25
Bertolak dari ketiga pendapat tersebut di atas, penulis lebih cenderung kepada pendapat Benjamin S. Bloom. Kecenderungan ini didasarkan pada alasan
bahwa ketiga ranah yang diajukan lebih mudah terukur, dalam artian bahwa untuk mengetahui prestasi belajar yang dimaksudkan mudah dan dapat dilaksanakan,
khususnya pada pembelajaran yang bersifat formal selain itu ketiga ranah tersebut dianggap penting dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi
sebagai prestasi belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai yang diperoleh
siswa setelah dilakukan evaluasi atau tes. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis berkesimpulan bahwa jenis
prestasi belajar itu meliputi 3 tiga ranah atau aspek, yaitu: 1 ranah kognitif cognitive domain; 2 ranah afektif affective domain; dan 3 ranah psikomotor
psychomotor domain.
2.3.4 Indikator Prestasi Belajar
Indikator dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa prestasi belajar dapat dinyatakan berhasil apabila memenuhi ketentuan kurikulum yang
disempurnakan. Pada dunia pendidikan, pengukuran prestasi belajar sangat diperlukan. Karena dengan diketahui prestasi siswa maka diketahui pula
kemampuan dan keberhasilan siswa dalam belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar dapat dilakukan dengan cara memberikan penilaian atau evaluasi dengan
tujuan supaya siswa mengalami perubahan secara positif. Menurut Muhibbin Syah 2008: 141 “evaluasi adalah penilaian terhadap
tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah
26
progam”. Hal ini dapat dilihat dari sejauh mana perubahan yang telah terjadi melalui kegiatan belajar mengajar. Pengajaran harus mengetahui sejauh mana
siswa akan mengerti bahan yang akan diajarkan. Penilaian sumber informasi tentang hasil pengajaran yang telah disajikan. Pengukuran prestasi belajar tersebut
dapat menggunakan suatu alat untuk mengevaluasi yaitu test. Test dipakai untuk memulai hasil belajar siswa dan hasil belajar mengajar dari pendidik. Lebih lanjut
menurut Muhibbin Syah 2008: 142: Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan
cara memberi penilaian atau evaluasi yaitu untuk memeriksa kesesuian antara apa yang diharapkan dan apa yang tercapai, hasil
penelitian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki dan mendekatkan tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengukuran prestasi belajar dapat dilakukan dengan cara memberi penilaian atau
evaluasi. Penilaian atau evaluasi yang dilakukan dapat diketahui dengan menggunakan suatu test tertulis atau test lisan yang mencakup semua materi yang
diajarkan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data dokumentasi berupa nilai ujian tengah semester yang
dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh dari proses belajar selama setengah semester.
2.4 Pembelajaran Ekonomi di Sekolah Menengah Pertama SMP