berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk
mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya. Berdasarkan uraian diatas peneliti mengangkat judul penelitian
“Perbedaan Minat Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran E-Learning
dan Konvensional pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA N 1 Candiroto Temanggung”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana minat belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran e-Learning pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Candiroto
Temanggung? 2. Bagaimana minat belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
Konvensional pada mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Candiroto Temanggung?
3. Adakah perbedaan minat belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran e-Learning dan model pembelajaran Konvensional pada
mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Candiroto Temanggung?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan judul dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui minat belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran e-Learning.
2. Mengetahui minat belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Konvensional.
3. Mengetahui perbedaan minat belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran e-Learning dan model pembelajaran Konvensional pada
mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Candiroto Temanggung
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah; 1. Secara praktis
a. Manfaat Bagi Siswa 1 Membantu siswa dalam proses pembelajaran sejarah melalui
penggunaan model pembelajaran e-Learning. 2 Mampu meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran
sejarah. b. Manfaat Bagi Guru
1 Membantu guru untuk mentransfer pelajaran sejarah melalui penggunaan model pembelajaran e-Learning.
2 Mendorong guru untuk kreatif dalam memanfaatkan model pembelajaran e-Learning sebagai model pembelajaran Sejarah.
1. Secara Teoretis a. Untuk menambah pengetahuan peneliti tentang pemanfaatan model
pembelajaran e-Learning sebagai metode pembelajaran sejarah.
b. Untuk memberi sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan dan memberi konstribusi ilmiah terhadap ilmu pendidikan khususnya
sejarah.
E. Batasan Istilah
Agar memperoleh pengertian yang sama tentang istilah dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka diperlukan penegasan istilah dalam
penelitian. Untuk menghindari bermacam-macam interpretasi dan untuk mewujudkan kesatuan berfikir, cara pandang dan anggapan tentang segala sesuatu
pada penelitian ini maka penegasan istilah sangat penting. Adapun istilah yang perlu dijelaskan sebagai berikut:
1. Minat Belajar Minat belajar adalah kecenderungan jiwa yang relative menetap kepada
diri seseorang dan biasanya disertai dengan perasaan kecenderungan senang hati yang tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan, yang dirasa
atau tidak dirasakan atau keinginan dalam hal belajar. 2. Pembelajaran
Pembelajaran yakni inti dari kegiatan pendidikan formal di sekolah. Di dalamnya mengandung serangkaian perbuatan yang dilakukan oleh guru dan
siswa atas dasar hubungan timbal balik yang bersifat resiprokal yaitu hubungan timbal balik dalam suasana yang bersifat edukatif. Dalam kegiatan
pembelajaran, guru
hendaknya berusaha
semaksimal mungkin
mengembangkan potensi yang dimiliki siswa supaya siswa mencapai tujuan yang diharapkan.
3. Model Pembelajaran e-Learning Model Pembelajaran E-Learning merupakan suatu jenis belajar
mengajar yang memungkinkan tersampainya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet atau media jaringan komputer lain.
4. Model Pembelajaran Konvensional Model pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang biasa
dilakukan oleh guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Pada pola pembelajaran konvensional, kegiatan proses belajar mengajar lebih sering
diarahkan pada aliran informasi dari guru ke siswa. Dalam model pembelajaran konvensional, guru di sekolah umumnya memfokuskan diri
pada upaya penuangan pengetahuan kepada para siswa tanpa memperhatikan prakonsepsi prior knowledge siswa atau gagasan-gagasan yang telah ada
dalam diri siswa sebelum mereka belajar secara formal di sekolah.
11
BAB II LANDASAN TEORI