Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kas Pada Bagian Marketing And Sales Budget Pada Pt. Telkom Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BIDANG MARKETING AND SALES BUDGET PADA PT. TELKOM MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

VIKA NOVELLA 122101039

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : VIKA NOVELLA

NIM : 122101039

JURUSAN : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERN

TERHADAP KAS PADA BAGIAN

MARKETING AND SALES BUDGET PADA PT. TELKOM MEDAN

Tanggal JULI 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

NIP. 196001171986032002 Dra. Friska Sipayung, M.Si

Tanggal JULI 2015 Ketua Prodi Diploma III Manajemen Keuangan

NIP. 197411232000122001 Dr. Yeni Absah, SE, M.Si

Tanggal JULI 2015 Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis USU

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA NIP.195604071980021001


(3)

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan karuniaNYA yang telah diberikan kepada penulis, hanya kepada-Nya penulis memohon pertolongan dan ampun, serta doa dan restu dari kedua orang tua, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi minor ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan guna memenuhi salah satu syarat penyelesaian pendidikan program studi Diploma-III pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan memilih judul ”Sistem Pengendalian Internal terhadap kas pada bidang Marketing and sales budget pada PT. Telkom Medan”.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan dukungan, limpahan kasih sayang dan doa yang tak henti-hentinya kepada penulis. Terima kasih telah menjadi orang tua terhebat untuk penulis. Dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Program D III Manajmen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(4)

3. Bapak Syafrizal H. Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku dosen pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis dan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini

5. Bapak Azril syafri dan seluruh karyawan di perusahaan/instansi terkait yang juga telah banyak memberikan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung.

6. Sahabat-sahabat seperjuangan di Fakultas Ekonomi Sumatera Utara : Yasmin, Varadilla, Sofyan, Thondi, indra, Nidia, dan Azilla Terima kasih atas kebersamaan, dukungan, dan semangat dalam melewati masa kuliah hingga selesai.

7. Kepada semua dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama menjalani masa perkuliahan.

Medan, Juni 2015 Penulis,

Vika Novella


(5)

Nabi Muhammad SAW bersabda :

“Sesiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu maka Allah

menempatkannya dijalan menuju Surga”.

Alhamdulillah... puji dan syukur ya Allah ya Robbi , akhirnya dapat

kupersembahkan karya kecilku ini sebagai tanda terima kasihku kepada orang-

orang disekelilingku yang aku sayangi.

Teristimewa buat kedua orangtuaku yang tersayang, Ayahanda Alm. Tuah

Randan dan Ibunda Tercinta Novita yang tiada henti memberikan nasihat,

bimbingan, motivasi dan doa dengan setulus hati dalam menghadapi setiap detik

kehidupan yang penulis jalani.

Untukmu lah semua kerja keras dan perjuanganku.



Adekku Viki Viranda Sembiring (cepat menyusul kebangku perkuliahan dan

jangan nakal).

Buat keluarga besarku Nenek, Kakek, Tante Melly, Om Hendri, Om Eri dan

yang lainnya yang tidak bisa kusebutkan satu persatu. Terimakasih atas

dukungannya dan kasih sayang kalian semua.

Buat Sahabat-sahabatku tersayang Yasmin, Varadilla, Azilla, Nidya, Indra,

Sofyan, Thondi, Ulfa, Mustika, Cahaya, Anggi, Dila, dan Afif.

Semoga hubungan ini menjadi Abadi dan tak ada akhir.

Wassalam


(6)

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahim Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan karuniaNYA yang telah diberikan kepada penulis, hanya kepada-Nya penulis memohon pertolongan dan ampun, serta doa dan restu dari kedua orang tua, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi minor ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan guna memenuhi salah satu syarat penyelesaian pendidikan program studi Diploma-III pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan memilih judul ”Sistem Pengendalian Internal terhadap kas pada bidang Marketing and Sales Budget pada PT. Telkom Medan ”.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang teristimewa untuk kedua orang tua tercinta, yang telah membesarkan, mendidik dan memberikan dukungan, limpahan kasih sayang dan doa yang tak henti-hentinya kepada penulis. Terima kasih telah menjadi orang tua terhebat untuk penulis. Dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Program D III Manajmen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(7)

3. Bapak Syafrizal H. Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah banyak memberikan masukan dan arahan kepada penulis dan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Bapak Azril Syafri dan seluruh karyawan di perusahaan/instansi terkait yang juga telah banyak memberikan bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung.

6. Sahabat-sahabat seperjuangan di Fakultas Ekonomi Sumatera Utara: Yasmin, Varadilla, Sofyan, Thondi, Indra, Nidya, dan Azilla Terima atas kebersamaan, dukungan, dan semangat dalam melewati masa kuliah hingga selesai.

7. Kepada semua dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama menjalani masa perkuliahan.

Medan, Juli 2015 Penulis,

Vika Novella


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... ... iv

DAFTAR TABEL... ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian……….. ... 5

D. Manfaat Penelitian……….. 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 12

C. Job Description ... 14

D. Jaringan Usaha/Kegiatan... 18

E. Kinerja Usaha Terkini………. 23

F. Rencana Usaha/Kegiatan………. 24

G. Visi dan Misi ... 25

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Pengendalian Internal Kas ... 26

B. Pengendalian Internal atas Penerimaan Kas ... 31

C. Tujuan Pengendalian Internal Kas... 36

D. Unsur-unsur Pengendalian Internal Kas ……… .. 38

E. Pengendalian Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Telkom Medan... 40

F. Analisis dan Evaluasi……… 47

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 52

B. Saran... 53 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Logo Telkom Tahun 1882……… 7

Gambar 2.2 Logo Telkom Tahun 1974……… 8

Gambar 2.3 Logo Telkom Tahun 1991……… 9

Gambar 2.4 Logo Telkom Tahun 2009……… 10

Gambar 2.5 Perubahan Logo Baru Telkom……….. 10

Gambar 2.6 Struktur Organisasi Finance Service………... 14

Gambar 3.1 Alur Penerimaan Kas………..……….. 41

Gambar 3.2 Alur Pengeluaran Kas ……….………. 43

Gambar 3.3 Alur Penyelesaian Pertanggungan..……….………. 44


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel3.l Dana Bergulir Tahunan Mitra Binaan PT.Telkom... 41


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal untuk perkembangan perusahaan, perluasan dan kelangsungan hidup perusahaan serta dapat meningkatkan daya saing terhadap kualitas pelayanan kepada konsumen agar dapat bersaing dengan perusahaan- perusahaan sejenisnya yang bergerak dalam bidang jasa. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut pihak manajemen menerapkan beberapa pengendalian yang salah satunya pengendalian internal.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996) Sistem dapat diartikan seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan hingga membentuk totalitas. Sedangkan menurut Hall (2007: 25) defenisi dari sebuah sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Pengendalian internal menurut COSO (Commite of Sponsoring Organization of the Treadway Commision) 1992 dapat diartikan sebagai suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan tentang pencapaian tujuan berikut ini: efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Salah satu cara untuk melaksanakan pengendalian adalah dengan menerapkan sistem pengendalian internal.


(12)

Pengendalian internal perusahaan didukung oleh manajemen dan sistem pengendalian yang diterapkan. Tujuan pengendalian internal adalah untuk mengamankan harta perusahaan dari berbagai bentuk penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan, meningkatkan efisiensi dan mendo rong karyawan mematuhi kebijakan manajemen. Kegiatan kegiatan pembayaran atas suatu aktivitas sebagian besar di dominasi dengan menggunakan kas. Uang kas merupakan dana yang dapat dicairkan sewaktu waktu apabila dibutuhkan. Ini menunjukkan bahwa kas merupakan aset perusahaan yang paling lancar bila dibandingkan dengan aktiva aktiva lainnya. Hal ini dikarenakan hampir seluruh transaksi dalam perusahaan berhubungan dengan kas baik pada perusahaan jasa, perusahaan industri (manufacture) maupun perusahaan dagang.

Dalam kondisi masa kini yang menjadikan uang tunai sebagai satu satunya alat pembayaran yang sah, sangat jarang ditemukan dalam sistem perekonomian sebuah negara saat ini yang tidak menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran. Uang tunai atau sering disebut dengan kas merupakan komponen penting dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Sebagian besar aktivitas pada suatu entitas baik bisnis maupun instansi pemerintahan selalu melibatkan uang tunai dalam pelaksanaan kegiatannya. Dapat dipastikan bahwa kas inilah yang memiliki peranan sentral dalam menjaga kelangsungan sebuah aktivitas.

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 39 tahun 2007 tentang pengelolaan uang/ negara/daerah. Uang dikelola oleh lembaga yang berwenang agar dapat dipergunakan sesuai jenis kebutuhan lembaga tersebut. Masalah yang mendasari perlu adanya sistem pengendalian intern kas pada perusahaan adalah bahwa kas perusahaan merupakan aset lancar yang sensitif terhadap kemungkinan


(13)

3

terjadinya penyimpangan. Di samping itu kas merupakan aktiva yang paling sering dan mudah diselewengkan, sehingga banyak orang berusaha untuk menyelewengkan kas dengan berbagai cara, baik usaha penyelewengan sendiri maupun bersama-sama. Karena karakteristik ini, kas adalah aktiva yang paling rawan terhadap pencurian dan penyalahgunaan. Terlebih lagi, karena jumlah transaksi kas yang sangat besar, banyak kekeliruan yang mungkin terjadidalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi kas membuat data keuangan menjadi tidak akurat sehingga beresiko bagi aktivitas finansial. Apabila pengendalian internal terhadap kas dalam perusahaan efektif maka segala penyelewengan akan terungkap dengan mudah. Dengan adanya sistem pengendalian intern kas yang baik, diharapkan baik penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dapat dilakukan secara tepat, aman, terkendali, transparan, dan dapat menghindari kecurangan yang mungkin saja dapat terjadi. Manfaat sistem pengendalian intern bagi perusahaan dalam pengelolaan kas adalah untuk mengamankan harta perusahaan.

Sistem pengendalian internal kas juga memiliki peran yang sangat penting antara lain (1) Berperan sebagai alat pembayaran yang sah. (2) dapat digunakan setiap saat bila dikehendaki. (3) penggunaannya secara bebas. (4) diterima sesuai nilai nominalnya pada saat diuangkan tersebut. Kas terdiri dari saldo kas yang ditangani perusahaan Telkom dan termasuk di dalamnya rekening giro. Setoran kas adalah aset yang dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi dan dengan cepat dapat dijadikan menjadi kas.

Fenomena yang terjadi pada kebanyakan perusahaan mengenai penerimaan dan pengeluran kas, sangat jauh dari pelaksanaan yan sebenarnya di


(14)

PT. Telkom. Banyak sekali fenomena-fenomena mengenai penyelewengan kas, penggelapan kas dan juga penipuan yang berhubungan dengan kas. Fenomena ini merupakan dampak buruk bagi perusahaan karena bias menyebabkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri. Maka dari itu setiap perusahaan harus pandai mengatur sistem internal kas pada PT. Telkom Medan, perusahaan ini mengatur sistem keuangan dengan baik, seperti mencatat langsung seluruh transaksi penerimaan kas agar tidak terjadi kekeliruan. PT. Telkom Medan sebagai perusahaan Jasa yang tidak terlepas dari transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, menggunakan sistem internal kas keuangan yang disusun secara manual, online dan diproses dengan menggunakan mesin-mesin, mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai penggunaan komputer. PT. Telkom menerapkan prosedur tata cara peneriamaan dan pengeluaran sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dan setiap arus transaksi yang berhubungan dengan kas dicatat dengan baik. Dengan menyusun anggaran kas terlebih dahulu, perusahaan akan mempunyai pedoman untuk menentukan jumlah kas yang diterima dan jumlah yang dikeluarkan.

Dan fenomena lain, yang sering terjadi pada sebuah transaksi penerimaan dan pengeluaran kas adanya perbedaan pencatatan di perusahaan dengan pihak konsumen, permasalahan prosedur, pengiriman barang pada konsumen, dan juga permasalahan atas catatan di bank. Semua fenomena ini menjadi pokok permasalahan tentang adanya salah catat baik dari pihak perusahaan itu sendiri maupun pihak luar, oleh karena itu pentingnya dokumen-dokumen penerimaaan dan pengeluaran kas menjadi barang bukti yang kuat. Prosedur penerimaan kas yang dilaksanakan oleh PT.TELKOM dimulai dari pembuatan surat keterangan


(15)

5

operasi sampai dengan pembukuan. Sedangkan penerimaan kas pada PT.TELKOM menggunakan prosedur yang disesuaikan dengan sumber pemasukan kas. Dalam prosedur pemasukan kas terdapat berkas-berkas yang harus disediakan sebagai syarat untuk permohonan pemasukan kas. Sistem informasi keuangan pemasukan dan pengeluaran kas merupakan salah satu bagian dari sistem yang membahas tentang sumber dan prosedur yang harus dijalankan perusahaan dalam melakukan penerimaan dan pengeluaran kas yang didukung dengan pengawasan intern kas.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya suatu sistem pengendalian internal kas mendukung keberhasilan perusahaan menjalankan aktivitasnya. Hal ini mendorong peneliti untuk meneliti sejauh mana pelaksanaan sistem pengendalian internal kas yang dilaksanakan oleh perusahaaan dengan membuat tugas akhir yang berjudul: “Sistem Pengendalian Internal Kas pada bagian marketing and Sales Budget PT. Telkom Medan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka perumusan masalah yang menjadi objek penelitian, yakni menjadi masalah pokok yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah: Bagaimana sistem pengendalian internal kas yang dilaksanakan pada bagian Marketing and Sales Budget PT. Telkom Medan? C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui sistem pengendalian internal kas yang dilaksanakan pada bagian Marketing and Sales Budget PT. Telkom Medan.


(16)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah : a. Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan peneliti jika diminta pendapat mengenai cara- cara pengendalian internal kas dan penerapannya di perusahaan.

b. Bagi PT. Telkom Medan

Sebagai bahan masukan dan rujukan bagi pimpinan dan pihak manajemen untuk memperbaiki kondisi keuangan perusahaan serta menyusun rencana dan kebijakan keuangan di masa yang akan datang.

c. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan masukan serta sumber informasi penting bagi pihak- pihak yang memerlukan dan rekan-rekan lain dalam rangka menyempurnakan penelitian sejenis berikutnya.


(17)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ( persero ) biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanya 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.

Telkom merupakan salah satu badan BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (51,19%), Publik (40,21 ) dan sisanya (8,06%) dimiliki oleh The Bank of New York dan Investor dalam negeri dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Telkom juga pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan termasuk PT Telekomunikasi Seluler ( TELKOMSEL).

a. Era Colonial

Gambar 2.1

Logo Telkom Tahun 1882

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf.Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah


(18)

Hindia Belanda kedalam jawatan Post Telegraf Telefon (PTT).Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor.Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.

b. Perusahaan Negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).Kemudian pada tahun 1965, Perusahaan Negara Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

c. Perumtel

Gambar 2.2

Logo Telkom Tahun 1974

Pada tahun 1947, Perusahaan Negara Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telkomunikasi nasional mauun internasional.

Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satelite Corporation Tbk. Indosat diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari perumtel pada tahun 1989, ditetapkan undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam


(19)

9

penyelenggaraan telekomunikasi.

d. PT Telekomunikasi Indonesia (persero)

Gambar 2.3

Logo Telkom Tahun 1991

Pada tahun 1991 perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan Telekomunikasi Indonesia berdasarkan peraturan Pemerintah No 25 Tahun 1991.Tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana Saham Telkom.Sejak itu, saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE).Saham Telkom diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Tahun 1999 ditetapkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi.

Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi disektor Telekomunikasi dengan membuka kompetesi pasar bebas.Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli Telekomunikasi Indonesia. Tahun 2001 Telkom membeli saham 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi rekstrukturisasi industry jasa Telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat.


(20)

e. PT. Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk

Gambar 2.4

Logo Telkom Tahun 2009

Pada 23 oktober 2009, Telkom meluncurkan “New Telkom” yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.

Gambar 2.5

Logo Telkom Tahun 2013

Pada tanggal 16 Agustus 2013 perayaan har Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2013 memilki arti khusus bagi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), karena bersamaan dengan hari jadi tersebut Telkom mempersembahkan tiga Mahakarya untuk Indonesia, yakni Telkomsel, Indonesia Digital Network dan Internasioanl Expansion. Bertepatan dengan momen Kemerdekaan RI tersebut, Telkom mendeklarasikan penampilan baru logo Telkom Indonesia di tahun 2013 yang mencerminkan komitmen Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Perayaan tersebut dikemas dalam sebuah event menarik bertajuk “Mahakarya Telkom untuk Indonesia” yang disiarkan secara langsung oleh RCTI, Jumat 16 Agustus 2013 pukul 21.15 s.d


(21)

11

artispendukung, sehingga diharapkan menghibur masyarakat Indonesia yang tengah merayakan HUT ke-68 Republik Indonesia.

Penampilan logo baru mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan terintegerasi dengan empat aspek dasar perubahan yaitu transfortasi bisnis, infrastruktur, dan sistem model operasi serta sumber daya manusia. Penyelenggara Telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih professional, oleh sebab itu perlu penyesuaian bentuk perusahaan.Untuk itu berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 25 Tahun 1991, maka bentuk Perusahaan Umum (perum) dialihkan menjadi Perusahaan Persero.

Bisnis Telkom terbagi menjadi 12 unit operasi regional, yang dikenal dengan nama witel dikontrol secara terpusat oleh kantor pusat Telkom Bandung, Jawa Barat. Tiap witel mepunyai struktur manajemen tersendiri yang bertanggung jawaab terhadap aspek bisnis Telkom dalam wilayah mereka, dari penyediaan jasa telpon hingga kegiatan manajemen dan pengaman, meskipun bukan merupakan perusahaan yang berorientasi pada laba.

Tiap witel mempunyai struktur manajemen tersendiri yang bertanggung jawab terhadap aspek bisnis Telkom dan wilayah mereka, dari penyedia jasa telepon hingga kegiatan manajemen dan pengaman, meskipun bukan merupakan perusahaan yang berorientasi pada laba. Bisnis utama perusahaan Telkom adalah menyediakan jasa sambungan lokal dan sambungan lokal jarak jauh.Bisnis seluler analog dioperasikan oleh Telkom dengan perjanjian pembagian keuntungan bersama investor.

Hal ini menjadi perhatian lebih bagi perusahaan untuk mengubah penambahan bisnis sampingan (related businesses) kearah kerja sama. Perusahaan


(22)

juga merencanakan untuk mendelegasikan perusahaan luar untuk jasa pendukung bisnis sebagai bagian dari restrukturasi.

Restrukturasi internal mencakup bidang usaha diantaranya meliputi 3 bagian yaitu :

a. Bidang usaha utama, meliputi : jasa telepon lokal dan jarak jauh dalam negeri

b. Bidang usaha terkait, meliputi : sistem telepon bergerak seluler, sirkuit langganan, dan penyewaan transponder satelit.

c. Bidang usaha pendukung, meliputi : bidang usaha yang tidak langsung berhubungan dengan pelayanan telekomunikasi, namun keberadaaanya mendukung kelancaran bidang utama dari bidang terkait.

Untuk menampung ketiga bidang usaha tersebut, maka sejak 1 juli 1995 Telkom telah menghapus struktur Wilayah Telkom (witel) dan diresmikan era Devisi Network. Divisi Regional ini mempunyai tanggung jawab untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi wilayah masing-masing. Sedangkan Divisi Network berkewajiban menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis tentang hubungan-hubungan dan kerja sama organisasi yang terdapat dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi juga merupakan kerangka pembagian tanggung jawab dan fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan agar dan agar perusahaan dapat berjalan kearah tujuan yang diinginkan dan merupakan wadah dari pelaksanaan kegiatan


(23)

13

yang mencerminkan atas pendeklarasian wewenang dan tanggung jawab terhadap masing-masing bagian dalam perusahaan yang disusun dengan pertimbangan yang sempurna dengan menempatkan dan menetapkan orang-orang pada setiap unit perusahaan yang harus sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan atau keahlian yang dimiliki sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

Secara sederhana struktur organisasi menyatakan alat dan cara mengatur sumber daya manusia (SDM) bagi kegiatan-kegiatan kearah pencapaian tujuan. Oleh karena itu, struktur organisasi perlu dirancang sedemikian rupa, sehingga SDM yang tersedia dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sekaligus sebagai sarana pengendalian melalui bagian-bagian yang ada dalam perusahaan.

PT. Telkom Indonesia Tbk menyusun organisasinya sedemikian rupa sehingga terlihat jelas pembagian tugas dan wewenangnya serta pertanggungjawaban atas tugas yang didelegasikan dalam usahanya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

PT. Telkom Indonesia Tbk Medan memiliki struktur organisasi yang dipimpin oleh EGM Regional 1. Berikut ini penulis melampirkan bagan struktur organisasi PT. Telkom Medan bagian Finance Service


(24)

GM TELKOM DIVRE 1 MEDAN

MGR FS DIVRE I MEDAN

OFF 1 CASH& BANK

OFF 1 CASH IN OPERATION

OFF 1 FINANCE SERVICE

Sumber : PT. TELKOM Medan, 2015

Gambar 2.6

Struktur Organisasi PT.Telkom Medan, 2015

C. Job Description

Berikut ini adalah uraian pekerjaan (job description) yang ada di PT. Telkom yaitu:

1. General Manajer Telkom Wilayah

General Manajer Telkom Memiliki tugas pokok sebagai berikut :

1. Komando untuk memastikan terlaksananya interelasi lateral (lateral process) antar program ekseskusi dari berbagai unit/devisi fungsional dalam rangka pelaksanaan operasi pelayanan customer, operasi/infrastruktur/network/alat produksi dan interilasi dengan stakeholder di wilayahnya.

2. Komando untuk memastikan terlaksananya operasi termasuk, namun tidak terbatasnya dalam hal pengaturan prioritas baik untuk kebutuhan


(25)

15

di kota yang bersangkutan maupun kebutuhan operasi atas daerah yang berada dalam lingkup wilayahnya.

3. Komando untuk pergerakan dan pedayagunaan seluruh sumber daya manusia di lingkup operasinya.

4. Koordinasi untuk penyediaan dan optimalisasi penggunaan sara- na/sumber daya pendukung aktivitas eksekusi layanan customer dan operasi/infrastruktur/network/alat produksi wilayahnya.

5. Komando untk memastikan pelaksanaan operasi di wilayahnya sesuai dengan kebijakan/bisnis proses yang telah ditentukan oleh unit/divisi fungsional.

6. Komando koordinasi/supervipe/pembinaan operasional baik unit operasi tingkat daerah di lingkup wilayahnya.

7. Komando untuk koordinasi operasi infra daerah dalam lingkup wila- yahnya atau lintas wilayah yang khususnya untuk kantor wilayah yang ada di kota “Ex Regional” (Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Su- rabaya, Balikpapan, Makassar dan kota lain yang bisa disajikan basis agregat “Regional”).

8. Tanggung jawab utama General Manajer wilayah:

9. Memastikan seluruh sumber daya (anggaran, sarana pendukung alat produksi dan SDM) yang berada atau dialokasikan dilokasi daerah terkait dimanfaatkan secara optimal untuk melakukan eksekusi seluruh program eksekusi seluruh program bisnis Telkom dalam upaya pemenangan kompetisi di lokasi wilayah terkait.


(26)

10. Memastikan terkondisinya proses eksekusi seluruh program bisnis pa- da tingkat speed dan costleadership yang memadai untuk merespon dinamika kompetisi di lokasi wilayah terkait.

11. Memastikan terlaksana dan terkoordinasinya eksekusi seluruh program bisnis dari berbagai divisi fungsional yang telah dialokasikan ke wila- yah yang bersangkutan.

2. Office Manajer Finance Service Telkom Berfungsi :

1. Memastikan kebutuhan UBIS area operasinya dievaluasi secara cermat dan payment point dikelola efektif untuk menyalahgunakan layanan Cash and Bank dan verifikasi bagian UBIS.

2. Memastikan setiap transaksi perpajakan UBIS area operasi direview atau diverifikasi dan lengkapi dengan dokumen yang memadai un- tuk menjamin kelengkapan deviden-deviden dokumen perpajakan (faktur, bukti potong, spp).

3. Memastikan daftar SPB diverifikasi kesesuaian kewenangan pem- bayarannya yang jatuh temponya untuk menjamin pembayaran SPB. 4. Memastikan setiap posting atas transaksi Cash In/Cash Out direview

dan dinilai untuk menjamin hasil posting telah sesuai dengan doku- men.

5. Memastikan internal control dilaksanakan dengan konsisten pada seluruh point control.

6. Memastikan pencatatan transaksi keuangan dikendalikan untuk menyajikan saldo yang akurat.


(27)

17

3. Officer 1 Cash & Bank Berfungsi:

1. Memastikan program kerja dan kinerja atasan dan data atau informasi lainnya yang relevan dengan pekerjaan dipetakan dan diintegrasikan untuk menyusun program kerja dan sasaran pekerjaan OFF1 Cash & Bank

2. Memastikan penerimaan kas dan penggunaan kas direview dan diposting. 3. Memastikan dokumen-dokumen penerimaan kas dan pengeluaran kas

disimpan.

4. Melakukan verifikasi pengeluaran kas untuk mengendalikan validitas. 5. Menghindari terjadinya pelanggaran atas regulasi.

4. Officer I & II Cash In Operation Berfungsi:

1. Memastikan penerimaan kas dan penggunaan kas direview dan diposting 2. Memverifikasi kesesuaian penerimaan kas dengan rekening Koran. 3. Memverifikasi pendapatan yang bersifat tunai maupun piutang. 4. Mereview dan memposting pendapatan yang telah diverifikasi. 5. Memastikan cash in terkendali dengan baik.

6. Menginisiasi penjelasan- penjelasan pada rekonsiliasi. 5. Officer 1 Finance Service

Berfungsi:

1. Memastikan seluruh dokumen cash in diverifikasi untuk menyusun jurnal transaksi cash in.

2. Seluruh dokumen transaksi disimpan sesuai dengan prinsip kearsipan yang efektif.


(28)

3. Memastikan rekonsiliasi disimpan sesuai dengan prinsip kearsipan yang efektif.

4. Memastikan rekonsiliasi saldo account sekunder dan saldo rekening Koran dilaksanakan secara periodik.

5. Memastikan kompetensi yang dipersyaratkan bagi OFF 1 FS ditingkatkan melalui pembentukan keahlian baru yang lebih efektif dan inovatif.

6. Berinteraksi secara berkesinambungan terhadap mitra kerja sehingga membangun kolaborasi yang sinergis dan mendapatkan feed bank.

6. Officer 2 Finance Service Berfungsi:

1. Memposting transaksi perpajakan untuk menjamin akurasi saldo transaksi perpajakan pada SAP tepat waktu.

2. Menyajikan laporan pajak akurat dan tepat waktu. 3. Memastikan dokumen terkait pajak tersimpan.

4. Seluruh tagihan review dan diverifikasi untuk menjamin dokumen tersebut lengkap dan sesuai dengan memo jurnal dan park dokumen.

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

PT.Telkom Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha telekomunikasi dan bisnis utama perusahaan ini yaitu menyediakan sambungan lokal jarak jauh. Dalam perusahaan PT.Telkom Indonesia terdapat beberapa layanan diantaranya yaitu :


(29)

19

a. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Kabel

1. TELKOM Lokal

TELKOM lokal adalah layanan untuk panggilan antar pelanggan tetap, dalam jarak kurang dari 30 km atau di dalam suatu wilayah lokal.Tarif yang dikenakan adalah tariff telepon lokal, yaitu Rp 250 per pulsa. 2. TELKOM SLJJ

TELKOM SLJJ (Sambungan Lokal Jarak Jauh), adalah layanan telepon jarak jauh dalam wilayah Indonesia. Nomor panggilan dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah kode area. Biaya penggunaannya tergantung pada jarak, waktu dan tanggal panggilan ini dilakukan.

3. TELKOM SLI-007

Sebelumnya layanan ini, dijuluki dengan TELKOM Internasional Call (“TIC”) 007, sesuai dengan saat diluncurkan pada bulan Juni 2004. Pada bulan Mei 2006, kami mengubah namanya menjadi TELKOM SLI-007. TELKOM SLI-007 adalah layanan jasa komunikasi antar Negara dengan menggunakan kode. Layanan ini juga dilengakapi dengan melalui bantuan operator dengan memutar nomor akses 107. 4. TELKOM Speedy

Speedy broadband acces merupakan layanan internet pita lebar yang memanfaatkan teknologi Asymmetric Digital Subsriber Line (“ADSL”) dengan kecepatan tinggi hingga 3 Mbps. Speedy menyediakan layanan data, multimedia dan telepon/fax secara


(30)

bersamaan (simultan) dengan hanya menggunakan saluran telepon kabel yang sudah ada.

b. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Nirkabel

A. TELKOM Flexi

TELKOM Flexi adalah layanan telekomunikasi suara dan data yang berbasis nirkabel. Layanan ini terbatas pada suatu area tertentu dalam arti pelanggan hanya dapat menggunakannya dalam sebuah kode area tertentu. Biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah. TELKOM Flexi menawarkan tiga layanan dasar : Suara, SMS dan data dengan kecepatan rendah. Layanan bernilai tambah juga tersedia seperti Ring Back Tone (RBT).

c. Data dan Internet

1. TELKOM Gobal-01017

TELKOM Global-01017 merupakan layanan premium panggilan VoIP internasional yang memanfaatkan jaringan internet dengan kode akses 01017 untuk panggilan ke lebih dari 253 kode Negara tujuan. Tarif layanan ini adalah 76,9% dari tariff SLI untuk semua Negara tidak mengenal timeband (tariff flat untuk setiap waktu).

2. TELKOM Save

TELKOM Save adalah layanan panggilan jarak jauh dan panggilan internasional VoIP standart, sejenis dengan TELKOM Global- 01017.TELKOM Save merupakan layanan yang menggunakan metode dialing dua tahap. Agar dapat melakukan panggilan internasional atau


(31)

21

panggilan jarak jauh, pelanggan terlebih dahulu harus memutar nomor akses, memasukkan nomor PIN, selanjutnya memutar nomor tujuan. 3. TELKOMNet-Instant

TELKOMNet-Instant merupakan layanan akses internet dial-up tanpa perlu berlangganan dan khusus dirancang dengan konsep yang mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

4. Plasa.com

Layanan portal web PT.Telkom Indonesia yang menyajikan layanan informasi serta komunikasi internet berbahasa Indonesia dengan focus layanan pada komunitas pendidikan nasional.

5. Kartu i-VAS

Untuk mendukung para pengguna internet, PT. Telkom Indonesia mengeluarkan kartu Internet Value Added Service (“i-VAS”) yang merupakan alat pembayaran prabayar untuk mengakses berbagai konten layanan internet.

6. Ventus

Ventus merupakan layanan bernilai tambah konvergerensi antara email dan sistem selular (mobile) atau lebih dikenal dengan istilah mobile push email yang memungkinkan pengguna seluler melakukan relay email yang umumnya dihubungkan via desktop dan laptop di alihkan ke smartphone (telepon seluler).


(32)

d. Jaringan dan Interkoneksi 1. TELKOM Intercarrier

TELKOM Intercarrier merupakan layanan interkoneksi untuk penyelenggara jasa dan jaringan lainnya (other licensed operator/ OLO).

2. TELKOM Vision

TELKOM Vision merupakan brand name dari PT. Indonusa Telemedia, anak perusahaan yang bergerak dibidang TV berbayar. Layanan yang diberikan TELKOM Vision terdiri dari kabel, akses internet cepat dan TV satelit.

e. Seluler 1. Telkomsel

Telkomsel merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan teknologi GSM atau 3G. Seluruh fitur layanan Telkomsel didukung oleh jangkauan sinyal yang luas dan tarif yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan komunikasi dan multimedia. 2. KartuHALO

KartuHALO diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 dan merupakan kartu pascabayar yang paling banyak digunakan. Pada akhir 2009 kami memiliki 2 (dua) juta pelanggan kartuHALO. Dengan pangsa pasar sekitar 38,2% dari pelanggan pascabayar, kartuHALO tetap menjadi pemimpin pasar pada segmen ini.


(33)

23

3. simPATI

produk ini merupakan kartu prabayar pertama dan terpopuler di Asia dan merupakan produk Telkomsel yang paling akses. Perbedaan dengan layanan prabayar operator lainnya adalah simPATI memberikan jasa roaming internasional dan bebas roaming nasional/domestik.

4. Kartu AS

Diluncurkan pada tahun 2004 dan produk ini merupakan kartu prabayar yang murah dan terjangkau. Kartu AS dapat digunakan di seluruh Indonesia dengan tarif percakapan yang sangat kompetitif. E. Kinerja Usaha Terkini

Kegiatan usaha PT.Telkom Indonesia Tbk yang sudah beroperasi yaitu: jasa telepon dalam negeri merupakan usaha PT.Telkom yang memberikan pendapatan terbesar. Komposisi pendapatan jasa yang meliputi: biaya pasang, biaya abonemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal dan jarak jauh, pelayanan jasa telepon dalam negeri juga termasuk penyediaan telepon umur, baik kartu maupun koin.

Jasa interkonesksi antar penyelenggara telekomunikasi lain merupakan jasa telekomunikasi karena adanya penyelenggara sambungan telekomunikasi oleh pihak lain,seperti PT. Indosat. Dari hasil penyelenggara ini PT. Telkom Indonesia Tbk memperoleh pendapatan yang diterima dari penyelenggara atau bagi hasil.

Jasa telepon bergerak seluler yaitu penyelenggaraan sambungan telepon bergerak seluler (STBS) ini bekerja sama dengan pihak lain atau dengan sistem


(34)

patungan atau bagi hasil. Jasa satelit merupakan jasa yang disediakan oleh PT.TELKOM Indonesia Tbk dari penyewaan transponden satelit dan dimulai tahun 1996 beralih pasa satelindo, namun PT.Telkom terus melanjutkan jasa sistem stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi.

Jasa lainnya adalah meliputi jasa internet,email, calling card, telex, telegram, dan lainnya. TELKOMFlexi yang merupakan layanan jasa telekomunikasi tanpa kabel (wireless) dengan teknologi berbasis CDMA (Code Division Multiple Access).

F. Rencana Usaha/Kegiatan

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi, informatika serta optimalisasi sumber daya perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi :

A. Usaha Utama

1. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, men- goperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan pera- turan perundang-undangan.


(35)

25

B. Usaha Penunjang

1. Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang me- lalui jaringan telekomunikasi dan informatika.

2. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sum- ber daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.

G. Visi dan Misi TELKOM

a. Visi

“To Become a Leading Infocom in The Region”. PT. Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan informasi dan telekomunikasi terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

b. Misi

Telkom mempunyai misi memberikan layanan “ One Stop

InfoComServices with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the RoleModel as the Best Management Indonesian Corporation “ dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan

terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.


(36)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengendalian Internal Kas

Kas merupakan komponen aktiva yang sangat penting dan sangat mempengaruhi semua transaksi yang terjadi karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian. Kas terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam semua transaksi usaha. Kas juga menjadi begitu penting bagi perusahaan dan perorangan untuk membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar entitas bersangkutan dapat terus beroperasi. Kas adalah aktiva lancar yang paling likuid dan sebagai alat pertukaran. kas meliputi koin, uang kertas, cek, wesel dan uang yang disimpan di bank yang dapat ditarik tanpa pembatasan dari bank yang bersangkutan. Lazimnya, kas dapat ditarik sebagai segala sesuatu yang diterima bank utuk disetorkan ke rekening bank lainnya.

Menurut Syahyunan (2013: 59) kas adalah aset perusahaan yang paling likuid dan merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Kas adalah seluruh uang tunai yang ada ditangan (cash on hand) dan dana yang disimpaan di bank dalam berbagai bentuk seperti deposito dan rekening Koran.

Menurut Suharli (2006:173), “kas dan setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu pendek dan dengan cepat dapat dikonversi menjadi kas dalam jumlah tertentu tanpa harus menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”.


(37)

27

Dari pengertian kas di atas, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: a. Yang termasuk golongan kas terdiri atas :

1. Uang Tunai (uang kertas dan uang logam)

Uang tunai adalah seluruh alat pembayaran yang sah dan wajib diterima oleh siapa saja sebagai alat pembayaran.

2. Dana yang Tersedia di Bank

Maksud dari dana yang tersedia di bank adalah simpanan yang setiap saat dapat diambil dan dikeluarkan untuk pembayaran.

1. Cek

Cek yang diterima dari pihak lain sebagai alat pembayaran dan cek tersebut setiap saat dapat dicairkan di bank.

2. Cek Perusahaan

Cek perusahaan adalah surat perintah pada bagian keuangan untuk mengeluarkan uang bagi pihak-pihak lain dalam perusahaan itu sendiri untuk membayar kepada pihak lain.

3. Cek Dalam Perjalanan

Cek dalam perjalanan adalah cek yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada pihak lain tetapi belum di uangkan di bank.

4. Wesel Pos

Wesel pos yang menurut sifatnya dapat segera diuangkan pada waktu diperlukan.

5. Simpanan Uang di Bank-bank Luar Negeri

Simpanan uang di bank-bank luar negeri yang tidak dikenakan pembatasan penarikannya. Saldo simpanan ini dalam neraca dilaporkan dalam mata


(38)

uang rupiah sebesar nilai kursnya.

6. Hal-hal Lain yang Dapat Disamakan Dengan Uang

Terdiri dari surat-surat yang dapat diuangkan setiap saat di bank, dimana bank bersedia membayar seperti nominal yang tertera dalam surat tersebut.

b. Yang tidak termasuk kas terdiri atas : 1. Cek mundur

2. Pembayaran-pembayaran yang dimuka 3. Surat berharga jangka pendek

4. Perangko dan materai 5. Deposito berjangka

6. Kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan sifatnya terkait seperti dana pensiun

7. Wesel tagih

Adapun fungsi dari kas sebagai berikut:

1. Sebagai alat tukar atau alat bayar dalam jumlah besar/kecil

2. Alat yang diterima sebagai setoran oleh bank sebesar nilai nominalnya. 3. Kas juga digunakan untuk investasi baru dalam aktiva tetap.

Untuk menjaga kas agar tetap aman, maka perusahaan perlu membuat sistem pengendalian intern. Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, untuk mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Pengendalian intern tersebut menentukan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. Pengertian pengendalian intern


(39)

29

tersebut diatas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara manual, dengan mesin pembukuan maupun dengan komputer.

Menurut Simamora (2000 : 183) pengendalian intern (intern control) adalah langkah-langkah yang diambil perusahaan guna memastikan keandalan data akuntansinya, melindungi aset-asetnya dari pencurian dan penyalahgunaan, meyakinkan bahwa para karyawan mengikuti kebijakan-kebijakan dan prosedur- prosedur perusahaan, dan mengevaluasi kinerja para karyawan, departemen, divisi, dan perusahaan secara keseluruhan”.

Menurut Mulyadi (2009 : 183), unsur pokok pengendalian intern adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi dan mempengaruhi personel organisasi tentang pengendalian. lingkungan pengendalian juga merupakan unsur landasan semua pengendalian intern yang membentuk disiplin dan struktur.

2. Penaksiran Resiko

Penaksiran Resiko biasanya digunakan dalam pelaksanaan pelaporan keuangan, yaitu penaksiran resiko yang terkandung dalam asersi tertentu dalam laporan keuangan dan desain implementasi aktivitas pengendalian yang ditujukan untuk mengurangi resiko tersebut pada tingkat minimum dengan mempertimbangkan biaya dan manfaatnya.


(40)

3. Informasi dan Komunikasi

Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaiamana aktivitas mereka berkaitan dengan orang lain, baik yang berada di dalam maupun diluar organisasi.

4. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Kegiatan dan prosedur ini dilaksanakan untuk mengurangi resiko dalam pencapaian tujuan entitas.

5. Pemantauan

Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.

Manajemen bertanggung jawab dalam pembentukan dan pembinaan sistem pengendalian intern. Untuk ini manajer perlu mengendalikannya secara terus menerus agar sistem pengendalian intern berjalan dengan semestinya dan dapat dimodifikasi seluruhnya sesuai dengan perubahan. Fungsi pengendalian intern yaitu untuk menentukan apakah ada penyimpangan dalam pelaksanaan. Untuk dapat menentukan adanya penyimpangan, perlu diketahui ukuran yang menjadi dasar hasil pelaksanaan yang diharapkan dan kebijakan dalam pelaksanaan. Pengawasan dan penelaahan pada sistem pengendalian intern yang baik akan mampu melindungi kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kesalahan dan ketidaktelitian yang terjadi.


(41)

31

Pengendalian internal kas pada PT. Telkom Medan telah memperhatikan hal-hal berikut ini:

a. Biaya yang dikeluarkan harus disetujui oleh pihak yang berwenang dan biaya tersebut memang benar-benar diperlukan.

b. Biaya yang terjadi merupakan tanggung jawab pengawasan yang memberi wewenang.

Pengendalian intern pada kas PT. Telkom Medan diawasi oleh manager cabang dan bagian keuangan. Di dalam kas PT. Telkom Medan tidak ada suatu sistem pengawasan khusus, karena dalam pengawasannya PT. Telkom Medan menggunakan anggaran dimana pada awal periode ditentukan jenis anggaran biaya operasional dalam menjalankan suatu kegiatan yang memakai dana dari kas. Dalam hal ini, PT. Telkom Medan melakukan pengawasan melalui prosedur serta catatan yang berkaitan dengan pengamanan harta kekayaan dan catatan-catatan finansial lainnya.

B. Pengendalian internal atas penerimaan kas

Melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan harus mengendalikan kas mulai dari diterimanya hingga disetor ke bank. Prosedur semacam ini disebut pengendalian preventif. Prosedur yang dirancang untuk mendeteksi pencurian atau penyalahgunaan kas disebut pengendalian detektif. Dalam pengertian tertentu, pengendalian detektif juga bersifat preventif (mencegah) karena para karyawan akan berupaya menghindarkan pencurian atau penyalahgunaan bila mereka mengetahui bahwa hal semacam itu kemungkinan besar mereka akan tertangkap.


(42)

Menurut Hall (2011 : 180), “Pembuatan dan pemeliharaan sistem pengendalian internal adalah kewajiban pihak manajemen yang penting. Aspek mendasar dari tanggung jawab penyediaan informasi pihak manajemen adalah untuk memberikan jaminan yang wajar bagi pemegang saham bahwa perusahaan dikendalikan dengan baik. Selain itu, pihak manajemen bertanggung jawab untuk melengkapi pemegang saham serta calon investor dengan informasi keuangan yang andal secara tepat waktu. Sistem pengendalian internal yang memadai penting bagi pihak manajemen untuk melakukan kewajiban ini”.

Salah satu tugas pemimpin perusahaan adalah harus mampu mengawasi secara keseluruhan kegiatan perusahaan yang dipimpinnya, tidak terkecuali kas yang dimiliki perusahaan tersebut. Kegiatan ini sangat penting namun cukup sulit untuk melaksanakannya karena aktivitas perusahaan yang semakin berkembang. Sehubungan dengan hal tersebut maka PT. Telkom Medan memerlukan adanya sistem pengendalian intern kas, karena kas merupakan komponen yang paling penting di dalam melaksanakan aktivitas usahanya. Disamping itu, kas juga merupakan aktiva yang paling mudah diselewengkan.

Unsur pengendalian intern penerimaan kas yang sehat menurut Mulyadi (2001 : 60) untuk organisasi, sistem otoritas dan prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat adalah :

1. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan dan fungsi penerimaan,

2. Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi,

3. Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam bentuk cek atas nama atau dengan cara pemindah bukuan (bilyet giro),


(43)

33

4. Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas dasar daftar piutang yang harus ditagih yang disebut fungsi akuntansi,

5. Pengkreditan rekening pembantu piutang oleh fungsi akuntansi (bagian piutang) harus didasarkan atas surat pemberitahuan yang berasal dari debitur,

6. Hasil perhitungan kas direkam dalam berita acara perhitungan kas dan disetor penuh ke bank dengan segera,

7. Para penagih dan kasir harus diasuransikan.

8. Kas dalam perjalanan (baik yang berada di tangan kas maupun di tangan penagihperusahaan) harus diasuransikan (case-in-safe dan case-in-transit insurance).

Pada PT. Telkom Medan pengendalian intern atas penerimaan kas dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personal lain entitas didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian pendapatan yang meliputi:

a. Telpon Lokal dan SLJJ b. Internet wifi

c. TV kabel seperti parabola d. Download musik

e. CCTV

Biaya yang termasuk pendapatan akan dicatat oleh bagian keuangan pada PT. Telkom Medan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyimpangan- penyimpangan yang dapat terjadi. Dalam penerimaan kas PT. Telkom Medan semua penerimaan kas harus melalui bagian keuangan, data dan proposal kegiatan harus melalui proses verifikasi berkas ke bagian keuangan agar manager keuangan


(44)

PT. Telkom Medan dapat biaya yang akan dikeluarkan dari kas guna untuk memenuhi kebutuhan kegiatan yang akan berlangsung serta biaya alat-alat penyelenggara seperti transportasi, dan fasilitas kantor lainnya. Pemasukan kas pada PT. Telkom Medan melaui telpon lokal sudah kurang signifikan dikarenakan zaman sekarang sudah modern dan canggih jadi orang lebih beralih ke Handphone, walaupun begitu masih ada beberapa perumahan elit yang menggunakan jasa telpon rumah.

Pemasukan dari Internet Wifi merupakan pemasukan terbesar pada PT. Telkom dikarenakan PT. Telkom telah bekerja sama pada beberapa pihak seperti pusat perbelanjaan, tempat pendidikan dan instansi pemerintahan sudah dipasang Internet Wifi. Pemasukan dari TV kabel jumlahnya menengah ke atas maksudnya pemakaian TV kabel ini sudah mulai diminati oleh masyarakat, terutama untuk masyarakat yang tinggal diperumahan. Keunggulan TV kabel Telkom ini dapat memancarkan siaran Televisi asing mencapai 200 channel. Pemasukan Download Musik diminati oleh masyarakat namun tidak sama halnya seperti kategori pemasukan lainnya.

Dan terakhir pemasukan dari CCTV, dapat memantau keadaan rumah, kantor agar terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehilangan harta benda yang berharga. CCTV ini biasanya di pasang di perumahan, pusat perbelanjaan dan instansi pemerintahan. Pemasukan kas sangat mempengaruhi kinerja pada PT. Telkom Medan untuk berani bersaing dari perusahaan BUMN lainnya.

Pengendalian intern atas Pengeluaran kas pada PT. Telkom Medan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan, sama seperti halnya pemasukan, pengeluaran


(45)

35

kas pada PT. Telkom Medan juga di catat di bagian keuangan, segala pengeluaran yang dikeluarkan pada kas PT. Telkom Medan baik untuk kegiatan maupun pembelian barang/ fasilitas kantor yang dibutuhkan oleh bagian-bagian bidang yang berbeda memiliki anggaran yang berbeda- beda. Setiap bidang memiliki keunggulan yang berbeda jadi anggaran yang dikeluarkan pun berbeda, pada PT. Telkom Medan bagian Marketing and sales Budget memiliki anggaran dana yang cukup besar dibandingkan bidang-bidang lain karena marketing sendiri dipusatkan untuk memasarkan jenis produk-produk dari PT. Telkom Medan dan membantu menyuplai ke lapangan untuk alat-alat yang akan digunakan saat memasarkan.

Pengeluaran pada kas tidak terlepas dari pemasukan dalam kas, karena setiap pengeluaran harus diimbangi dengan pemasukan yang relevan dan efektif yang menjadi tanggung jawab untuk semua bidang. Transaksi pengeluaran kas pada PT. Telkom Medan menggunakan uang cash yang dilakukan oleh bagian keuangan.

Di dalam bidang Marketing and Sales Budget sering dilakukan pengadaan barang atau stok barang disimpan ke gudang agar menjaga kekurangan yang akan terjadi ketika permintaan mengalami kenaikan. Dalam pengadaan biasanya dilakukan negosiasi harga oleh bagian Marketing – keuangan – pihak supplier yang berada dilapangan. Jika berhasil dilakukan negosiasi harga maka anggaran harus secepatnya dikeluarkan, nilai pengadaan maksimum untuk kas PT. Telkom Medan sebesar RP. 25.000.000 (Termasuk PPN). Dengan begitu kas Pengeluaran PT. Telkom Medan harus beroperasi efektif dan efisien agar tidak terjadi penyelewengan dan kerugian terhadap kas pada PT. Telkom Medan.


(46)

C. Tujuan Pengendalian Internal Kas

Untuk mencapai tujuan pengendalian internal kas harus diketahui sifat-sifat khusus dari kas dan tujuan yang mungkin terjadi dalam penggelapan kas tersebut. Dihubungkan dengan defenisi kas, maka kas mempunyai sifat-sifat tertentu, seperti bentuknya kecil, jenisnya sama, mudah dipergunakan dan disukai oleh semua orang. Target internall kas merupakan alat penting untuk memotivasi para manajer untuk meningkatkan usaha pengendalian biaya dan penggunaan sumber daya manusia yang lebih efisien.

Kas begitu penting sehingga kas sering dijadikan untuk penyelewengan. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan suatu pengendalian internal kas. Penyelewengan yang dilakukan bukan hanya langsung mencari dari brankas melainkan dengan cara penyelewengan melalui pembukuan yang rapi dan teratur.

Beberapa cara umum untuk melakukan penyelewengan terhadap kas antara lain, adalah:

a. Menaikkan jumlah cek setelah ditandatangani.

b. Menyiapkan bukti palsu atau mengajukan penyelewengan bukti untuk mendapatkan pembayaran dua kali.

c. Mengubah bukti pengeluaran kas kecil.

d. Memalsukan cek dan memusnahkannya pada saat diterima dari bank lalu menggantikannya dengan cek lain dibatalkan atau dengan nota pembebanan. e. Mencantumkan jumlah total yang tidak benar dalam buku kas.

Cara-cara penyelewengan kas tersebut yang mungkin dilakukan bahkan sering dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja akan sangat menghambat tercapainya tujuan pengendalian internal kas. Alasan perusahaan untuk menetapkan


(47)

37

sistem pengendalian internal kas adalah untuk membantu perusahaan agar dapat mencapai tujuan dengan cara yang lebih efisien. Adapun tujuan diterapkannya sistem pengendalian internal kas perusahaan adalah:

1. Menyediakan data yang dapat dipercaya. 2. Meningkatkan efisiensi usaha.

3. Mendorong ditaatinya kebijkan yang telah ditetapkan.

Sistem pengendalian internal dapat dipakai untuk menjalin bahwa prosedur- prosedur dan aturan yang telah ditetapkan oleh para karyawan, misalnya dengan cara memberi wewenang dan tanggung jawab yang jelas kepada setiap karyawan untuk melaksanakan prosedur-prosedur atau yang menjadi tanggung jawabnya. Dari kebenaran dan bukti-bukti akurat yang diperoleh dari pelaksanaan pengendalian internal kas akan sangat menunjang pencapaian tujuan pengawasan internal perusahaan di dalam mengamankan aktiva berupa kas dan dipatuhi keputusan-keputusan kebijakan manajemen. Tercapainya sistem pengendalian internal kas dapat dilihat dari tingkat keamanan harta perusahaan, ketelitian dan keandalan data yang akurat serta meningkatkan efisiensi operasi perusahaan serta semakin dipatuhi kebijakan manajemen.

Untuk mencapai kegunaan dan tujuan pengendalian intern kas pada PT. Telkom Medan maka perlu adanya sistem informasi akutansi yang benar. Hal ini dapat memberikan bantuan yang utama terhadap kekayaan perusahaan PT. Telkom Medan dengan cara penyelenggaraan pencatatan aktiva yang baik. Apabila struktur pengendalian intern pada PT. Telkom lemah maka akan timbul kesalahan, ketidak akuratan serta kemauan yang cukup besar pada PT. Telkom Medan untuk memajukan perusahaan.


(48)

D. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Kas

Untuk mendapatkan suatu pengendalian internal kas yang baik dalam perusahaan, diperlukan adanya unsur-unsur yang dirancang dan diimplementasikan manajemen yang membentuk kepastian yang layak bahwa tujuan pengendalian internalnya akan tercapai. Unsur-unsur pengendalian internalnya, antara lain yaitu:

1. Pelaksanaan yang kompeten dan dapat dipercaya.

Di dalam sistem pengendalian internal, pelaksanaan merupakan unsur paling penting, orang-orang jujur, bekerja secara efisien, selalu mampu bekerja dengan segala kesungguhan, tetapi orang-orang yang tidak berkompeten serta tidak memliki kejujuran dalam dirinya akan lebih mudah.

2. Adanya atau penentuan tugas yang jelas.

Tujuan pembagian tugas yang jelas untuk mencegah kekeliruan yang sengaja maupun tidak sengaja. Untuk itu ada beberapa pedoman yang dapat dilakukan, yaitu:

a) Pemisahan penanganan aktiva serta penanggung jawabnya yang berkaitan dengan penangan kas.

b) Pemisahan otorisasi dari pegangan setiap aktiva.

c) Pemisahan fungsi dalam tugas merekap kas masuk maupun keluar.. d) Pemeriksaan otorisasi yang tepat setiap awal bulannya.

3. Dokumen dan catatan yang memadai

Dokumen berfungsi sebagai penerus informasi di lingkungan organisasi yang berbeda. Dokumen ini harus mencakup dan memadai untuk memberikan jaminan bahwa aktiva telah berada dalam pengawasan yang


(49)

39

semestinya dan setiap transaksi telah dicatat dengan benar. Dalam menyusun sistem pengendalian juga dapat digolongkan subjek pengendalian manajemen yang dapat dibagi tiga bagian antara lain yaitu: a. Mempertimbangkan pola-pola otonomi yang digunakan oleh organisasi

untuk mempengaruhi perilaku para manajer ke arah pencapaian tujuan organisasi.

b. Menyusun secara lengkap rancangan struktur pengendalian dengan tujuan strategi dan kebijakan yang telah ditentukan selanjutnya penyusun sistem pengendalian secara lengkap.

c. Menyusun proses pengendalian yang sifatnya berulang-ulang. Proses pengendalian biasanya didukung oleh sistem informasi formal. Sistem tersebut jika terlaksana benar, dapat menjamin hubungan struktur dan proses pengendalian internal kas.

Di dalam unsur-unsur pengendalian internal kas pada PT. Telkom Medan meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran yang diorganisasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akutansi, mendorong efisiensi untuk dipatuhinya kebijakan manajamen PT. Telkom. Pengendalian intern yang dilakukan PT. Telkom Medan merupakan kebijakan, praktik, dan prosedur yang digunakan organisasi untuk mencapai 4 tujuan utama:

1. Untuk menjaga aktiva PT. Telkom Medan.

2. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkan catatan informasi dan akutansi.

3. Untuk mempromosikan efisiensi operasi PT. Telkom Medan.


(50)

oleh manajemen PT. Telkom Medan.

E. Pengendalian Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Telkom Medan a. Penerimaan kas

Data yang dikumpulkan oleh perusahaan hasilnya akan dianalisa kemudian dikirimkan ke induk perusahaan dimana hal tersebut kemungkinan masih harus disesuaikan lagi menurut keadaan internal perusahaan. Penerimaan kas bertujuan untuk mengelola transaksi yang terjadi di PT. Telkom Medan, dimana alur penerimaan kasnya sebagai berikut:


(51)

41

Plasa Telkom Finance

-Pendapatan -Voucher Trendy -Print Out AMA -Pembayaran Rekening

Marketing Divre Uang

Print -Marketing Divre -SAP

- BNI Bank - Mandiri

- BRI R/C

Sumber PT. Telkom Indonesia, 2015

Gambar 3.1 Alur penerimaan kas b. Pengeluaran kas

Pengendalian internal atas pembayaran kas harus memberikan jaminan yang memadai bahwa pembayaran dilakukan hanya untuk transaksi yang diotorisasi. Disamping itu, pengendalian harus memastikan bahwa kas digunakan secara efisien. Pengeluaran kas dalam perusahaan dilakukan dengan menggunakan cek. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (biasanya karena jumlah relatif kecil), dilaksanakan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan salah satu sistem : fluctuating-fund-balance sistem dan imperst sistem.


(52)

Pengeluaran kas dengan cek dapat ditinjau dari pengendalian intern adalah sebagai berikut :

1. Digunakannya cek atas nama, pengeluaran cek akan diterima oleh pihak yang namanya sesuai dengan yang ditulis pada formulir cek, dengan demikian pengeluaran kas dengan cek menjamin diterimanya cek tersebut oleh pihak yang dimaksud pihak pembayaran.

2. Dilibatkannya pihak luar (dalam hal ini bank) dalam pencatatan transaksi pengeluaran kas perusahaan. Dengan digunakannya cek dalam setiap pengeluaran kas perusahaan, transaksi pengeluaran kas direkam juga oleh bank, yang secara periodik mengirimkan rekening koran bank (bank statement) kepada perusahaan nasabahnya. Direkam rekening koran bank inilah yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengecek ketelitian catatan transaksi kas perusahaan dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.

3. Sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada cek is-user. Pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi perusahaan yang mengeluarkan cek dengan dapat digunakannya cancelled check sebagai tanda terima pembayaran lebih andal karena di dalam endorsement terkait pihak bank yang merupakan pihak yang independen bagi pembayar maupun bagi penerima pembayaran.

Pengeluaran kas bertujuan untuk mengelola transaksi keuangan yang terjadi pada PT. Telkom Medan, dimana alur pengeluaran kasnya adalah sebagai berikut:


(53)

43

Dokumen Pertanggungan

Finance Service

Tools Finance

Memo Jurnal SAP

Sumber: PT. Telkom Medan, 2015

Gambar 3.2 Alur Pengeluaran Kas

Keterangan:

Pengeluaran kas dimulai dari dokumen pertanggung jawaban yang dipertanggungkan oleh UBIS (Unit bisnis) berdasarkan kegiatan atau operasi yang dilakukan. UBIS akan membuat semua anggaran biaya yang akan dipertanggungkan untuk dikirim ke bagian Finance Service. Setelah dokumen dikirim ke bagian Finance Service maka akan diverifikasi pengadaan barang dan jasa. Pelaksanaan verifikasi ini memerlukan keabsahan berkas atau dokumen tagihan melalui kelengkapan beberapa dokumen yang harus disertakan dalam pertanggungan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Kontrak 2. Surat Tagihan 3. Kwitansi 4.Faktur Pajak


(54)

5. Berita Acara Serah Terima -1 6. Berita Acara Serah Terima -2 7. Berita Acara Uji Terima

Alur penyelesaian pertanggungan adalah sebagai berikut:

UBIS (Unit Bisnis) Finance Service

-Verifikasi - Parking - Posting Dokumen

Pertanggungan Finest Finest SAP

Dokumen Pertanggu

ngan

- Cetak memo jurnal - Buat SPP

- Buat Cash Flow

Sumber PT. Telkom Medan, 2015

Gambar 3.3

Alur Penyelesaian Pertanggungan Keterangan:

a) Unit Bisnis melakukan pencatatan setiap pengeluaran uang (pertanggungan) baik berupa kontrak melalui Toolls Finest dan dokumen pertanggungan dikirimkan ke unit finance bersamaan dengan pengiriman lewat Finest.

b) Unit Finance akan melakukan verifikasi atas dokumen pertanggungan yang diterima dengan ketentuan yang berlaku. Jika memenuhi ketentuan selanjutnya akan dibukukan proses. Parking dan Posting dari Finest ke SAP. SAP akan


(55)

45

mengeluarkan nomor dokumen posting pencatatan yang disebut jurnal pencatatan. Seluruh dokumen posting pertanggungan akan dimintakan pembayarannya ke Kantor Pusat Unit Cash Operation dengan membuat SPB (Surat Perintah Bayar) terlebih dahulu untuk setiap pertanggungan.

c) Kemudian seluruh SPB (Surat Perintah Bayar) akan direkap dan dimintakan ke Cash Operation Kantor Pusat dengan Nota Dinas.

Di dalam sebuah perusahaan terdapat cara mengelola kas yang optimal sehingga kas tidak akan berdampak terhadap perusahaan. Optimalisasi kas merupakan usaha perusahaan, dimana kas yang ada di dalam perusahaan harus tetap dijaga agar jangan sampai kas tersebut mengalami kelebihan atau kekurangan dalam melakukan aktivitas perusahaan. Optimasi kas adalah bagian dari manajemen keuangan yang dilakukan oleh perusahaan, setelah mempercepat pemasukan kas dan memperlambat pengeluaran kas. Kas sangatlah penting untuk menggerakkan usaha perusahaan. Kas yang memadai merupakan target dari semua perusahaan, agar kinerja di dalamnya berjalan secara efektif dan tidak menghambat dari sektor-sektor lainnya.

Pengendalian intern atas Pengeluaran kas pada PT. Telkom Medan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan, sama seperti halnya pemasukan, pengeluaran kas pada PT. Telkom Medan juga di catat di bagian keuangan, segala pengeluaran yang dikeluarkan pada kas PT. Telkom Medan baik untuk kegiatan maupun pembelian barang/ fasilitas kantor yang dibutuhkan oleh bagian-bagian bidang yang berbeda memiliki anggaran yang berbeda- beda. Setiap bidang memiliki keunggulan yang berbeda jadi anggaran yang dikeluarkan pun berbeda, pada PT. Telkom Medan bagian Marketing and sales Budget memiliki anggaran dana yang


(56)

cukup besar dibandingkan bidang-bidang lain karena marketing sendiri dipusatkan untuk memasarkan jenis produk-produk dari PT. Telkom Medan dan membantu menyuplai ke lapangan untuk alat-alat yang akan digunakan saat memasarkan.

Pengeluaran pada kas tidak terlepas dari pemasukan dalam kas, karena setiap pengeluaran harus diimbangi dengan pemasukan yang relevan dan efektif yang menjadi tanggung jawab untuk semua bidang. Transaksi pengeluaran kas pada PT. Telkom Medan menggunakan uang kas yang dilakukan oleh bagian keuangan.

Di dalam bidang Marketing and Sales Budget sering dilakukan pengadaan barang atau stok barang disimpan ke gudang agar menjaga kekurangan yang akan terjadi ketika permintaan mengalami kenaikan. Dalam pengadaan biasanya dilakukan negosiasi harga oleh bagian Marketing – keuangan – pihak supplier yang berada dilapangan. Jika berhasil dilakukan negosiasi harga maka anggaran harus secepatnya dikeluarkan, nilai pengadaan maksimum untuk kas PT. Telkom Medan sebesar RP. 25.000.000 (Termasuk PPN). Dengan begitu kas Pengeluaran PT. Telkom Medan harus beroperasi efektif dan efisien agar tidak terjadi penyelewengan dan kerugian terhadap kas pada PT. Telkom Medan.

Manajemen kas yang efektif meliputi pembuatan rencana yang baik untuk menjaga keseimbangan antara resiko dan profitabilitas. Kas harus disediakan dalam jumlah dan batas-batas yang telah ditentukan. Arus kas masuk dan arus kas keluar harus diupayakan seimbang, artinya tidak terjadi saldo kas yang berlebihan ataupun keuntungan. Jadi, di dalam sebuah perusahaan kas selalu diupayakan agar seoptimal mungkin dalam penggunaannya agar tidak berdampak bagi perusahaan. Perusahaan harus meminimalisir semua kegiatan kasnya agar tidak terjadi krisis kas atau limit dalam perusahaan yang bergantung pada kasnya. Jadi, kas


(57)

47

perusahaan PT. Telkom Medan tidak pernah limit dari tahun ke tahun. Perusahaan berusaha seoptimal mungkin meminimalisir kasnya agar tidak terjadi limit.

F. Analisis dan Evaluasi

Kas sangat berpengaruh besar bagi perusahaan Telkom karena biaya untuk membayar tunggakan konsumen diambil dari kas untuk beberapa jangka waktu yang telah dibuat pada perusahaan. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan Telkom agar kas tersebut tetap aman maka perusahaan melakukan pengawasan dan penelaahan pada sistem kas yang baik agar kemungkinan penyelewengan kas tidak terjadi yaitu sebagai berikut:

1. Biaya yang dikeluarkan harus disetujui oleh pihak yang berwenang dan biaya tersebut memang benar-benar diperlukan.

2. Biaya yang terjadi merupakan tanggung jawab pengawasan yang memberi wewenang.

Yang bertanggung jawab dalam sistem pengendalian internal kas adalah manajemen. Manajemen sendiri bertugas mengelola sistem kas PT. Telkom agar berjalan dengan seimbang sehingga tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaan kas tersebut. Untuk menentukan ada tidaknya penyimpangan yang terjadi dalam PT. Telkom dilakukan pengawasan dan penelaahan pada sistem kas oleh manajer cabang dan bagian keuangan. Di dalam kas PT. Telkom tidak ada suatu sistem pengawasan khusus karena pengawasannya menggunakan jenis anggaran biaya operasional yang ditentukan pada awal periode. Kinerja yang dilaksanakan PT. Telkom Medan cukup baik karena PT. Telkom telah menggunakan sistem kas yang efisien dan penganggaran operasionalnya selalu dibuat awal periode.


(58)

Pada PT. Telkom Medan pengendalian intern pada penerimaan kas dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personal lainnya. Di dalam PT. Telkom pendapatan kas dari lima pilar yakni:

1. Telpon Lokal dan SLJJ 2. Internet Wifi

3. TV Kabel

4. Download Musik 5. CCTV

Dari Kelima pilar ini terdapat penerimaan kas yang paling dominan dan peneriman kas yang kurang signifikan. Penerimaan kas dari Internet Wifi paling dominan berpengaruh besar terhadap penerimaan kas PT. Telkom Medan, Internet Wifi merupakan penerimaan kas terbesar pada PT. Telkom dikarenakan telah bekerja sama pada beberapa pihak seperti Pusat perbelanjaan, Tempat pendidikan dan Instansi pemerintahan sudah dipasang Internet Wifi.

Internet Wifi telah banyak dijumpai dimana saja Karena perkembangan zaman yang sudah signifikan dan semakin maju semua aktivitas dilakukan dengan menggunakan online tanpa harus secara manual yang lebih banyak memakan waktu.. Penerimaan kas yang kurang signifikan terjadi pada Telpon Lokal penyebabnya dikarenakan zaman sekarang sudah modern jadi orang lebih beralih ke handphone yang bentuknya lebih kecil dan dengan mudah dibawa kemana- mana. Biaya yang termasuk pendapatan akan dicatat oleh bagian keuangan pada PT. Telkom Medan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyimpangan yang dapat terjadi. Dalam hal nyata kinerja PT. Telkom sangat baik karena mampu memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, dan mampu menjamin semua


(59)

49

produk-produk yang dipasarkannya.

Kas pada PT. Telkom sangatlah penting, karena nilai dalam kas dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya suatu pengendalian suatu sistem kas, hal itulah yang biasanya dilakukan oleh beberapa orang untuk mempermainkan nilai kas. Cara-cara penyelewengan kas saat ini mungkin sering dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja, hal ini dapat menghambat tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut. Maka dari itu perusahaan perusahaan sangat memerlukan sistem yang baik dalam pegendalian kas.

Oleh karena itu perusahaan PT. Telkom memerlukan adanya sistem informasi akutansi yang benar serta relevan. Sistem informasi akutansi di zaman sekarang telah mengalami perubahan yang lebih efektif dan akurat, dibandingkan dengan sistem akutansi yang lama. Sistem akutansi saat ini dapat memberikan bantuan yang utama terhadap PT. Telkom, karena dapat menyusun laporan keuangan yang akurat dan terpercaya. Dengan adanya sistem informasi akutansi saat ini maka cara pencatatan aktiva PT. Telkom menjadi semakin lebih baik.

Di dalam unsur-unsur pengendalian internal kas pada PT. Telkom Medan terdapat struktur organisasi, metode dan ukuran yang diorganisasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akutansi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Ada 4 prosedur organisasi yang digunakan PT. Telkom untuk mencapai tujuannya:

1. Untuk menjaga aktiva PT. Telkom Medan agar semakin lebih baik. 2. Untuk memastikan dan dapat diandalkan catatan informasi dan akutansi. 3. Untuk mempromosikan efisiensi operasi PT. Telkom Medan.


(1)

49

produk-produk yang dipasarkannya.

Kas pada PT. Telkom sangatlah penting, karena nilai dalam kas dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya suatu pengendalian suatu sistem kas, hal itulah yang biasanya dilakukan oleh beberapa orang untuk mempermainkan nilai kas. Cara-cara penyelewengan kas saat ini mungkin sering dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja, hal ini dapat menghambat tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut. Maka dari itu perusahaan perusahaan sangat memerlukan sistem yang baik dalam pegendalian kas.

Oleh karena itu perusahaan PT. Telkom memerlukan adanya sistem informasi akutansi yang benar serta relevan. Sistem informasi akutansi di zaman sekarang telah mengalami perubahan yang lebih efektif dan akurat, dibandingkan dengan sistem akutansi yang lama. Sistem akutansi saat ini dapat memberikan bantuan yang utama terhadap PT. Telkom, karena dapat menyusun laporan keuangan yang akurat dan terpercaya. Dengan adanya sistem informasi akutansi saat ini maka cara pencatatan aktiva PT. Telkom menjadi semakin lebih baik.

Di dalam unsur-unsur pengendalian internal kas pada PT. Telkom Medan terdapat struktur organisasi, metode dan ukuran yang diorganisasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akutansi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Ada 4 prosedur organisasi yang digunakan PT. Telkom untuk mencapai tujuannya:

1. Untuk menjaga aktiva PT. Telkom Medan agar semakin lebih baik. 2. Untuk memastikan dan dapat diandalkan catatan informasi dan akutansi. 3. Untuk mempromosikan efisiensi operasi PT. Telkom Medan.


(2)

50

Pada unsur praktek yang sehat masih terdapat kelemahan, diantaranya yaitu bagian pelayanan mengirimkan dokumen secara manual ke bagian keuangan selain melalui sistem online. Sebaiknya pengiriman dokumen dilakukan cukup dengan menggunakan sistem online karena lebih praktis dan efisien dan pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas sebaiknya terdapat pemeriksaan yang rutin setiap tahun oleh auditor dari kantor pusat atau kantor regional sehingga terdapat pengendalian intern dalam perusahaan. Untuk mengatasi masalah diatas maka saran yang dapat diberikan, antara lain: pengawasan yang ketat terhadap data yang dientry ke dalam komputer serta memberi batas waktu terhadap keterlambatan pengiriman data atau dokumen. Tetapi, PT. Telkom tetap memberikan kinerja yang baik meskipun terdapat beberapa kendala yang ada.

Pada PT. Telkom pengeluaran kas harus menggunakan cek. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (biasanya karena jumlah relatif kecil), dilaksanakan melalui dana kas kecil yang diselenggarakan dengan sistem: fluctuating-fund-balance sistem dan imperst sistem. Pengeluaran kas pada Bidang Marketing and Sales Budget biasanya dapat ditinjau oleh tigaua cara yaitu:

1. Cek Atas Nama 2. Pihak Luar (Bank) 3. Sistem Perbankan

Setiap transaksi kas PT. Telkom baik pengeluaran maupun penerimaan dicatat dalam pembukuan dan setiap transaksi harus disertai bukti pendukung . Hal ini dapat mengurangi terjadinya penyalahgunaan terhadap kas. Pengeluaran kas PT. Telkom hanya boleh dilakukan untuk keperluan seperti pembelian bahan baku, pembelian perlengkapan fasilitas kantor dan biaya operasional perusahaan. Pada


(3)

51

bagian Marketing and Sales Budget dana anggaran lebih dipusatkan karena bagian yang memasarkan produk-produk PT. Telkom. Kas pada PT. Telkom selalu diupayakan seoptimal mungkin dalam penggunaannya agar tidak berdampak bagi perusahaan. Jadi kas PT. Telkom tidak pernah mengalami limit dari tahun ke tahun hingga sekarang.

Pengendalian internal pada penerimaan dan pengeluaran kas efektif, meskipun terdapat beberapa kelemahan. Dalam menginput data penerimaan pendapatan tunai sering terjadi kesalahan dalam penulisan angka, penjurnalan, maupun pengklasifikasian akun yang dilakukan oleh unit Customer Care karena human eror. vendor yang melakukan tagihan pembayaran atas beban yang dilakukan PT. Telkom Medan sering terlambat dalam menyerahkan data maupun dokumen. Keterlambatan tersebut dapat menyebabkan kelambanan dalam penginputan data maupun adanya dokumen yang hilang saat melakukan dropping karena vendor belum menyerahkan dokumen, padahal dokumen yang telah didroping akan diarsip sebagai bukti otentik. Kinerja yang sangat baik dilakukan PT. Telkom hingga saat ini karena mampu menunjukkan kualitas bersaing terhadap perusahaan BUMN lainnya dan mampu mencapai target laba yang signifikan.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan tentang pelaksanaan sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, yaitu:

1. Pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas telah dilaksanakan dengan baik, dimana setiap transaksi disertai bukti pendukung. Setiap transaksi dicatat dalam pembukuan, hal ini dapat mengurangi terjadinya penyalahgunaan kas.

2. Unsur-unsur pengendalian internal kas yang diterapkan di perusahaan ini adalah saling berhubungan erat dan mempunyai keterkaitan antara satu dengan lainnya dapat memberikan kenyataan bahwa dengan adanya keterpaduan antara unsur-unsur sistem pengendalian dapat menunjang kelancaran operasional perusahaan.

3. Pada sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk belum terdapat sistem online pada berita acara instalasi sehingga tidak efektif karena semuanya menggunakan sistem online tetapi juga melalui manual atau menggunakan kertas, sehingga tidak praktis dan tidak efisien.

4. Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Medan belum dilakukan pemeriksaan atau audit secara rutinbaik dari kantor pusat maupun dari kantor regional.


(5)

53

5. Dengan adanya sistem pengendalian internal kas yang dilaksanakan maka perusahaan dapat memperkecil setiap kesalahan yang terjadi dan juga keberadaan kas dapat terkoordinasi dengan baik sehingga hal ini akan mendorong tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

B. Saran

Peneliti menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna, dengan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis masih sangat terbatas. Maka diberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan. Beberapa saran peneliti yang mungkin berguna sebagai berikut:

1. Sistem pengendalian intern kas yang telah efektif harus tetap di pertahankan agar PT. Telkom Medan dapat mencapai sasaran atau tujuan yang diharapkan.

2. Sebaiknya selalu dilakukan pemeriksaan, ketelitian terhadap angka dalam penjumlahan dan penerimaan kas dan dibuat laporan realisasi harian untuk pengeluaran kas sehari-hari.

3. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara berkala terhadap prosedur penerimaan dan pengeluaran kas di PT. Telkom Medan.

4. Untuk menghindari penyelewengan dan kecurangan pada PT. Telkom Medan, sebaiknya semua kwitansi yang masih kosong diberi nomor urut agar tidak terjadi penyalahgunaan kwitansi, dan yang telah digunakan di catat dalam suatu daftar berdasarkan waktu pengeluarannya secara berurutan, yang sebelumnya harus disesuaikan tanggal dan nama pada kwitansi agar sesuai dengan yang tercatat dalam buku kas.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Hall, James, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Empat, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetaka Ketiga, Salemba Empat, Jakarta. , 2009. Auditing, Buku 1, Edisi Keenam, Cetakan Keenam, Salemba Empat, Jakarta.

Syahyunan, 2013. Manajeman Keuangan1, Edisi Kedua, USUpress, Medan.

Simamora, Henry, 2000. Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Suharli, Michell, 2006. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Dagang, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Website:

Khikmatulkhasanah.blogspot.com/2013/12kerangka-pengendalian-internal- terpadu_11.html?m=1