BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian cross-sectional yaitu dengan menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa.
4.2. Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUP.H.Adam Malik, Medan dengan pertimbangan pengetahuan ibu terhadap status gizi anak balita masih rendah dan terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhinya.Penelitian dimulai dengan penulusuran kepustakaan, survey awal, konsultasi judul, penyusunan proposal, pengolahan data dan penyusunan
hasil penelitian serta seminar hasil penelitian selama dua semester yaitu dari bulan April
sampai dengan November 2013.
4.3. Populasi Dan Sampel
4.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak di bawah 5 tahun di RSUP.H.Adam Malik.
4.3.2 Sampel
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak di bawah 5 tahun di RSUP.H.Adam Malik, Medan dan memenuhi kriteria inklusi serta tidak
termasuk dalam kriteria eksklusi. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
4.3.2.1. Kriteria Inklusi
a. Ibu yang memiliki anak balita yang berobat di RSUP.H.Adam Malik, Medan. b.Bersedia menjadi subjek penelitian setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian
oleh peneliti informed consent.
4.3.2.1. Kriteria Ekslusi
a.Ibu yang memiliki anak balita yang mempunyai kelainan kongenital. b.Responden yang tidak mengisi semua pertanyaan pada kuesioner.
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling dimana semua sampel yang didapat dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian
sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuh Ardinata,2010.Namun apabila besar populasi N tidak diketahui atau N-nN-1=1 maka besar sampel dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Yang bisa diringkaskan kepada:
Keterangan : n = jumlah sampel minimal yang diperlukan
α = derajat kepercayaan p = proposi ibu yang mempunyai anak balita
q = 1-p proposi ibu yang tidak mempunyai anak balita d = limit dari error atau presisi absolute
Universitas Sumatera Utara
Jika ditetapkan α = 0,05 atau Z₁- α₂ = 1,96 atau Z² ₁ - α₂ = 1,96 ² atau
dibulatkan menjadi 4. Jika tidak diketemukan nilai p dari penerlitian atau literature lain, maka dapat dilakukan maximal estimation dengan p=0,5. Jika ingin teliti maka nilai d
diobah sekitar 2,5 0.025 atau lebih kecil lagi. Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebesar :
= 96,04 Besar sampel yang dibutuhkan adalah sebanyak 97 orang.
4.4 Teknik Pengumpulan Data 4.4.1. Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer
dan data sekunder.
Data primer digunakan dalam penelitian ini dan diambil dengan menggunakan metode kuesioner yang telah dirancang dan disiapkan oleh peneliti dan pengukuran berat
badan serta tinggi badan sampel secara langsung. Kuesioner dirancang untuk mengetahui data demografi atau data dasar dari responden seperti tingkat pendidikan ibu serta status
ekonomi keluarga.Berat dan tinggi badan yang diukur kemudian akan digunakan untuk menentukan status gizi balita.
4.4.2.Uji Validitias dan Reliabilitas 4.4.2.1.Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana skor nilai ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran pengamatan yang ingin diukur.Validitas pada umumnya
dipermasalahkan berkaitan dengan hasil pengukuran psikologis atau non fisik. Berkaitan dengan karakteristik psikologis, hasil pengukuran yang diperoleh sebenarnya diharapkan
dapat menggambarkan atau memberikan skor nilai suatu karakteristik lain yang menjadi perhatian utama. Macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu
validitas isi content validity, validitas berdasarkan kriteria criterion-related validity dan validitas konstruk. Pada penelitian ini akan dibahas hal menyangkut validitas untuk
Universitas Sumatera Utara
menguji apakah pertanyaanpertanyaan itu telah mengukur aspek yang sama. Untuk itu dipergunakanlah validitas konstruk.Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi
antara variabel item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total
menggunakan rumus teknik korelasi product moment, sebagai berikut :
dimana r : koefisien korelasi product moment
X : skor tiap pertanyaan item Y : skor total
N : jumlah responden Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dengan skor total diperoleh, nilai-
nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritik.Selanjutnya, jika nilai koefisien korelasi product moment dari suatu pertanyaan tersebut berada diatas nilai tabel kritik, maka
pertanyaan tersebut signifikan.
4.4.2.2.Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan .Setiap alat pengukur seharusnya memiliki
kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu
dengan teknik belah dua. Teknik ini diperoleh dengan membagi item-item yang sudah valid secara acak menjadi dua bagian. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan
dijumlahkan, sehingga diperoleh skor total untuk masingmasing item belahan. Selanjutnya skor total belahan pertama dan belahan kedua dicari korelasinya
dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Angka korelasi yang dihasilkan lebih rendah daripada angka korelasi yang diperoleh jika alat ukur tersebut tidak dibelah.
Cara mencari reliabilitas untuk keseluruhan item adalah dengan mengkoreksi angka korelasi yang diperoleh menggunakan rumus :
Universitas Sumatera Utara
dimana, : realibilitas internal seluruh instrumen
korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reabilitas dengan mengunakan program SPSS. Sampel yang digunakan dalam uji
validitas ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel penelitian. Jumlah sampel dalam uji validitas dan reabilitas ini adalah sebanyak 20 orang. Hasil dari uji
validitas dan reabilitas dapat dilihat pada table 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 .Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner Penelitian
Variabel Nomor
Total Status Alpha Status Pertanyaan Pearson Valid Reabilitas
Correlation
Pengetahuan 1 0.804 Valid 0.923 Reable
2 0.606 Valid
Reable 3 0.719 Valid
Reable 4
0.821 Valid Reable
5 0.821 Valid Reable
6 0.777 Valid
Reable 7
0.800 Valid Reable
8 0.873 Valid Reable
9 0.935 Valid
Reable
Universitas Sumatera Utara
4.5.1.Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian diolah yang meliputi: 1 Editing dilakukan untuk meneliti kembali setiap daftar pertanyaan yang sudah diisi.
Editing meliputi kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban.
2 Coding, setiap data diteliti, selanjutnya adalah memberikan kode pada jawaban ditepi kanan lembar pertanyaan. Pengisian berdasarkan jawaban responden.
3 Scoring, setelah dilakukan pengkodean kemudian pemberian nilai sesuaidengan skor yang ditentukan. Bila jawaban benar diberi skor 2, salah diberiskor 1 dan tidak tahu
diberi skor 0. 4 Tabulasi data adalah kelanjutan dari pengkodean pada proses pengolahan data.
5 Penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan deskriptif. Setelah data diolah dianalisis dengan komputer dengan analisis Chi Square Test untuk membuktikan
hipotesis ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, selanjutnya untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan yang ada dilanjutkan dengan uji Continency
Coefficient. 6Langkah-langkah analisis data sebagai berikut:
1Pengisian data untuk masing-masing variabel yaitu tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan pengetahuan ibu tentang gizi serta, status gizi anak balita.
2 Setelah data selesai, pilih menu Analyze pilih submenu Descriptive Statistics, lalu pilihCross Tabs.
3 Dari Cross Tabs pilih uji Chi Square Test dan Contingency Coefficient.Untuk dasar pengambilan keputusan dibedakan atas dua macam yaitu:
aperbandingan Chi Square Tests, jika Chi Square hitung Chi Square tabel maka HO diterima tidak ada hubungan, sebaliknya jika Chi Square
hitung Chi Square tabel maka HO ditolak ada hubungan. bberdasarkan probabilitas, jika probabilitas 0,005 maka HO diterima
tidak ada hubungan, sebaliknya jika probabilitas 0,005 maka HO diterima ada hubungan
Zulfikri Mukhtar et al., 2011.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengukur keeratan hubungan yang sudah ada dengan Contingency Coefficient, kriteria keeratan dikategorikan menjadi 4 Sugiyono, 2008 yaitu:
1 0,00-0,19 : hubungan sangat lemah 2 0,20-0,39 : hubungan lemah
30,40-0,59 : hubungan cukup kuat 4 0,60-0,79 : hubungan kuat
5 0,80-1,00 : hubungan sangat kuat
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Departemen Anak Instalasi Rindu B RSUP.H.Adam Malik Medan.RSUP.H.Adam Malik adalah rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes
335MenkesSKVII1990 dan juga sebagai rumah sakit pendidikan sesuai dengan SK Menkes No.502MenkesSKIX1991.Terletak di Jalan Bunga Lau No.17 Km.12
Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan Provinsi Sumatera Utara.
5.1.2. Gambaran Umum Responden 5.1.2.1. Karasteristik Umur Responden
Pada gambar 5.1 dapat dilihat bahawa sebagian besar responden berada dalam kelompok umur 20 hingga 30 tahun yang mencakupi 63.Responden pada kelompok
umur yang melebihi 30 tahun pula 33. Kedua kelompok umur ini dianggap memiliki pengetahuan yang lebih terhadap status gizi anak balita jika dibandingkan dengan
responden pada kelompok umur kurang 19tahun 4.
Gambar 5.1. Distribusi Kelompok Umur Responden di RSUP.H.Adam Malik Medan 2013
5.1.2.2. Karakteristik Pendidikan Responden
33
63 4
30 20-30
19
Kel.Umur
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1.Distribusi Responden Mengikut Tingkat Pendidikan di RSUP.H.Adam Malik Medan 2013
SD 31
31 SMP
10 10 SMA
44 44
Perguruan Tinggi 15 15
Total 100100
Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahawa responden pada umumnya sudah memiliki tingkat pendidikan sederhana yaitu paling banyak pada tingkat SMA yang mencakupi sebanyak
44 .Dengan demikian diharapkan responden memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang gizi anak balita.
TINGKAT PENDIDIKAN
BILANGAN RESPONDEN
PRESENTASE
Universitas Sumatera Utara
5.1.2.3. Karakteristik Status Pekerjaan Responden Gambar 5.2. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan di RSUP.H.Adam Malik,
Medan 2013
Dari gambar 5.2 dapat dilihat bahawa dari 100 responden, sebahagian besar adalah ibu yang tidak bekerja yang mencakupi 55 dari jumlah keseluruhan responden.
Ini bermakna tentu sahaja mereka memiliki waktu yang lebih banyak untuk memberikan asupan gizi yang secukupnya kepada anak balita mereka dibandingkan ibu yang bekerja.
55 16
5 16
8 iburt
wiraswasta petani
peg.neg peg.swt
Pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
5.1.3. Pengetahuan Responden Tabel 5.2. Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Gizi Anak
Balita di RSUP.H.Adam Malik Medan 2013 Tingkat Pengetahuan Bilangan Responden
Tinggi 60
Rendah 40
Total 100
Dari tabel 5.2 didapati lebih dari sebahagian besar responden yaitu 60 daripada 100 orang responden memiliki pengetahuan yang tinggi tentang gizi anak balita.
Tabel 5.3.Frekuensi Pengetahuan Responden Bagi Tiap Pertanyaan Pengetahuan Tentang Gizi Anak Balita.
No. Pertanyaan Pengetahuan Bilangan Responden
Tidak Benar Salah Tahu
1.Makanan yang bergizi adalah makanan 25 65 10 yang mengandung sumber energy, protein,
vitamin dan mineral. 2. Anak balita haruslah makan makanan yang5 45 50
bervariasi dan yang sudah diawetkan. 3. Pemenuhan zat gizi bagi anak balita bermanfaat 20 5 75
untuk meningkatkan berat badan balita sahaja. 4. Manfaat dari makan makanan beraneka ragam 5 85 10
pada ank balita adalah melengkapi kekurangan zat tenaga, pembangun dan pengatur.
5. Kebutuhan gizi yang harus dipenuhi pada masa 5 85 10 balita adalah energi dan protein.
6. Masa balita merupakan periode amat penting 35 65 0 dalam proses tumbuh kembang manusia.
Universitas Sumatera Utara
7. Penilaian status gizi anak dapat dilakukan 13 85 5 denganpengukuran berat badan berdasarkan
tinggi badan. 8. Status gizi anak yang baik adalah berat badan 9 72 19
yang sesuai dengan umur. 9. Menu makanan anak diatur berdasarkan 13 67 20
keinginan anak dan pengaturnya.
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Frekuensi Umur Responden Terhadap Status Gizi Anak Balita Tabel 5.4. Frekuensi Umur Responden Terhadap Status Gizi Anak Balita
di RSUP.H.Adam Malik Medan 2013 Kelompok Status Gizi Anak Balita Total
Umur Baik Kurang responden 19 3
1 4
20 – 30 38 25 63 30 14
19 33 Total 55 45 100
Dari hasil tabulasi silang didapati bahwa persentase status gizi anak balita yang baik dijumpai sangat tinggi pada kelompok umur responden antara 20 hingga 30 tahun
38. Pada masa yang sama, kelompok umur antara 20 hingga 30 tahun juga paling tinggi menunjukkan status gizi anak balita yang paling kurang iaitu sebanyaak 25 .
Dalam kelompok umur responden lebih dari 30 tahun pula, presentase status gizi anak balita yang baik adalah 14 manakala presentase status anak gizi balita yang kurang
adalah 19. Presentase status gizi yang baik dijumpai sangat kurang pada kelompok umur responden kurang dari 19 tahun 3.Namun menurut pendapat penulis, responden
berumur antara 20 hingga 30 tahun adalah majoriti dalam penelitian ini sehingga dapat mempengaruhi bias persentase hasil yang diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
5.1.5. Frekuensi Pekerjaan Responden Terhadap Status Gizi Anak Balita Tabel 5.5. Frekuensi Pekerjaan Responden Terhadap Status Gizi Anak
Balita di RSUP.H.Adam Malik Medan 2013 Pekerjaan Status Gizi Anak Balita Total
Baik Kurang responden Ibu Rumah 34 21 55
Tangga Wira Swasta 5 11 16
Peta 1 4 5 Pegawai 12
4 16 Negeri
Pegawai 4 4 8
Swasta Total 55
45 100
Dari hasil tabulasi silang didapati bahwa persentase status gizi anak balita baikpada ibu-ibu yang tidak bekerja yaitu ibu rumah tangga lebih tinggi berbanding ibu-
ibu yang bekerja yang mencakupi sebanyak 34. Pada masa yang sama, kelompok ibu yang bekerja juga paling tinggi menunjukkan status gizi anak balita yang kurang iaitu
sebanyak 22. Ini bermakna tentu sahaja ibu yang tidak bekerja memiliki waktu yang lebih banyak untuk memberikan asupan gizi yang secukupnya kepada anak balita mereka
dibandingkan ibu yang bekerja.
Universitas Sumatera Utara
5.1.6.Analisa Bivariat 5.1.6.1. Pengaruh Pendidikan Responden Terhadap Status Gizi Anak Balita.
Tabel 5.6. Pengaruh Pendidikan Responden Terhadap Status Gizi Anak Balita di RSUP.H.Adam Malik Medan 2013
Tingkat Status Gizi Anak Balita Total P value
Pendidikan Baik Kurang responden Tinggi 14 1 15 0.006
Sedang 27 27 54
Rendah 14 17 31 Total
55 45 100
Hasil analisis data perhitungan uji statistik untuk mencari ada atau tidaknya pengaruh tingkat pendidikan responden terhadap status gizi anak balita seperti terlihat
dalam tabel 5.4. Dari hasil tabulasi silang didapati bahwa persentase status gizi anak balita yang baik
dijumpai sangat tinggi pada kelompok yang berpendidikan sedang SMPSMA. Pada masa yang sama, kelompok reponden yang berpendidikan sedang juga menunjukkan
angka status gizi anak balita yang kurang baik berbanding kelompok tingkat pendidikan responden yang lain. Ternyata dari analisis data uji statistik dengan Chi Square
menunjukkan nilai p=0.006 yaitu lebih kecil dari nilai alpha 0.05. Ini berarti Ho ditolak.Hal ini menunjukkan bahawa adanya pengaruh bermakna antara tingkat
pendidikan ibu terhadap status gizi anak balita.
Universitas Sumatera Utara
5.1.6.2. Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Status Gizi Anak Balita Gambar 5.3. Hubungan tingkat pengetahuan terhadap Status Gizi
Anak Balita di RSUP.H.Adam Malik, Medan 2013.
Hasil analisis data perhitungan uji statistik untuk mencari ada atau tidaknya pengaruh tingkat pengetahuan responden terhadap status gizi anak balita seperti terlihat dalam
gambar 5.3. Dari hasil tabulasi silang didapati bahwa persentase status gizi anak balita
dipengaruhi tingkat pengetahuan.Ini karena, dari gambar 5.3 didapati ibu-ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan tentang status gizi anak dan melaksanakan asupan gizi
dan pemantauan gizi anak mereka yang lebih sempurna berbanding ibu-ibu kurang pengetahuan tentang gizi anak balita. Ternyata hasil uji statistik dengan Chi Square
menunjukkan bahawa nilai p=0.000 yaitu kurang dari nilai alpha0.05 berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahawa adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap status
gizi anak balita.
10 20
30 40
50 60
70
Kurang Baik
Tinggi Rendah
Tingkat Pengetahuan Status Gizi Anak Balita n
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pembahasan 5.2.1. Gambaran Umur Ibu Terhadap Status Gizi Anak Balita
Menurut Muntofiah2008, dinyatakan umur ibu mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap status gizi balita, dimana pada ibu yang lebih muda mempunyai
kemungkinan 3 kali lebih besar untuk mempunyai anak balita dengan status gizi baik bila dibandingkan dengan ibu yang lebih tua. Dalam hasil penelitian ini pula menunjukkan
jumlah status gizi anak balita yang baik dijumpai sangat tinggi pada kelompok umur responden antara 20 hingga 30 tahun.
5.2.2. Gambaran Pekerjaan Responden Terhadap Status Gizi Anak Balita
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Peterson 2007 , dimana ibu yang bekerja mempunyai pengaruh yang tinggi dalam peningkatan prevelansi kependekan
anak balita berbanding dengan ibu yang tidak bekerja.Penelitian lain oleh Ikhwansyah2007 di Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan pula dimana
pengetahuan ibu, pekerjaan, asupan makanan dan status imunisasi berhubungan secara bermakna dengan status gizi anak balita.
Sesuai dengan laporan RISKESDAS 2010,terdapat hubungan antara jenis pekerjaan ibu dengan prevalensi masalah gizi balita. Hubungan antara prevalensi berat kurang,
kependekan dan kekurusan anak balita dengan jenis pekerjaan ibu terlihat jelas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan dan hasil tabulasi silang didapati bahwa
persentase status gizi anak balita dijumpai adanya pengaruh pekerjaan ibu dengan status gizi anak balita . Ini karena, dari table 5.5 didapati status gizi anak balita pada ibu-ibu
yang tidak bekerja yaitu ibu rumah tangga adalah sangat tinggi berbanding ibu-ibu yang bekerja.
5.2.3. Pengaruh Pendidikan Responden Terhadap Status Gizi Anak Balita.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Appoh dan Krekling 2005 di daerah Volta, Ghana menyebutkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang gizi,
pendidikan ibu dengan status gizi anak balita. Dengan menggunakan metode analisis bivariat terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi anak balita dengan
pendidikan formal ibu dan status marital.
Universitas Sumatera Utara