17
yang dapat diperuntukkan budidaya pertanian yaitu jarak dari sumber air tawar =0.5 km, jarak dari jalan 0-1 km, kemiringan 8, ketinggian 6-20 m, jarak dari
pantai 200 m, drainase porous, dan kedalaman efektif tanah 30 cm. Kesesuaian  suatu  ruang  untuk  kegiatan  tertentu  akan  dapat  berkurang
bahkan menjadi tidak sesuai jika kemampuan sistem yang ada dida lamnya tidak mampu lagi untuk menanggung beban kegiatan yang dilakukan diatasnya. Oleh
karena  setiap  sistem  miliki  ambang  batas  atau  kemampuan  untuk  mendukung aktifitas  didalamnya.  Kemampuan  dimaksud  disebut  sebagai  kemampuan
mendukung atau daya dukung yan g ada di suatu sistem tententu.
2.5 Daya Dukung
Pada UU  No.  32  tahun  2009  tentang  Perlindungan  dan  Pengelolaan Lingkungan  Hidup  UU  PPLH  Bab  I  pasal  1 disebutkan  bahwa  daya  dukung
lingkungan  hidup adalah  kemampuan  lingkungan  hidup  untuk  mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya.
Daya  tampung  lingkungan  hidup  adalah  kemampuan  lingkungan  hidup  untuk menyerap zat, energi danatau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke
dalamnya. Konsep  dasar  daya  dukung  mengacu   pada  teori malthus  tentang pertumbuhan  populasi  manusia,  dimana  asumsi  dasarnya  bahwa  peningkatan
populasi manusia secara eksponensial dan ketersediaan makanan adalah faktor pembatas  dari  pertumbuhan  populasi  manusia  Seidl and  Tisdell,  1999;  Price,
1999. Deplesi  yang  cepat  pada  sumberdaya  penting  yang  terjadi  telah mengakibatkan degradasi lahan daratan di seluruh dunia Jacobs 1991, Myers
1984,  Postel  1989 dan penurunan  kualitas  atmosfir  Jones and  Wigley 1989, Schneider 1990, mengindikasikan bahwa usaha yang di lakukan oleh manusia
tidak  hanya  melewati  daya  dukung .  Catton  1986  menyatakan  bahwa  daya dukung  suatu  lingkungan  adalah beban  maksimum  yang  dapat  didukung  oleh
lingkungan tersebut. Daya  dukung  merupakan alat  perencanaan,  digambarkan sebagai
kemampuan  dari  suatu  sistem  tiruan  atau  alami  untuk  mendukung  permintaan dari berbagai penggunaan sampai suatu titik tertentu yang dapat mengakibatkan
ketidakstabilan,  penurunan,  atau  kerusakan   Godschalk and  Park,  1978. Roughgarden  1979  menyatakan  bahwa  daya   dukung  adalah  suatu  ukuran
jumlah organisme yang dapat di dukung oleh lingkungan pada sumberdaya yang dapat  diperbaharui. Daya  dukung  manusia  digambarkan  sebagai  tingkatan
18
maksimum  pemanfaatan  sumberdaya  terbarukan  sampai  batas  pemanfaatan lahan tertentu yang dapat menyebabkan degradasi sumberdaya Kessler, 1994.
Dalam  turisme,  daya  dukung  digambarkan  sebagai  jumlah  maksimum pengunjung yang dapat diterima sampai batas tertentu yang dapat merusak fisik
lingkungan dan mengurangi kepuasan pemakai Mathieson and Wall, 1982. Turner  1998  dalam Rustam 2005 menyebutkan  bahwa  daya  dukung
adalah  jumlah  populasi  organisme  akuatik  yang  dapat  di dukung  oleh  suatu kawasanareal  atau  volume  perairan  tanpa  mengalami  penurunan  kualitas
lingkungan  perairan  tersebut. Quano  1993  menjelaskan  bahwa  daya  dukung lingkungan diartikan sebagai kemampuan lingkungan perairan untuk menerima
limbah,  tanpa  menyebabkan  terjadinya  penurunan  kualitas  air  yang  diterapkan sebagai peruntukannya. Sementara itu Krom 1986 menyebutkan ba hwa daya
dukung  lingkungan  perairan  diartikan  sebagai  kemampuan  lingkungan  pesisir dan  laut  untuk  menerima  sejumlah  limbah,  tanpa  mengakibatkan  lingkungan
tersebut  tercemar. Dahuri  2002 menyebutkan daya  dukung  disebut  sebagai ultimate constraint yang diperhadapkan pada biota dengan adanya keterbatasan
lingkungan,  seperti:  ketersediaan  makanan,  ruang  atau  tempat  berpijak ,  siklus predator, oksigen, temperatur, atau cahaya matahari.
Dalam  pembangunan  berkelanjutan,  Khanna et  al.,  1999  menyatakan bahwa  daya  dukung  digambarkan  sebagai  kemampuan  untuk  menghasilkan
keluaran  yang  diinginkan  dari  suatu  sumber  daya  dengan  mempertimbangkan pemeliharaan  mutu  lingkungan  dan  kesehatan  ekologis.  Daya  dukung
lingkungan hidup terbagi menjadi 2 dua komponen, yaitu kapa sitas penyediaan supportive  capacity  dan  kapasitas  tampung  limbah   assimilative  capacity.
Kapasitas  penyediaan  dimaknai  sebagai  daya  dukung  lingkungan  hidup, sedangkan  kapasitas  asimiliasi  dimaknai  sebagai  daya  tampung  lingkungan
hidup. Dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup , kapasitas penyediaan  merujuk  pada  sumberdaya alam yang  selanjutnya  sebagai input
sedangkan kapasitas  tampung  limbah  meruju k  pada  lingkungan yang selanjutnya sebagai limbahresidu Gambar 2.
Penentuan  daya  dukung  lingkungan  untuk  permukiman  dan  budidaya pertanian  menggunaan  pendekatan  daya  dukung  air  tawar  yang  didasarkan
perbandingan ketersediaan air tawar di suatu pulau kecil dengan kebutuhan air tawar  untuk  kegiatan di  pulau  kecil  tersebut. Ketersediaan  sumber  air  tawar
19
pulau  kecil  dipengaruhi  oleh  curah  hujan  lokal  tahunan  yang  jatuh  dipulau tersebut, lapisan geologi pembentuk pulau, dan tutupan vegetasi setempat.
Gambar 2 Elemen daya dukung Khanna et al., 1999 Pada umumnya ketebalan lapisan  air dipulau kecil berkisar antara 1–2 m
dimana  akar  tanaman  kelapa  mampu  melakukan  penetrasi  sampai  lapisan tersebut.  Pada  pulau  attol,  lapisan  tanah  umumnya  sangat  da ngkal  dan
bervariasi antara 0.3–0.5 m, sementara itu pada pulau  yang sudah mengalami pengangkatan secara tektonik dengan formasi karst, air tanah ditemukan pada
kedalaman 30–100 m dari permukaan Adi, 2002. Lebih lanjut dijelaskan bahwa berdasarkan hasil ringkasan pada peneliltian diberbagai pulau kecil di kawasan
tropis  penelitian  menunjukkan  adanya  korelasi  positif  antara  resapan  tahunan dengan curah hujan tahunan yaitu berkisar antara 25 - 50.
Berdasarkan resolusi  PBB  tahun  1998, penyediaan  air  tawar  bersih sejumlah  50  ltoranghari  =1.5  m
3
orangbln  merupakan  hak  asasi  manusia Pawitan,  2002.  Selanjutnya FAO  1996  menyatakan  bahwa UNESCO pada
tahun  2002  menetapkan  hak  dasar  manusia  atas  air  yaitu  sebesar  60 ltoranghari.  Konsekuensinya,  negara  wajib  memenuhinya  kebutuhan  tersebut
sebagai bagian dari layanan publik mendasar. Berdas arkan hasil kajian tentang Daya dukung
Supportive Capacity
Assimilative Capacity
Sumberdaya alam Lingkungan
Aktifitas pembangunan Input
LimbahResidu Output
Pertumbuhan ekonomi dan Kualitas hidup
20
penerapan  teknologi  waduk  resapan  yang  dilakukan  UI  pada  tahun  2003 menyebutkan  standar  kebutuhan  air  untuk bidang pertanian  sebesar  0.54
ltdetHa Baharsjah, 2002. Analisis  daya  dukung  ditujukan  pada  pengembangan  wisata  bahar i
termasuk  wisata  pantai  dengan  memanfaatkan  potensi  sumberdaya  pesisir, pantai,  dan  PPK  secara  lestari. Armin et  al. 2009  memperkenalkan  cara
menghitung  konsep  Daya  Dukung  Kawasan  DDK,  yaitu  jumlah  maksimum pengunjung  yang  secara  fisik  dapat  ditampu ng  di kawasan  yang  disediakan
pada  waktu  tertentu  tanpa  menimbulkan  gangguan  pada  alam  dan  manusia. Rumus perhitungan DDK adalah sebagai berikut:
DDK = K x LpLt x WtWp .............................. 1
Keterangan: K = Potensi ekologis pengunjung pers atuan unit area
Lp = Luas area atau panjang area yang dapat dimanfaatkan Lt = Unit area untuk kategori tertentu
Wt = Waktu yang disediakan oleh kawasan untuk kegiatan wisata dalam  1 hari Wp = Waktu yang dihabiskan oleh pengunjung untuk setiap kegiatan tert entu
Berdasarkan  PP  No.  181994  tentang  Pengusahaan  Pariwisata  Alam  di  Zona Pemanfaatan  Taman  Nasional  dan  Taman  Wisata  Alam,  areal  yang  diizinkan
untuk  dikembangkan  adalah  10  dari  luas  zona  pemanfaatan.  Sehingga  daya dukung kawasan dalam kawasan konser vasi perlu dibatasi dengan daya dukung
pemanfaatan DDP dengan rumus  Armin et al., 2009: DDP = 0,1 X DDK .............................. 2
Selanjutnya  dinyatakan  bahwa  n ilai  K,  Lt,  Wp,  dan Wt  ditentukan  oleh  kondisi sumberdaya dan jenis kegiatan yan g akan dikembangkan Tabel 3. Luas areal
yang  dapat  digunakan  oleh  pengunjung  mempertimbangkan  kemampuan  alam mentolerir pengunjung sehingga keaslian alam tetap terjaga.
Selain  pariwisata,  potensi  sumberdaya  pesisir,  pantai,  dan  PPK  juga  banyak dimanfaatkan  sebagai  wilayah  budidaya  laut.  Prinsip  yang  digunakan  untuk
menghitung daya dukung budidaya laut adalah jumlah maksimum unit budidaya yang  secara  fisik  dapat  ditampung  di  ruang  kawasan  tanpa  menimbulkan
gangguan pada alam dan manusia.
21
Tabel 3 Nilai K, Lt, Wp, dan Wt untuk kegiatan wisata bahari dan wisata pantai
No Kegiatan
K org
Lt m2
Wp jam
Wt jam
Keterangan 1
Snorkling 1
250 3
6 1 orang dalam 50 m dikali
5 m 2
Rekreasi pantai 1
50 3
6 1 orang setiap 50 m
panjang pantai 3
Wisata olahraga 1
50 2
4 1 orang setiap 50 m
panjang pantai 4
Selam 2
1 000 2
8 2 orang dalam 100 m dikali
10 m 5
Wisata mangrove 1
50 2
8 Dihitung panjang track,
1 orang setiap 50 m
Sumber: Armin et al. 2009
Dalam penelitian ini kegiatan budidaya  dibatasi pada kegiatan yang telah berlangsung yaitu  budidaya  rumput  laut  dan  potensi  budidaya  lainnya  yaitu
keramba jaring apung KJA. Berdasarkan Aji dan Murdjani 1986, Indriani dan Sumiarsih  1999, Anggadiredja et  al. 2006,  Hardjamulia et  al.  1991  bahwa
luasan  satu  unit  budidaya  rumput  laut  dengan  metode  dekat  dasar  sebesar 100 m
2
,  metode  rakit  sebesar  12.5  m
2
,  dan  metode long  line  sebesar  150 m
2,
serta  ukuran  optimal  yang  digunakan  satu  unit  keramba   jaring  apung  KJA di perairan Indonesia adalah “3 m x 3 m x 3 m”.
2.6 Nilai Ekonomi Total