan dan penentuan arah pengembangan menjadi penentu bentuk dari learning based yang dibuat.
2 Seleksi dan analisa Pada tahap ini seluruh materi dari pembelajaran akan diseleksi dan dianalisa
untuk dikembangkan. Pendefinisian dari seluruh perangkat memegang peranan penting, jumlah paket pembelajaran berbasiselektronik yang cukup
banyak akan menghambat pengembangan sistem jika tidak didukung dengan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang cukup.
3 Pengembangan e-book dan web based course Tahapan ini lebih dikhususkan pada pengembangan danpenyediaan sarana
pembelajaran berbasis web. Salah satu keunggulan dari web based dan perangkat ajar berbasis elektronik adalah kemudahandalam membentuk
simulasi dan model-model materi yangt cukup sulit apabila dijelaskan secara langsung melalui tatap muka atau teaching based.
d. Pengembangan manajemen digital dan kompetensi Selain pengembangan materi ajar,diperlukan juga sistem manajemen yang
mencakup kegiatan pembelajaran melalui e-learning.Hal ini diperlukan agar sistem pembelajaran jarak jauh dapat berlangsung secara online dan
terkontrol dengan baik.
5. Kelebihan E-learning