Teknik Pengumpulan Data Nilai Fhitung Ftabel, berarti menolak Ho dan menerima Ha yang artinya

42 lebih dari 0,6, maka butir pernyataan yang tersedia dalam angket penelitan dapat dikatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen dari kedua variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini: Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Variabel Penelitian No. Variabel Jumlah Item Valid Cronbach’s Alpha Keterangan 1 Pemanfaatan Sumber Belajar X 1 15 0,928 Reliabel 2 Motivasi Belajar X 2 21 0,924 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah 2014 Berdasarkan hasil uji realibilitas maka dapat dijelaskan bahwa semua instrumen dari kedua variabel bebsan penelitian dinyatakan realibel, dimana nilai Cronbanch Alpha hitung Cronbanch Alpha yang disyaratkan 0,60.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data, langkah-langkah dan teknik yang digunakan oleh peneliti adalah sebagal berikut: 3.7.1 Angketkuesioner: untuk memperoleh data tentang pemanfaatan sumber belajar, peneliti memperoleh data melalui penyebaran angket atau kuesioner yang peneliti sebarkan pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Gajah sebagai responden bagi peneliti dan dokumen-dokumen sekolah tentang fasilitas yang berupa inventaris- inventaris yang terdapat pada lembaga terkait. 3.7.2 Angketkuesioner. Sama seperti halnya dalam memperoleh data tentang pemanfaatan sumber belajar, untuk memperoleh data terkait dengan 43 motivasi belajar, peneliti menggunakan angket atau kuesioner yang disebarkan kepada para peserta didik sebagai responden penelitian. 3.7.3 Dokumentasi: Untuk memperoleh data terkait dengan prestasi belajar, peneliti mencari data yang sesuai, yaitu berupa catatan nilai ujian tengah semester peserta didik kelas VIII pada mata pelajaran ekonomi semester gasal di SMP Negeri 2 Gajah Kabupaten Demak. 3.7.4 Dokumentasi: untuk memperoleh data terkait dengan gambaran umum lembaga dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Gajah Kabupaten Demak, peneliti mencari data yang sesuai, yaitu menggunakan profil sekolah dan data dari bagian tata usaha dan wakil kepala sekolah Wakasek bidang kurikulum.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Analisis Deskriptif Persentase

Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengkaji variabel-variabel yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari orientasi pasar dan inovasi produk. Langkah-langkah yang ditempuh dalam membuat analisis deskriptif persentase adalah sebagai berikut: 1. Membuat tabel distribusi jawaban angket 2. Menentukan skor jawaban dengan ketentuan skor yang telah dipilih 3. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden. 4. Memasukkan skor tersebut ke dalam rumus sebagai berikut : DP = 100 x N n 44 Keterangan: n = Jumlah skor jawaban responden N = Jumlah seluruh skor ideal DP = Tingkat keberhasilan yang dicapai Analisis diskriptif dilakukan dengan merinci jawaban dari responden yang dikelompokkan dalam kategori skor. Perhitungan skor tiap komponen adalah dengan mengalikan seluruh frekuensi data dengan bobotnya. Rentang skala dihitung dengan rumus Umar, 2009: Nilai tertinggi – nilai terendah RS = Jumlah kategori Langkah-langkah perhitungan rentang skala: a. Perhitungan tiap skor menurut kategori adalah dengan cara mengalikan kriteria dengan jumlah responden yang memilih. b. Menentukan rentang skor terendah dan tertinggi dengan cara mengalikan responden n dengan bobot paling tinggi dikurangi dengan bobot paling rendah, kemudian dibagi jumlah kategori jawaban item. Dengan jumlah responden sebanyak 60 responden, maka didapatkan rentang skala sebagai berikut: 4 60 – 1 60 c. Menghitung rentang skala = = 36 5 d. Skala penilaian tiap kategori dari jawaban responden adalah sebagai berikut : 45 Tabel 3.6 Kategori Jawaban untuk Analisis Diskriptif Skala Kategori Keterangan Kategori 204 – 240 Sangat Tinggi 168 – 203,9 Tinggi 132 – 167,9 Sedang 96 – 131,9 Rendah 60 – 95,9 Sangat Rendah 3.8.2 Uji Asumsi Klasik

3.8.2.1 Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menentukan apakah variabel berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas dapat dilihat dari grafik probability plot. Apabila variabel berdistribusi normal, maka penyebab plot akan berada disekitar dan disepanjang garis 45 derajat. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residual penulis menganalisis grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal an juga menganalisis probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal Ghozali,2006:74. 46

3.8.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain : a. Jika nilai variance inflation faktor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 maka dapat dikatakan bebas dari multikolinieritas. b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70 maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. c. Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R 2 maupun R square diatas 0,60 namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen maka ditengarai model terkena multikolinieritas.

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan varian dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual pengamatan yang lain tetap maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model adalah dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut. Analisis pada 47 gambar scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika : a. Titik-titik data menyebar diatas dan di bawah atau menyebar disekitar angka nol 0. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. c. Penyebaran titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. 3.8.3 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis data dilakukan setelah data terkumpul. Proses analisis data merupakan usaha untuk memperoleh jawaban permasalahan penelitian. Analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi ganda. Sugiono dan Eri Wibowo 2012: 205 “analisis regresi ganda adalah analisis yang digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meneliti dengan menggunakan variabel independen yang diteliti berjumlah mini mal dua”. Rumus analisis tersebut adalah sebagai berikut: Keterangan: X1 = Peranan sumber belajar. X2 = Motivasi belajar. Y = Prestasi belajar. a = Konstanta. b = Koefisien regresi. e = Faktor lain di luar rancangan. 48 Dalam penelitian ini untuk melakukan pembuktian hipotesis dilakukan dengan: Uji t Menurut Ridwan dan Sunarto 2009: 116 “analisis perbandingan suatu variabel bebas dikenal Uji t atau ttes. Tujuan Uji t adalah untuk mengetahui perbedaan variabel yang dihipotesakan“. Dapat dikatakan pula uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen X1,X2,…Xn secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y. Dalam penelitian ini taraf signifikansi yang digunakan ialah sebesar 5 atau 0,05. Perhitungan uji t menggunakan rumus: Di mana : Bi = Koefisien regresi variabel. Se = Standar error kesalahan standar koefisien regresi variable bi. βi = Koefisien betaparameter ke I yang dihipotesakan. Setelah dilakukan analisis dan diketahui hasil perhitungannya, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Kemudian untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis nol diterima atau ditolak digunakan criteria pengujian sebagai berikut: a. Apabila thitung, -ttabel atau thitung ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara sumber belajar dan motivasi belajar secara parsial terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gajah. b. Apabila thitung, ttabel atau thitung -ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara sumber 49 belajar dan motivasi belajar secara parsial terhadap prestasi belajar ekonomi kelas kelas VIII SMP Negeri 2 Gajah. Uji F Untuk membuktikan kebenaran hipotesis secara keseluruhan atau simultan, maka dilakukan uji F, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas X1,X2,…Xn yang terdapat dalam model secara bersama-sama atau simultan yang signifikan terhadap variabel terikat Y. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Perhitungan uji F menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: R 2 = Koefisien determinasi. k = Jumlah variabel bebas. n = Jumlah sampel. Dari hasil analisis dan perhitungannya, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel atau menggunakan kriteria pengujian: a. Nilai Fhitung Ftabel, berarti menerima Ho dan menolak Ha yang artinya variabel sumber belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama atau simultan tidak mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gajah.

b. Nilai Fhitung Ftabel, berarti menolak Ho dan menerima Ha yang artinya

variabel sumber belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi prestasi belajar kelas VIII SMP Negeri 2 Gajah. 71

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gajah tahun pelajaran 20142015. Hal ini berarti semakin tinggi pemanfaatan sumber belajar dapat meningkatkan prestasi belajar ekonomi 2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gajah tahun pelajaran 20142015. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi belajar siswa dapat meningkatkan prestasi belajar ekonomi 3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gajah tahun pelajaran 20142015.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan diatas maka dapat diberikan saran sebagai berikut : 1. Berkaitan dengan pemanfaatan sumber belajar maka sekolah perlu meningkatkan pengelolaan koperasi sekolah dengan melibatkan siswa hal ini dapat digunakan sebagai sumber belajar guna menambah pengetahuan di bidang ekonomi. Sedangkan untuk meningkatkan motivasi berlajar siswa

Dokumen yang terkait

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII Pengaruh Kreativitas Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura.

0 2 15

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII Pengaruh Kreativitas Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura.

0 2 19

PENDAHULUAN Pengaruh Kreativitas Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura.

0 8 8

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA Analisis Pengaruh Motivasi Belajar Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMPN 2 Banyudono Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 16

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ips Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Nguntoronadi Ka

0 2 16

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ips Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Nguntoronadi Ka

0 1 12

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN CARA BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI I SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN.

0 0 17

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI FREKUENSI BELAJAR, PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau dari Frekuaensi Belajar, Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3

0 2 17

PENGARUH KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA Pengaruh Kreativitas Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMPN 2 Kartasura Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 16

PENGARUH KEMAMPUAN INTELEKTUAL SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA Pengaruh Kemampuan Intelektual siswa dan Motivasi Belajar siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sawit Boyolali Aj

0 0 17