Sistem Informasi Geografis Dr. Ir. Sri Yanti Wibisana, MPM.

13

2.3 Sistem Informasi Geografis

Pada pengertian yang lebih luas Sistem Informasi Geografis SIG mencakup juga pengertian sebagai suatu sistem yang berkaitan dengan operasi pengumpulan, penyimpanan dan manipulasi data yang bereferensi geografi ESRI, 1990; Chrisman, 1996. Burrough 1986 memberikan definisi yang agak bersifat umum, yaitu SIG sebagai suatu perangkat alat untuk mengumpulkan, menyimpan, menggali kembali, mentransformasi dan me nyajikan data spasial dari aspek–aspek permukaan bumi. DeMers 1997 , mendefinisikan SIG sebagai suatu teknologi informasi yang menyimpan, menganalisis, dan mengkaji baik data spasial maupun non spasial. Walaupun agak berbeda dalam definisi tersebut, kedua definisi menyatakan secara implisit bahwa SIG berkaitan langsung sebagai sistem informasi yang berorientasi teknologi, walaupun tidak menyebutkan secara spesifik definisi SIG sebagai suatu sistem berdasarkan komputer yang mempunyai kemampuan untuk menanga ni data yang bereferensi geografi yang mencakup: a pemasukan, b manajemen data penyimpanan data dan pemanggilan kembali, c manipulasi dan analisis, dan d pengembangan produk dan pencetakan. Pengertian SIG diatas perlu ditambahkan pernyataan Jura na 1996 bahwa dalam pengertian yang lebih luas lagi harus dimasukkan dalam definisi SIG selain perangkat keras dan perangkat lunak, juga pemakai dan organisasinya, serta data yang dipakai. Lebih lanjut Maguire and Dangermond 1991 mengidentifikasikan bahwa fungsi SIG adalah pengumpulan, pembaharuan dan perbaikan data; penyimpanan dan strukturisasi data, generalisasi data, transformasi data, pencarian data, analisis, dan presentasi hasil analisis. Kemampuan-kemampuan tersebut umum nya dimiliki oleh beberapa perangkat lunak SIG, dengan kemampuan yang memuaskan dan mudah digunakan. Beberapa perangkat lunak memiliki perbedaan pada beberapa fungsi seperti output kartografi dan presentasi serta cara analisis. Terdapat dua fungsi utama SIG yaitu kemampuan menca ri data query dan analisis. Query data dapat menghubungan antara data spasial dan data atribut. Fungsi query pada data spasial adalah pencarian datalokasi dan overlay tumpang tindih beberapa peta. Pencarian lokasi dilakukan berdasarkan kriteria yang ditetapkan seperti buffer daerah penyangga, dan informasi yang terdapat di wilayah buffer tersebut. Overlay peta dapat menggunakan objek feature pada 2 atau lebih peta layer. Fungsi overlay ini dapat digunakan untuk 14 beberapa lokasi yang dipilih, seperti menentukan tipe penutupan vegetasi tertentu, jenis tanah, dan kepemilikannya. Hubungan antara data spasial dan atribut ini dapat pula menentukan obyek dengan kriteria titik seperti lokasi yang menghasilkan macam bahan pencemar. Berbagai bentuk analisis spasial dapat dilakukan dengan menggunakan SIG. 1 operasi titik point operation, yaitu tipe analisis dengan memasukan beberapa formula aljabar dan overlay beberapa layer data; 2 operasi tetangga operation neighbourhood yakni tipe analisis yang menghubungkan titik pada suatu lokasi di permukaan bumi dengan semua informasi atributnya, dengan lingkungan disekitarnya, sebagai contoh menentukan kesesuaian lahan untuk berbagai kegiatan pembangunan; 3 analisis jaringan network analysis yakni tipe analisis yang menghubungkan beberapa tampilan data feature berupa garis, seperti menentukan jalan dengan jarak terdekat di antara dua kota. Alat untuk melakukan analisis-analisis seperti tersebut di atas telah tersedia pada beberapa perangkat lunak SIG. Pada aplikasi penggunaan ketiga tipe analisis tersebut, sepenuhnya tergantung kepada keterampilan pengguna untuk menentukan tipe analisis mana yang akan di pakai. Beberapa perangkat lunak SIG menyediakan fasilitas bahasa pemrograman makro yang da pat diintegrasikan pada semua bentuk pekerjaan SIG. Dengan bahasa pemrograman tersebut pengguna dapat membuat aplikasi rutin untuk tujuan tertentu. Produk atau output SIG dapat berupa peta berwarna atau hitam putih, tabel, angka statistik, dan laporan.

2.4 Kesesuaian Lahan