Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi

4.3.2.1. Kriteria Inklusi

a. Ibu yang memiliki anak balita yang berobat di RSUP.H.Adam Malik, Medan. b.Bersedia menjadi subjek penelitian setelah mendapatkan penjelasan tentang penelitian oleh peneliti informed consent.

4.3.2.1. Kriteria Ekslusi

a.Ibu yang memiliki anak balita yang mempunyai kelainan kongenital. b.Responden yang tidak mengisi semua pertanyaan pada kuesioner. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling dimana semua sampel yang didapat dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuh Ardinata,2010.Namun apabila besar populasi N tidak diketahui atau N-nN-1=1 maka besar sampel dihitung dengan rumus sebagai berikut: Yang bisa diringkaskan kepada: Keterangan : n = jumlah sampel minimal yang diperlukan α = derajat kepercayaan p = proposi ibu yang mempunyai anak balita q = 1-p proposi ibu yang tidak mempunyai anak balita d = limit dari error atau presisi absolute Universitas Sumatera Utara Jika ditetapkan α = 0,05 atau Z₁- α₂ = 1,96 atau Z² ₁ - α₂ = 1,96 ² atau dibulatkan menjadi 4. Jika tidak diketemukan nilai p dari penerlitian atau literature lain, maka dapat dilakukan maximal estimation dengan p=0,5. Jika ingin teliti maka nilai d diobah sekitar 2,5 0.025 atau lebih kecil lagi. Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebesar : = 96,04 Besar sampel yang dibutuhkan adalah sebanyak 97 orang. 4.4 Teknik Pengumpulan Data 4.4.1. Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer digunakan dalam penelitian ini dan diambil dengan menggunakan metode kuesioner yang telah dirancang dan disiapkan oleh peneliti dan pengukuran berat badan serta tinggi badan sampel secara langsung. Kuesioner dirancang untuk mengetahui data demografi atau data dasar dari responden seperti tingkat pendidikan ibu serta status ekonomi keluarga.Berat dan tinggi badan yang diukur kemudian akan digunakan untuk menentukan status gizi balita. 4.4.2.Uji Validitias dan Reliabilitas 4.4.2.1.Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana skor nilai ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran pengamatan yang ingin diukur.Validitas pada umumnya dipermasalahkan berkaitan dengan hasil pengukuran psikologis atau non fisik. Berkaitan dengan karakteristik psikologis, hasil pengukuran yang diperoleh sebenarnya diharapkan dapat menggambarkan atau memberikan skor nilai suatu karakteristik lain yang menjadi perhatian utama. Macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu validitas isi content validity, validitas berdasarkan kriteria criterion-related validity dan validitas konstruk. Pada penelitian ini akan dibahas hal menyangkut validitas untuk Universitas Sumatera Utara menguji apakah pertanyaanpertanyaan itu telah mengukur aspek yang sama. Untuk itu dipergunakanlah validitas konstruk.Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment, sebagai berikut : dimana r : koefisien korelasi product moment X : skor tiap pertanyaan item Y : skor total N : jumlah responden Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dengan skor total diperoleh, nilai- nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritik.Selanjutnya, jika nilai koefisien korelasi product moment dari suatu pertanyaan tersebut berada diatas nilai tabel kritik, maka pertanyaan tersebut signifikan. 4.4.2.2.Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan .Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini teknik untuk menghitung indeks reliabilitas yaitu dengan teknik belah dua. Teknik ini diperoleh dengan membagi item-item yang sudah valid secara acak menjadi dua bagian. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan, sehingga diperoleh skor total untuk masingmasing item belahan. Selanjutnya skor total belahan pertama dan belahan kedua dicari korelasinya dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Angka korelasi yang dihasilkan lebih rendah daripada angka korelasi yang diperoleh jika alat ukur tersebut tidak dibelah. Cara mencari reliabilitas untuk keseluruhan item adalah dengan mengkoreksi angka korelasi yang diperoleh menggunakan rumus : Universitas Sumatera Utara dimana, : realibilitas internal seluruh instrumen korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua Kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reabilitas dengan mengunakan program SPSS. Sampel yang digunakan dalam uji validitas ini memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel penelitian. Jumlah sampel dalam uji validitas dan reabilitas ini adalah sebanyak 20 orang. Hasil dari uji validitas dan reabilitas dapat dilihat pada table 4.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 .Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner Penelitian Variabel Nomor Total Status Alpha Status Pertanyaan Pearson Valid Reabilitas Correlation Pengetahuan 1 0.804 Valid 0.923 Reable 2 0.606 Valid Reable 3 0.719 Valid Reable 4 0.821 Valid Reable 5 0.821 Valid Reable 6 0.777 Valid Reable 7 0.800 Valid Reable 8 0.873 Valid Reable 9 0.935 Valid Reable Universitas Sumatera Utara 4.5.1.Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian diolah yang meliputi: 1 Editing dilakukan untuk meneliti kembali setiap daftar pertanyaan yang sudah diisi. Editing meliputi kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban. 2 Coding, setiap data diteliti, selanjutnya adalah memberikan kode pada jawaban ditepi kanan lembar pertanyaan. Pengisian berdasarkan jawaban responden. 3 Scoring, setelah dilakukan pengkodean kemudian pemberian nilai sesuaidengan skor yang ditentukan. Bila jawaban benar diberi skor 2, salah diberiskor 1 dan tidak tahu diberi skor 0. 4 Tabulasi data adalah kelanjutan dari pengkodean pada proses pengolahan data. 5 Penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan deskriptif. Setelah data diolah dianalisis dengan komputer dengan analisis Chi Square Test untuk membuktikan hipotesis ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, selanjutnya untuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan yang ada dilanjutkan dengan uji Continency Coefficient. 6Langkah-langkah analisis data sebagai berikut: 1Pengisian data untuk masing-masing variabel yaitu tingkat pendidikan ibu, pekerjaan ibu dan pengetahuan ibu tentang gizi serta, status gizi anak balita. 2 Setelah data selesai, pilih menu Analyze pilih submenu Descriptive Statistics, lalu pilihCross Tabs. 3 Dari Cross Tabs pilih uji Chi Square Test dan Contingency Coefficient.Untuk dasar pengambilan keputusan dibedakan atas dua macam yaitu: aperbandingan Chi Square Tests, jika Chi Square hitung Chi Square tabel maka HO diterima tidak ada hubungan, sebaliknya jika Chi Square hitung Chi Square tabel maka HO ditolak ada hubungan. bberdasarkan probabilitas, jika probabilitas 0,005 maka HO diterima tidak ada hubungan, sebaliknya jika probabilitas 0,005 maka HO diterima ada hubungan Zulfikri Mukhtar et al., 2011. Universitas Sumatera Utara Untuk mengukur keeratan hubungan yang sudah ada dengan Contingency Coefficient, kriteria keeratan dikategorikan menjadi 4 Sugiyono, 2008 yaitu: 1 0,00-0,19 : hubungan sangat lemah 2 0,20-0,39 : hubungan lemah 30,40-0,59 : hubungan cukup kuat 4 0,60-0,79 : hubungan kuat 5 0,80-1,00 : hubungan sangat kuat Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Departemen Anak Instalasi Rindu B RSUP.H.Adam Malik Medan.RSUP.H.Adam Malik adalah rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes 335MenkesSKVII1990 dan juga sebagai rumah sakit pendidikan sesuai dengan SK Menkes No.502MenkesSKIX1991.Terletak di Jalan Bunga Lau No.17 Km.12 Kecamatan Medan Tuntungan Kotamadya Medan Provinsi Sumatera Utara. 5.1.2. Gambaran Umum Responden 5.1.2.1. Karasteristik Umur Responden

Dokumen yang terkait

Karakteristik Anak dan Ibu, Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sentosa Baru Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan Tahun 2014

4 89 208

Gambaran Pola Asuh dan Status Gizi Balita Pada Keluarga Perokok di Kecamatan Berastagi Tahun 2014

2 43 138

Perbedaan Pengetahuan Gizi, Pendapatan Dan Status Gizi Anak Balita Di Desa Proyek Dan Hon Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi (KKG) Di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2004

0 34 81

Pengaruh Pola Asuh terhadap Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar

3 41 99

Pola Makan dan Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011

5 41 77

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DAN TINGKAT KEHADIRAN ANAK BALITA DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi dan Tingkat Kehadiran Anak Balita di Posyandu Dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Gedongan Kecamatan Colomadu

0 3 17

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN PERKAPITA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Perkapita Dengan Status Gizi Anak Balita Di Desa Dagen Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 0 17

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA YANG DIRAWAT DI RSUP.H.ADAM MALIK, MEDAN

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gizi 2.1.1. Definisi Gizi - Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu terhadap Status Gizi Anak Balita di RSUP.H.Adam Malik, Medan Tahun 2013

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA YANG DIRAWAT DI RSUP H.ADAM MALIK PADA TAHUN 2013

0 0 12