efisien dalam menjalankan operasinya, maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut mempunyai kinerja yang bagus, sehingga potensi untuk mengalami
kerugian dapat diminimalisir. Dengan semakin kecil kerugian yang dialami, maka dapat dipastikan laba yang diperoleh bank tersebut semakin meningkat, sehingga
akan meningkatkan nilai profitabilitas bank tersebut. Semakin besar rasio capital adequacy ratio CAR
, maka akan semakin rendah kemungkinan timbulnya bank bermasalah dan juga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat.
Dengan semakin rendah kemungkinan timbulnya bank bermasalah, maka semakin besar pula tingkat profitabilitas suatu bank. Dengan demikian, semakin besar rasio
CAR maka semakin besar pula profitabilitas suatu bank sehingga dapat disimpulkan bahwa CAR berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas
bank.
2.8.2 Pengaruh Loan to Deposit Ratio LDR terhadap Profitabilitas
Rasio Loan to Deposit Ratio LDR suatu bank berada pada angka di bawah 85 misalkan 70, maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut hanya
dapat menyalurkan sebesar 70 dari seluruh dana yang berhasil dihimpun. Jika rasio Loan to Deposit Ratio LDR bank mencapai lebih dari 100, berarti total
kredit yang diberikan bank tersebut melebihi dana yang dihimpun. Semakin tinggi Loan to Deposit Ratio
LDR menunjukan semakin riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah Loan to Deposit Ratio LDR menunjukkan kurangnya
efektifitas bank dalam menyalurkan kredit sehingga hilangnya kesempatan bank untuk memperoleh laba. Perubahan Loan to Deposit Ratio LDR bank yang
berada pada standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia 85 - 100, maka perubahan laba yang diperoleh oleh bank tersebut akan meningkat dengan asumsi
bahwa bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif. Dendawijaya 2005:116 menyatakan bahwa semakin tinggi LDR
memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Rendahnya likuiditas bank menyebabkan dana dari masyarakat
yang berupa tabungan, deposito dan giro semakin besar, semakin besar dana dari masyarakat maka bank dapat menyalurkan kredit semakin besar pula. Semakin
besar kredit yang diberikan maka semakin besar pula laba yang diterima. Semakin besar laba maka akan meningkatkan nilai ROA perusahaan.
Riyadi dalam Siagian 2009:6 menyatakan LDR adalah perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total dana pihak ketiga yang dihimpun
oleh bank. LDR akan menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan. Bank yang sehat
memiliki LDR 85 sampai 110, jika LDR di atas 110 maka bank akan mengalami kesulitan likuiditas dan berdampak pada penurunan profitabilitas.
Likuiditas yang rendah akan meningkatkan dana dari masyarakat sehingga perusahaan dapat lebih banyak menyalurkannya kembali berupa kredit kepada
masyakat. Semakin besar DPK maka akan semakin besar pula kredit yang diberikan kepada masyarakat. Peningkatan kemampuan perusahaan perbankan
dalam menyalurkan kredit kepada nasabah dengan mengandalkan DPK deposito, tabungan dan giro mempunyai pengaruh terhadap kenaikan profitabilitas
perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam memberikan kredit kepada nasabah
dengan mengandalkan DPK mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Semakin tinggi rasio LDR, memberikan indikasi semakin rendahnya
kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar
Dendawijaya, 2005:116.
2.8.3 Pengaruh Non Performing Loan NPL terhadap Profitabilitas