xiii
2. Media Proyeksi
Overhead Projector merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya
sebagai landasan yang luas untuk meletakkan materi pengajaran. Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat menyorot
dari dalam kotak menghasilkan berkas cahaya melewati bahu pengajar. Dengan lampunya yang amat terang dan sistemoptiknya yang efisien,
menghasilkan banyak
sekali cahaya
pada layar
sehingga memungkinkan overhead bisa dipergunakan di ruangan biasa tanpa
penggelapan. Penggunaan proyektornya ditempatkan di depan kelas sehingga pengajar bisa bertatap muka langsung dengan siswa.
3. Media Audio
Pengertian media audio untuk pengajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif pita suara atau
piringan suara, yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar-mengajar.
4. Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pengajaran adalah boneka dan model.
5. Lingkungan Sebagai Media Pengajaran
Guru dan siswa bisa mempelajarai keadaan sebenarnya diluar kelas dengan menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang aktual
xiv
untuk dipelajari, diamati dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar.
e. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang
perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pelajaran adalah jenis, cakupan, urutan dan perlakuan terhadap materi pelajaran tersebut.
f. Materi Pembelajaran bahasa Jepang di SMA Negeri 1 Padangan
Pembelajaran mata pelajaran bahasa Jepang di SMA Negeri 1 Padangan menggunakan LKS. Kelas IPA dan IPS mendapatkan pelajaran bahasa Jepang
sekali dalam seminggu, dan dalam satu kali pertemuan berdurasi dua jam pelajaran 90 menit. Untuk kelas IPA dan IPS dalam dua semester ditargetkan
mempelajari bab 1 sampai bab 10.
3. Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Metode deskriptif kuantitatif digunakan menguji instrumen, sedangkan
deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil dari perhitungan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Padangan
tahun ajaran 20152016 dan diambil 68 orang dari dua kelas yaitu kelas XI IPA 1 dan XI IPS 1 untuk dijadikan sampel
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah
metode analisis deskriptif prosentase. Metode analisis deskriptif prosentase