Analisis pengaruh non performing loan, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio dan net interest margin terhadap profitabilitas perbankan : studi empiris di industri perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2011.

(1)

xiv ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY

RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN NET INTEREST MARGIN

TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

(Studi Empiris di Industri Perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2011)

Adhe Desi Tri Sumiartha NIM: 082114073 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah Non Performing Loan (NPL) berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan dan mengetahui apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Net Interest Margin (NIM) berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan. Latar belakang penelitian ini adalah terjadinya ketidakkonsistenan pengaruh variabel NPL, CAR, LDR dan NIM terhadap ROA yang terjadi pada penelitian terdahulu.

Jenis penelitian adalah studi empiris. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel 22 bank yang listing di BEI periode 2007-2011. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi data panel dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Non Performing Loan

(NPL) tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas (ROA) bank go public sedangkan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan

Net Interest Margin (NIM) berpengaruh signifikan positif. Sementara secara simultan, variabel NPL, CAR, LDR, NIM secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA pada bank go public. Nilai adjusted R2 dalam model regresi diperoleh sebesar 0,690 menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel independen NPL, CAR, LDR dan NIM terhadap variabel dependen ROA sebesar 69% sedangkan sisanya sebesar 31% dipengaruhi oleh faktor lain.


(2)

xv ABSTRACT

ANALYSIS OF EFFECT OF NON-PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO AND NET INTEREST

MARGIN ON THE PROFITABILITY OF BANKING

(Empirical Studies on Banking Industry listed on the Stock Exchange in the period 2007-2011)

Adhe Desi Tri Sumiartha NIM: 082114073 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

The purpose of this study is to determine whether the non-performing loans (NPL) have a significant negative effect on profitability (ROA) and whether Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) and Net Interest Margin (NIM) have a significant positive effect on profitability (ROA) banking. The background of this research is the inconsistencies of the effect of variable NPL, CAR, LDR and NIM on profitability (ROA) banking held by previous research.

This type of this research is an empirical study. Sampling was purposive sampling method, the number of samples 22 banks in IDX period 2007-2011. Data analysis techniques using panel data regression analysis and hypothesis testing using t-statistics for testing the partial regression coefficients and F-statistics to test the significance effect together with a significance level of 5%.

The results showed that the partial non-performing loans (NPL) had no significant negative effect on profitability (ROA) while Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) and Net Interest Margin (NIM) had a significantly positive effect on profitability (ROA). Simultaneously, the variables NPL, CAR, LDR, NIM have a significant effect on ROA. Adjusted R2 value of the regression model is 0.690 indicates that ROA is 69% influenced by NPL, CAR, LDR and NIM while the remaining 31% is influenced by other factors.


(3)

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY

RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN NET INTEREST MARGIN

TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

(Studi Empiris di Industri Perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2011)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Adhe Desi Tri Sumiartha NIM : 082114073

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY

RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN NET INTEREST MARGIN

TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

(Studi Empiris di Industri Perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2011)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Adhe Desi Tri Sumiartha NIM : 082114073

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

(8)

v

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus Pengharapanku

Orang tua yang kukasihi

Kakak-kakak tersayang

Kekasih tercinta

Teman dan Sahabat terkasih


(9)

vi

MOTTO

Yang terbaik adalah : "Aku telah mencobanya", dan yang terburuk adalah : "Aku akan

mencobanya".

Jika kita menginginkan sesuatu yang belum kita miliki, maka kita harus melakukan sesuatu yang

belum pernah kita lakukan.

Tidak ada alasan untuk mengeluh, tetapi tetaplah berjuang dan berusaha semampumu.

Saat situasi apapun yang dialami, bersyukurlah dan selalu mempunyai iman, pengharapan

dalam doa serta usaha untuk mewujudkan impianmu.

(Penulis)

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah maka

pintu akan dibukakan bagimu…… Matius 7:7


(10)

(11)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan memberkati serta menguatkan penulis dalam setiap proses kehidupan yang dijalani.

2. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

3. Ibu M. Trisnawati Rahayu, SE., M.Si., Akt. QIA selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi yang

telah memberikan bimbingan dan bantuan selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

5. Bapakku tercinta Cornelius Suhardi dan Ibuku tercinta Terifena Sumidah yang selalu sabar, memotivasi, mendukung dan mendoakan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.


(12)

(13)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Bank ... 8

1. Pengertian dan Fungsi Bank ... 8

2. Jenis Bank ... 10

3. Bentuk Hukum Perbankan ... 14

4. Macam Usaha Bank ... 14

5. Sumber Dana Bank ... 17

B. Analisis Rasio Keuangan Bank ... 18

C. Faktor Penilai Kinerja Keuangan ... 22

D. Non Performing Loan (NPL) ... 23

E. Capital Adequacy Ratio (CAR) ... 26

F. Loan to Deposit Ratio (LDR) ... 31

G. Net Interest Margin (NIM)... 32

H. Profitabilitas ... 32

I. Laporan Keuangan ... 36

J. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Profitabilitas ... 38

K. Hipotesis ... 44

L. Penelitian Terdahulu ... 45

M. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 49

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

A. Jenis Penelitian ... 50


(14)

xi

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 50

D. Populasi dan Sampel ... 51

E. Teknik Pengumpulan Data ... 52

F. Variabel Penelitian ... 53

G. Teknik Analisis Data ... 56

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 67

A. Bursa Efek Indonesia ... 67

B. Rincian Sampel Bank ... 68

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 73

A. Diskripsi Data ... 73

B. Statistik Deskriptif ... 74

C. Analisis Data ... 76

1. Uji Normalitas ... 76

2. Uji Asumsi Klasik ... 78

3. Analisis Regresi Data Panel ... 81

4. Menguji Hipotesis ... 85

5. Analisis Koefisien Determinasi (Ajusted R2) ... 90

D. Pembahasan ... 91

BAB VI PENUTUP ... 99

A. Kesimpulan ... 99

B. Keterbatasan Penelitian ... 100

C. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102


(15)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Daftar Sampel Bank ... 53

Tabel 4.1 Rincian Sampel Bank ... 67

Tabel 5.1 Statistik Deskriptif ... 73

Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas ... 76

Tabel 5.3 Hasil Uji Multikolinieritas ... 78

Tabel 5.4 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 79

Tabel 5.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 81

Tabel 5.6 Hasil Uji Regresi Data Panel ... 82

Tabel 5.7 Hasil Uji Simultan (F) ... 89


(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Variabel Penelitian ... 50 Tabel 5.1 Grafik Normal P-Plot... 75


(17)

xiv ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY

RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN NET INTEREST MARGIN

TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

(Studi Empiris di Industri Perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2011)

Adhe Desi Tri Sumiartha NIM: 082114073 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah Non Performing Loan (NPL) berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan dan mengetahui apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Net Interest Margin (NIM) berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan. Latar belakang penelitian ini adalah terjadinya ketidakkonsistenan pengaruh variabel NPL, CAR, LDR dan NIM terhadap ROA yang terjadi pada penelitian terdahulu.

Jenis penelitian adalah studi empiris. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, dengan jumlah sampel 22 bank yang listing di BEI periode 2007-2011. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi data panel dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta F-statistik untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Non Performing Loan

(NPL) tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas (ROA) bank go public sedangkan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan

Net Interest Margin (NIM) berpengaruh signifikan positif. Sementara secara simultan, variabel NPL, CAR, LDR, NIM secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA pada bank go public. Nilai adjusted R2 dalam model regresi diperoleh sebesar 0,690 menunjukkan bahwa besar pengaruh variabel independen NPL, CAR, LDR dan NIM terhadap variabel dependen ROA sebesar 69% sedangkan sisanya sebesar 31% dipengaruhi oleh faktor lain.


(18)

xv ABSTRACT

ANALYSIS OF EFFECT OF NON-PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO AND NET INTEREST

MARGIN ON THE PROFITABILITY OF BANKING

(Empirical Studies on Banking Industry listed on the Stock Exchange in the period 2007-2011)

Adhe Desi Tri Sumiartha NIM: 082114073 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

The purpose of this study is to determine whether the non-performing loans (NPL) have a significant negative effect on profitability (ROA) and whether Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) and Net Interest Margin (NIM) have a significant positive effect on profitability (ROA) banking. The background of this research is the inconsistencies of the effect of variable NPL, CAR, LDR and NIM on profitability (ROA) banking held by previous research.

This type of this research is an empirical study. Sampling was purposive sampling method, the number of samples 22 banks in IDX period 2007-2011. Data analysis techniques using panel data regression analysis and hypothesis testing using t-statistics for testing the partial regression coefficients and F-statistics to test the significance effect together with a significance level of 5%.

The results showed that the partial non-performing loans (NPL) had no significant negative effect on profitability (ROA) while Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) and Net Interest Margin (NIM) had a significantly positive effect on profitability (ROA). Simultaneously, the variables NPL, CAR, LDR, NIM have a significant effect on ROA. Adjusted R2 value of the regression model is 0.690 indicates that ROA is 69% influenced by NPL, CAR, LDR and NIM while the remaining 31% is influenced by other factors.


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan dalam dunia bisnis pada beberapa dekade ini semakin terlihat nyata dan kompetitif. Persaingan akan terus terjadi karena pada umumnya setiap perusahaan ingin selalu berusaha memenangkan persaingan. Tujuan utama setiap perusahaan memenangkan persaingan adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dalam bentuk laba perusahaan. Didalam dunia perbankan, laba menjadi salah satu kunci keberhasilan perbankan. Laba juga dapat menentukan kelangsungan hidup operasional sebuah bank baik sekarang maupun untuk masa depan karena laba bank dapat menjadi faktor penentu tingkat kepercayaan nasabah kepada bank yang sangat penting untuk dijaga. Kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam presentase disebut profitabilitas bank (Arifin, 2004).

Profitabilitas menjadi indikator penting dalam mengukur keberhasilan maupun kinerja perbankan. Salah satu sumber keuntungan bank berasal dari pemberian kredit (Rindjin, 2000:112). Keuntungan dari pemberian kredit tersebut merupakan penghasilan utama dari sebuah perbankan yang terjadi atas imbalan jasa atau bunga kredit yang diterima bank atas pemberian jasa kredit kepada masyarakat. Keuntungan yang diperoleh suatu bank adalah hasil dari pengelolaan aset atau sumber daya yang dimiliki bank dengan cara


(20)

2

sebaik-baiknya. Kemampuan bank untuk memperoleh keuntungan dari memanfaatkan aset yang dimilikinya disebut dengan Return on Assets (ROA). Menurut Dendawijaya (2005) Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai rentabilitas atau profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat. Semakin besar rasio ROA maka semakin baik kemampuan perbankan untuk mendapatkan keuntungan (Harahap, 2007:305).

Untuk menilai kesehatan suatu bank, digunakan beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut yaitu aspek capital, asset, management, earning dan likuidity. Dari beberapa aspek tersebut dapat diukur dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio

(LDR), Return on Asset (ROA), dan Net Interest Margin (NIM). Rasio-rasio tersebut berasal dari laporan keuangan yang diterbitkan setiap perusahaan perbankan. Informasi mengenai rasio-rasio tersebut dapat berfungsi sebagai informasi keuangan dan nantinya akan digunakan oleh banyak pihak untuk mengambil keputusan baik dari eksternal maupun internal perbankan itu sendiri.

Beberapa penelitian pernah juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh rasio-rasio keuangan perbankan tersebut terhadap profitabilitas perbankan. Hasil penelitian yang diteliti oleh Buyung (2009), Azwir (2006), dan Astohar (2009) menunjukkan bahwa CAR dan LDR berpengaruh positif terhadap ROA bank yang go public, sedangkan dalam penelitian oleh


(21)

Prasnanugraha (2007) CAR dan LDR tidak berpengaruh terhadap ROA bank. Untuk variabel NPL juga mengalami adanya perbedaan, dimana penelitian Buyung (2009) dan Prastiyaningtyas (2010) menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap ROA, sedangkan Azwir (2006) dan Mahardian (2008) menyatakan NPL tidak berpengaruh terhadap ROA.

Berdasarkan uraian diatas, maka terjadi ketidakkonsistenan dalam masing-masing hasil penelitian yang sudah dilakukan. Penelitian ini mencoba ingin menguji dan membuktikan kembali mengenai pengaruh rasio NPL, CAR, LDR, dan NIM terhadap profitabilitas (ROA) perbankan yang listing di BEI.

B. Rumusan Masalah

1.Apakah secara simultan Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Net Interest Margin berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) perbankan?

2.Apakah secara parsial Non Performing Loan (NPL) berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan?

3.Apakah secara parsial Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan?

4.Apakah secara parsial Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan?


(22)

4

5.Apakah secara parsial Net Interest Margin (NIM) berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini membatasi pengambilan informasi keuangan perbankan yang diwakili oleh bank yang go public antara rentang waktu tahun 2007-2011. Untuk mengukur profitabilitas perbankan dapat diukur menggunakan

Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Assets

(ROA), Return on Equity (ROE), Net Income on Total Assets, Rate of Return on Loan, Interest Margin on Earning Assets. Penelitian ini mengukur profitabilitas dengan menggunakan ukuran Return on Total Assets (ROA).

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah secara simultan Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Net Interest Margin

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perbankan

2. Untuk mengetahui apakah secara parsial Non Performing Loan (NPL) berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas perbankan.

3. Untuk mengetahui apakah secara parsial Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas perbankan.

4. Untuk mengetahui apakah secara parsial Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas perbankan.


(23)

5. Untuk mengetahui apakah secara parsial Net Interest Margin (NIM) berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas perbankan.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perbankan

Dapat memberikan informasi bagi dunia perbankan apakah perusahaan perlu dalam usahanya memaksimalkan profitabilitas dan mengetahui informasi tentang profitabilitas perusahaannya dengan mengetahui pengaruh Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Net Interest Margin

(NIM) dalam kaitannya terhadap kelangsungan operasional dan kesehatan perusahaan perbankan serta pengukuran kinerja profitablilitas (ROA) perbankan.

2. Bagi Universitas

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi mahasiswa yang tertarik di bidang ini dan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan mata kuliah sehubungan dengan kegiatan perbankan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan referensi yang dapat digunakan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa.


(24)

6

3. Bagi Penulis

Sebagai penerapan teori yang diperoleh ke dalam praktek yang dilaksanakan di dunia kerja dan sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan wawasan penulis dan selain itu dapat menjadi pembanding acuan bagi siapapun yang ingin menggunakan topik ini selanjutnya.

F. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan :

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka :

Bab ini berisi teori- teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas penulis dan akan digunakan sebagai dasar untuk mendukung pengolahan data yang diperoleh dan review penelitian terdahulu.

Bab III Metode Penelitian :

Bab ini berisi uraian mengenai jenis penelitian, waktu penelitian, tempat penelitian, obyek dan subyek penelitian, data penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel dan teknik analisis data. Bab IV Gambaran Umum Perusahaan :

Bab ini memberikan gambaran singkat mengenai perusahaan- perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian di BEI.


(25)

Bab V Analisis Data dan Pembahasan :

Bab ini berisi deskripsi data, analisis data dan pembahasannya. Bab VI Penutup :

Berisi kesimpulan dari hasil analisis data, keterbatasan penelitian dan saran.


(26)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank

1. Pengertian dan Fungsi Bank

Berdasarkan Undang-Undang No.10 Tahun 1998, bank didefinisikan sebagai ”badan usaha yang menghimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Sedangkan perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Pengertian Bank menurut “Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan” (2003) yaitu: “Bank adalah badan usaha di bidang keuangan yang menarik uang dari dan menyalurkannya kedalam masyarakat, terutama dengan memberikan kredit dana jasa–jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang”. Pengertian lain dari bank menurut Rahardjo (2009:1) mengartikan bahwa ”bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dari pihak suatu proses masyarakat individu dan kelompok untuk memperoleh apa yang mereka perlukan dan inginkan melalui menciptakan, menawarkan, dan dengan bebas menukarkan produk dan jasa berharga dengan orang lain”.


(27)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, bank merupakan lembaga keuangan yang berusaha menghimpun dana dari masyarakat dan mengelola dana tersebut serta menyalurkan dana tersebut bagi masyarakat yang dimanfaatkan sedemikian rupa demi tercapainya taraf hidup rakyat yang layak.

Menurut Undang- Undang No. 10 Tahun 1998 pasal 3 “Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana

masyarakat”. Sedangkan fungsi bank menurut Judisseno dalam bukunya

”Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia” (2002:95) adalah:

a. Agent of Trust

Bank adalah suatu lembaga perantara (intermediary) yang dipercaya untuk melayani segala kebutuhan keuangan dari dan untuk masyarakat.

b. Agent of Development

Bank adalah suatu lembaga perantara yang dapat mendorong kemajuan pembangunan melalui fasilitas kredit dan kemudahan- kemudahan pembayaran dan penarikan dalam proses transaksi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi.

c. Agent of Services

Dalam arti bank memberikan solusi kemudahan berbagai transaksi yang aman, cepat, tepat, dan terpercaya.


(28)

10

2. Jenis Bank

Berdasarkan pasal 5 Undang – Undang No. 10 Tahun 1998, terdapat dua jenis bank, yaitu :

a. Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b.Bank Perkreditan Rakyat

Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Sedangkan jenis – jenis bank menurut para tokoh adalah sebagai berikut: a. Menurut Rahardjo (2009:3)

Jenis- jenis bank dapat dibedakan berdasarkan: 1) Dilihat dari Segi Fungsinya

a) Bank Umum

b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) 2) Dilihat dari segi Kepemilikannya

a) Bank Milik Pemerintah b) Bank Milik Swasta Nasional c) Bank Milik Koperasi


(29)

d) Bank Milik Asing e) Bank Milik Campuran 3) Dilihat dari segi Status

a) Bank Devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Persyaratan untuk menjadi Bank Umum Devisa adalah :

i. CAR minimum dalam bulan terakhir 8 %

ii. Tingkat kesehatan selama 24 bulan terakhir berturut- turut tergolong sehat.

iii. Modal disetor minimal Rp 150 miliyar.

iv. Bank telah melakukan persiapan untuk melaksanakan kegiatan sebagai Bank Umum Devisa meliputi : organisasi, sumber daya manusia, pedoman operasioanal kegiatan devisa dan sistem administrasi serta pengawasannya.

b) Bank Non Devisa

4) Dilihat dari segi Cara Menentukan Harga

a) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional. b) Bank berdasarkan prinsip syariah.


(30)

12

b.Menurut Rindjin (2000:17)

Jenis- jenis bank dapat dibedakan berdasarkan:

1) Jenis Bank Berdasarkan Haknya untuk Menciptakan Tenaga Beli Baru.

a) Bank Primer

Adalah bank yang berhak untuk menciptakan tenaga beli baru, yaitu berupa uang kartal dan uang giral. Termasuk dalam golongan bank ini adalah Bank Sentral, yang berhak mengeluarkan uang kartal, dan Bank umum yang dapat menciptakan uang giral.

b) Bank Sekunder

Bank sekunder tidak mempunyai kemampuan untuk menciptakan tenaga beli baru, melainkan hanya sebagai perantara kredit atau perantara dalam lalu lintas modal. Termasuk dalam Golongan ini adalah bank pasar, bank tabungan, bank desa.

2) Jenis Bank Menurut Fungsinya

Pembagian kedua diberikan oleh UU No.14/1967. Pasal 3 menyebutkan bahwa menurut fungsinya, bank dapat dibedakan atas:


(31)

a) Bank Sentral

Bank Indonesia, yang diatur dengan undang- undang tersendiri, yaitu UU No. 13/1968, yang kemudian diperbaharui dengan UU No. 23/1999.

b) Bank Umum

Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito, dan usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.

c) Bank Tabungan

Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk tabungan, dan usahanya terutama memperhubungkan dananya dalam kertas berharga. Jadi tujuannya adalah menghimpun dana- dana dari masyarakat luas, yang untuk sebagian besar berupa tabungan dalam jumlah kecil.

d) Bank Pembangunan

Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.


(32)

14

3) Jenis Bank Menurut Kepemilikan

Dibedakan atas bank sebagai badan usaha milik negara (BUMN), milik swasta (BUMS), milik koperasi (BUMK), milik daerah (BUMD), milik asing (BUMA) serta milik campuran (BUMC).

3. Bentuk Hukum Perbankan

Bentuk hukum suatu bank umum dapat berupa: a. Perseroan Terbatas

b.Koperasi

c. Perusahaan Daerah

Bentuk hukum suatu bank perkreditan rakyat dapat berupa salah satu dari: a. Perusahaan Daerah

b.Koperasi

c. Perseroan Terbatas

d.Bentuk lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. 4. Macam Usaha Bank

Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998, Usaha Bank Umum meliputi:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.


(33)

c. Menerbitkan surat pengakuan hutang.

d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya.

1) Surat- surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat- surat dimaksud.

2) Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat- surat dimaksud.

3) Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah. 4) Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

5) Obligasi.

6) Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun. 7) Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai

dengan 1 (satu) tahun.

e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.

f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.


(34)

16

g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.

h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain

berdasarkan suatu kontrak.

j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek. k. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan

wali amanat.

l. Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

m. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998, Usaha Bank Perkreditan Rakyat meliputi:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;


(35)

c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito dan/atau tabungan pada bank lain.

5. Sumber Dana Bank

Menurut Judisseno (2002:150), beberapa sumber dana yang mungkin dihimpun oleh bank adalah:

a. Dana yang bersumber dari kemampuan sendiri seperti: memobilisasi dana dengan melakukan emisi saham dan obligasi melalui bursa efek Indonesia, perolehan akumulasi laba ditahan, agio saham, dan sumber- sumber lainnya.

b. Dana yang bersumber dari nasabah bank, seperti : giro, deposito berjangka dan tabungan.

c. Dana yang bersumber dari pinjaman, seperti : Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI), pinjaman antarbank, dan interbank call money market.

d. Dana yang bersumber dari fee based income yang meliputi : pelayanan transfer, penerbitan bank garansi, penerbitan L/C, kliring dan inkaso, wali amanat, safe deposit box, plastic card, cek


(36)

18

perjalanan, dan pelayanan lainnya sesuai dengan kemajuan dan penerapan teknologi perbankan.

e. Dana yang bersumber dari Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan fasilitas diskonto Bank Indonesia.

Menurut Suyatno (2005:32), sumber dana bagi sebuah bank ada tiga yaitu:

a. Dana yang bersumber dari bank sendiri. b. Dana yang berasal dari masyarakat luas.

c. Dana yang berasal dari Lembaga Keuangan, baik berbentuk bank maupun non bank.

B. Analisis Rasio Keuangan Bank

Rasio keuangan merupakan suatu alat atau cara yang paling umum digunakan dalam membuat analisis laporan keuangan (Siamat, 1993). Teknik analisis rasio memberi gambaran atas posisi atau keadaan keuangan bank, terutama menyangkut:

1. Likuiditas.

Manajemen likuiditas adalah perkiraan kebutuhan bank terhadap dana untuk memenuhi semua penarikan oleh deposan dan permintaan kredit yang telah disetujui bank. Oleh karena itu rasio likuiditas merupakan teknik untuk mengukur risiko ketidakmampuan bank memenuhi kebutuhan-kebutuhan likuiditas yang harus segera dipenuhi.


(37)

2. Struktur keuangan atau permodalan.

Rasio permodalan ini merupakan teknik pokok dalam melakukan analisis kecukupan modal. Rasio permodalan memberikan informasi mengenai apakah modal bank cukup mendukung operasi bank dan mampu menyerap kerugian-kerugian bank yang terjadi dalam melakukan penanaman dana atau akibat dari penurunan aktiva.

3. Profitabilitas.

Rasio profitabilitas mengukur efektifitas bank memperoleh laba. Disamping dapat dijadikan sebagai ukuran kesehatan keuangan, rasio-rasio profitabilitas ini sangat penting untuk diamati mengingat keuntungan yang memadahi diperlukan untuk mempertahankan arus sumber-sumber modal bank.

4. Spread.

Rasio spread dapat digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan atau laba bank atas aktiva produktifnya.

5. Resiko usaha.

Rasio risiko usaha bank pada dasarnya merupakan teknik untuk mengukur risiko bank terutama yang berkaitan dengan kemungkinan timbulnya kerugian atas aktiva tertentu dalam risiko usaha lainnya.


(38)

20

6. Efisiensi usaha bank.

Rasio efisiensi usaha pada prinsipnya merupakan teknik untuk menilai kinerja manajemen bank terutama mengenai kemampuannya untuk menggunakan semua faktor-faktor produksinya dengan efektif.

Analisis rasio keuangan untuk perbankan dapat diklasifikasikan kedalam tiga aspek rasio keuangan yaitu:

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan teknik untuk mengukur risiko ketidakmampuan bank memenuhi kebutuhan-kebutuhan likuiditas yang harus segera dipenuhi (Siamat, 1993). Rasio ini mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya atau kewajiban yang telah jatuh tempo. Rasio likuiditas yang digunakan dalam menilai kinerja suatu bank antara lain:

a. Cash Ratio, merupakan likuiditas minimum yang harus dipelihara oleh bank dalam membayar kembali pinjaman jangka pendek bank. Rasio ini diperoleh dari perbandingan antara jumlah alat likuid yang dimiliki bank dengan pinjaman yang harus segera dibayar.

b. Reserve Requirement (RR), merupakan likuiditas wajib minimum yang wajib dipelihara dalam bentuk giro pada Bank Indonesia.


(39)

c. Loan to Deposit Ratio (LDR), merupakan rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun bank.

d. Loan to Asset Ratio (LAR), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total aset yang dimiliki bank.

2. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas

Rasio profitabilitas mengukur efektifitas bank memperoleh laba (Siamat, 1993). Rasio profitabilitas yang dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu bank antara lain:

a. Return on Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya.

b. Return on Equity (ROE), merupakan perbandingan antara laba bank dengan modal sendiri.

c. Rasio Beban Operasional (BOPO), merupakan perbandingan antara beban operasional dengan pendapatan operasional.

d. Net Interest Margin (NIM), merupakan perbandingan antara pendapatan bunga bersih dengan aktiva produktifnya.


(40)

22

3. Rasio Solvabilitas

Solvabilitas bank merupakan pengukuran untuk mengetahui kemampuan bank dalam memenuhi seluruh kewajibannya dengan kekayaan yang dimilikinya (Judisseno, 2002). Rasio solvabilitas terdiri dari:

a. Capital Adequacy Ratio (CAR), digunakan untuk mengukur kemampuan atau kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menutup kemungkinan kerugian dalam aktivitas perkreditan dan perdagangan surat berharga.

b. Debt to Equity Ratio (DER), merupakan rasio yang mengukur seberapa besar total pasiva yang terdiri atas presentase modal sendiri dibandingkan dengan besarnya utang.

C. Faktor Penilai Kinerja Perbankan 1. Aspek Permodalan (Capital)

Aspek permodalan didasarkan pada kewajiban penyediaan modal minimum bank, maka dalam hal ini akan digunakan Capital Adequacy Ratio (CAR).

2. Aspek Kualitas Asset

Aset bank digunakan untuk memperoleh pengahasilan seperti kredit yang diberikan, penanaman pada surat berharga, penyertaan modal


(41)

merupakan aktiva produktif bank yang beresiko. Untuk menilai kualitas asset bank maka digunakan rasio Non Performing Loan (NPL).

3. Aspek Pendapatan (Earning)

Aspek ini digunakan untuk menilai kemampuan bank dalam memperoleh pendapatan, meningkatkan laba dan mengukur tingkat efisiensi usaha. Dalam hal ini rasio yang digunakan adalah Return on Asset (ROA) dan Net Intererst Margin (NIM).

4. Aspek Likuiditas

Aspek ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dialami, karena likuiditas perbankan merupakan hal yang sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan nasabah. Dalam hal ini rasio yang digunakan adalah

Loan to Deposit Ratio (LDR).

D. Non Performing Loan (NPL)

Pada dasarnya pengertian kredit menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan pasal 1 angka 11, adalah “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Setiap kredit yang diberikan pasti mengandung risiko dan kemungkinan terjadi masalah kredit seperti tidak lancarnya pembayaran kembali, kredit macet, dan hal ini sering disebut sebagai kredit


(42)

24

bermasalah atau Non Performing Loan (NPL). Menurut kamus istilah keuangan yang bersumber dari Bank Indonesia, Bapepam, Bappeti, Badan Pusat Statistik, Dewan Asuransi Indonesia, Non Performing Loan adalah “Kredit- kredit yang tergolong non lancar dengan likuiditas kurang lancar, diragukan atau macet berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva Produktif”. Menurut Ismaail (2010), Non Performing Loan merupakan kredit yang menunggak melebihi 90 hari. NPL dibagi menjadi tiga yaitu: kredit kurang lancar, kredit diragukan, kredit macet. Kredit kurang lancar terjadi bila debitur tidak dapat membayar angsuran pinjaman pokok dan atau bunga antara 91 hari sampai dengan 180 hari. Kredit diragukan terjadi dalam hal debitur tidak dapat membayar angsuran pinjaman pokok dan atau pembayaran bunga antara 181 hari sampai dengan 270 hari. Sedangkan kredit macet terjadi bila debitur tidak mampu membayar berturut- turut setelah 270 hari. Semakin tinggi tingkat NPL menyebabkan terganggunya penyaluran kredit kepada nasabah, artinya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal juga akan tersendat. Semakin banyaknya jumlah kredit bermasalah maka akan juga mempengaruhi tingkat permodalan perbankan yang semakin menurun akibat modal yang dikeluarkan dalam memberikan kredit tidak dapat dibayarkan kembali. Modal perbankan akan semakin menurun jika kredit bermasalah dibiarkan semakin meningkat. Berdasarkan peraturan BI Nomor 13/3/PBI/2011 tentang penetapan status dan tindak lanjut


(43)

pengawasan bank menetapkan batas tingkat NPL yang baik harus berada dibawah 5%. Rumus untuk mengukur rasio NPL adalah sebagai berikut :

NPL = x 100%

Menurut Ismaail (2010) ada berbagai faktor penyebab kredit bermasalah diantaranya :

Faktor intern :

1. Analisis yang dilakukan oleh pejabat bank kurang tepat.

2. Adanya kolusi antara pejabat bank yang menangani kredit dengan nasabah.

3. Keterbatasan pengetahuan pejabat bank terhadap jenis usaha debitur, 4. Campur tangan terlalu besar dari pihak terkait

5. Kelemahan dalam melakukan pembinaaan dan monitoring kredit.

Faktor ekstern bank

1. Debitur dengan sengaja tidak melakukan pembayaran angsuran kepada bank, karena nasabah tidak memiliki kemauan dalam memenuhi kewajibannya.

2. Debitur melakukan ekspansi terlalu besar, sehingga dana yang dibutuhkan terlalu besar.

3. Penyelewengan yang dilakukan nasabah dengan menggunakan dana kredit tersebut tidak sesuai dengan tujuan penggunaan.’


(44)

26

4. Adanya unsur ketidak sengajaan, misalnya bencana alam, ketidak stabilan perekonomian negara sehingga inflasi tinggi.

Upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha perkreditan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya, yang dilakukan antara lain melalui: penurunan suku bunga kredit, pengurangan tunggakan bunga kredit, pengurangan tunggakan pokok kredit, perpanjangan jangka waktu kredit, penambahan fasilitas kredit, pengambilalihan aset debitur sesuai dengan ketentuan yang berlaku, konversi melalui penyertaan modal sementara pada perusahaan debitur.

E. Capital Adeequacy Ratio (CAR)

Berbicara mengenai masalah kecukupan modal, bank dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari modal yang dimilikinya. Modal merupakan salah satu faktor yang penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian. Yang dimaksud dengan modal bank adalah modal inti dan modal pelengkap dengan rincian sebagai berikut :

1. Modal Inti

a. Modal Disetor, yaitu modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. Misalnya bank yang berbentuk koperasi, modal disetor terdiri atas simpanan pokok, simpanan wajib, dan modal penyertaan.


(45)

b. Agio Saham, yaitu selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya. c. Modal Sumbangan, adalah modal yang diperoleh kembali dari

sumbangan saham, termasuk selisih antara nilai tercatat dan harga jual apabila saham tersebut dijual.

d. Cadangan Umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak, dan mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota sesuai dengan ketentuan pendirian atau anggaran dasar masing- masing bank.

e. Cadangan Tujuan, yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota.

f. Laba Ditahan, yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang oleh rapat umum pemegang saham atau rapat anggota diputuskan untuk tidak dibagikan.

g. Laba Tahun Lalu, yaitu seluruh laba bersih tahun- tahun yang lalu setelah diperhitungkan pajak, dan belum ditetapkan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham atau rapat anggota. Dalam hal bank mempunyai saldo rugi tahun- tahun lalu, maka seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.


(46)

28

h. Laba Tahun Berjalan, yaitu laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan tersebut yang diperhitungkan sebagai modal inti hanya sebesar 50%. Dalam hal pada tahun buku berjalan bank mengalami kerugian, maka seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.

2. Modal Pelengkap

a. Cadangan revaluasi aktiva tetap.

Yaitu cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan dari Direktorat Jendral Pajak.

b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif.

Dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, dengan madsud untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktifnya.

c. Modal pinjaman.

Yaitu hutang yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memiliki sifat-sifat seperti modal dan mempunyai ciri-ciri tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan, tidak dapat ditarik atau dilunasi atas inisiatif pemilik tanpa persetujuan BI, Mempunyai kedudukan yang sama dengan modal dalam hal jumlah kerugian


(47)

bank melebihi laba ditahan dan cadangan-cadangan yang termasuk modal inti, meskipun belum dilikuidasi, dan pembayaran bunga dapat ditangguhkan apabila bank dalam keadaan rugi atau labanya tidak mendukung untuk membayar bunga tersebut.

d. Pinjaman subordinasi.

Yaitu pinjaman yang memenuhi syarat-syarat ada perjanjian tertulis, mendapat persetujuan Bank Indonesia dan tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor penuh dengan minimal jangka waktu 5 tahun.

Kecukupan modal tersebut menjadi faktor yang sangat penting dalam menjalankan usaha dan sangat berpengaruh terhadap usaha pengembangan dari perbankan itu sendiri serta juga diharapkan bisa mengatasi segala resiko kerugian yang menjadi ancaman didalam dunia perbankan. Tingkat kecukupan modal tersebut digambarkan dengan istilah Capital Adequacy Ratio (CAR). Menurut Arifin (2004), Capital Adequacy Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan atau kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menutup kemungkinan kerugian dalam aktivitas perkreditan dan perdagangan surat berharga. Leon dan Ericson (2007) didalam bukunya yaitu manajemen aktiva pasiva bank non devisa menyebutkan, ”Bank Indonesia dalam ketentuan Paket 29 Mei 1993 menentukan modal minimum bank mengikuti standar bank for international settlement (BIS) adalah sebesar 8 % dari aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR).


(48)

30

Masalah kecukupan modal menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan di dalam dunia perbankan. Kecukupan modal minimum menjadi syarat yang harus dipenuhi oleh setiap usaha perbankan. Dengan melihat pengalaman masa lalu dimana terjadi krisis perbankan yang muncul di Indonesia sehingga menyebabkan penurunan permodalan bank yang cukup besar, maka untuk mengatasi hal itu pemerintah dan Bank Indonesia telah melakukan berbagai langkah agar kondisi permodalan bank sesuai dengan standar internasional seperti pemberian kebijakan maupun dengan mengeluarkan peraturan Bank Indonesia.

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.

Rasio CAR menunjukan kecukupan modal yang telah ditetapkan lembaga pengatur yang khusus berlaku bagi industri-industri yang berada dibawah pengawasan pemerintah misalnya Bank dan Asuransi. Rasio ini dimaksudkan untuk menilai keamanan dan kesehatan perusahaan dari sisi modal pemiliknya (Harahap, 2007:307).


(49)

CAR = x 100%

F. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Siamat, 1993). Rasio ini merupakan teknik yang sangat umum digunakan untuk mengukur posisi atau kemampuan likuiditas bank. LDR menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank. Berdasarkan peraturan BI nomor 12/19/PBI/2010

Loan to Deposit Ratio, untuk selanjutnya disebut LDR, adalah “rasio kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk kredit kepada bank lain, terhadap dana pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan, dan deposito dalam rupiah dan valuta asing, tidak termasuk antar bank.” Didalam peraturan tersebut, batas LDR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 78% - 100%.

Rasio LDR dapat diperoleh dari perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun. Tingkat rasio LDR dapat disimpulkan dengan rumus:


(50)

32

G. Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Margin (NIM) adalah rasio perbandingan antara pendapatan bunga bersih dengan aktiva produktif suatu bank. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari bunga yang diterima dari pinjaman yang diberikan dikurangi dengan biaya bunga dari sumber dana yang dikumpulkan. Sumber dana bank terdiri dari 3 jenis yaitu:

1. Dana dari Pihak I (Modal Sendiri)

2. Dana Pihak II (Pinjaman dari Bank-Bank Lain) 3. Dana dari Pihak III (Dana dari Masyarakat)

a. Giro

b. Tabungan atau Simpanan Harian c. Deposito Berjangka

Tingkat rasio NIM Dapat disimpulkan dengan rumus:

NIM = x 100%

H. Profitabilitas

Menurut beberapa ahli, pengertian profitabilitas antara lain:

1. Rasio Profitabilitas menurut Harahap (2007:304), rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan lain-lain.


(51)

2. Menurut Prihadi (2010), “profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba”. Pengertian laba bisa bermacam-macam tergantung dari kebutuhan dari pengukuran laba tersebut.

3. Menurut Arifin (2004:44) “profitabilitas adalah suatu indikasi atas bagaimana margin laba suatu perusahaan berhubungan dengan penjualan, modal rata-rata, dan ekuitas saham biasa rata-rata”.

Profitabilitas bank adalah kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba yang dinyatakan dalam persentase, profitabilitas pada dasarnya adalah laba yang dinyatakan dalam persentase profit. Untuk Rasio Profitabilitas menurut Arifin (2004) yaitu mengukur seberapa besar kemampuan bank dalam memperoleh laba dalam hubungannya dengan aktivitas yang dijalankan. Sedangkan menurut Munawir (1990) rasio profitabilitas digunakan untuk menganalisa atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan kemampuan bank dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perbankan yaitu antara lain (Arifin, 2004:44):

1. Gross profit margin (GPM). Digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari operasi usaha yang utama. Semakin tinggi gross profit margin maka semakin baik.


(52)

34

2. Net profit margin (NPM). Digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih dibandingkan dengan pendapatan operasi.

3. Return on Equity Capital (ROE). Digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih dibandingkan dengan ekuitas yang dimilikinya.

4. Return on Total Assets (ROA). Digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan berdasarkan aktiva yang dikuasainya.

5. Net Income on Total Assets. Digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan bersih berdasarkan aktiva yang dikuasainya.

6. Rate of Return on Loan. Digunakan untuk mengukur kredit yang diberikan pihak bank dalam menghasilkan pendapatan.

7. Interest Margin on Earning Assets. Digunakan untuk mengukur kemampuan aktiva yang dimiliki pihak bank (earning assets) untuk menghasilkan selisih hasil bunga dengan beban bunga.

Di dalam penelitian ini, profitabilitas dipilih menggunakan Return On Assets (ROA) sehingga didalam pengukuran profitabilitas nantinya akan diukur menggunakan rasio Return On Assets (ROA). Return On Assets (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. ROA merupakan bagian


(53)

dari rasio profitabilitas dalam menganalisa laporan keuangan atas laporan kinerja keuangan perusahaan. ROA dipilih karena dalam penentuan kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian ROA daripada ROE karena Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai rentabilitas suatu bank yang diukur dengan asset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur tingkat rentabilitas perbankan (Dendawijaya,2005).

Pengertian ROA menurut beberapa ahli yaitu:

1. Menurut Fraser (2004:272), “Return on Asset mengungkapkan keefektifan bank dalam memperoleh laba dari aktivitas meminjamkan, menginvestasikan dalam aktivitas yang menghasilkan laba yang lain-lain.” Artinya ROA mengukur efisiensi keseluruhan perusahaan dalam

memanage asset dan menghasilkan laba.

2. Menurut Prihadi (2010), Return on Asset yaitu tingkat profitabilitas yang dikaitkan dengan penggunaan aset.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ROA adalah kemampuan perusahaan (perbankan) menghasilkan laba berdasarkan aset yang dimiliki.


(54)

36

Semakin besar nilai rasio ini semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.

I. Laporan Keuangan

Laporan keuangan perbankan yang diterbitkan harus selalu mencerminkan kebenaran dan kondisi yang sebenarnya. Laporan keuangan tersebut tidak bisa dimanipulasi karena harus diaudit terlebih dahulu sebelum diterbitkan ke publik. Laporan keuangan yang baik dan benar tersebut dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan nasabah untuk menyimpan dananya di bank tersebut. Informasi didalam laporan keuangan sebaiknya memperlihatkan transparasi didalam setiap kondisi yang dialami perbankan. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor:3/22/PBI/2001 mengenai transparasi kondisi keuangan, bank wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan bentuk dan cakupan yang terdiri dari :

1. Laporan tahunan dan laporan keuangan tahunan. 2. Laporan keuangan publikasi triwulanan.

3. Laporan keuangan publikasi bulanan. 4. Laporan keuangan konsolidasi.

Mengingat ada kekhususan kegiatan usaha perbankan dibandingkan usaha manufaktur pada umumnya, maka oleh Bank Indonesia dan Ikatan Akuntansi


(55)

Indonesia telah diterbitkan panduan penyusunan laporan keuangan perbankan dan proses akuntansinya yang lebih dikenal dengan Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia (SKAPI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI). Untuk lebih mempermudah pemahaman tentang laporan keuangan perbankan di Indonesia, akan dijelaskan beberapa hal dari materi SKAPI dan PAPI sebagai berikut :

1. Laporan keuangan bank harus disajikan dalam mata uang rupiah. 2. Kurs tengah yaitu kurs jual ditambah kurs beli bank Indonesia dibagi

dua.

3. Bank wajib mengungkap posisi neto aktiva dan kewajiban dalam valuta asing yang masih terbuka (posisi devisa neto) menurut jenis mata uang.

4. Untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, laporan keuangan bank harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan SKAPI.

5. Laporan keuangan bank terdiri dari: neraca, laporan komitmen dan kontijensi, perhitungan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan.

6. Penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu yang menyimpang SAK dan SKAPI dapat dilaksanakan jika hal tersebut tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan bank.


(56)

38

7. Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai sifat dan perkembangan bank dari waktu ke waktu, maka laporan keuangan disajikan secara komparatif untuk 2 tahun terakhir.

8. Laporan neraca. 9. Laporan laba rugi. 10.Laporan arus kas.

11.Laporan komitmen dan kontijensi. 12.Catatan atas laporan keuangan.

13.Laporan keuangan gabungan dan konsolidasi.

J. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Profitabilitas yang Diukur Dengan Return on Asset (ROA).

Kinerja perbankan dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan rasio profitabilitas. Rasio ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perbankan karena dapat menunjukkan seberapa besar perbankan dapat menghasilkan keuntungan dari aset yang dimilikinya. Untuk menghasilkan suatu tingkat profitabilitas maka ada beberapa faktor mungkin yang dapat mempengaruhi diantaranya NPL, CAR, BOPO, LDR, NIM dan masih banyak faktor lagi selain yang telah disebutkan seperti inflasi, tingkat suku bunga. Faktor-faktor tersebut kemungkinan memiliki pengaruh terhadap besar kecilnya tingkat profitabilitas suatu perbankan. Penelitian ini tidak akan meneliti kesemua faktor itu tetapi lebih mengkhususkan meneliti


(57)

faktor NPL, CAR, LDR, dan NIM mengenai pengaruhnya terhadap perkembangan tingkat profitabilitas perbankan yang diukur menggunakan ROA. Untuk itu, rumusan hipotesis pertama (Ha1) adalah secara bersama-sama NPL, CAR, LDR dan NIM berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) perbankan. Sedangkan secara parsial, pengaruh variabel independen terhadap dependen adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Non Performing Loan (NPL) Terhadap Profitabilitas (ROA) Perbankan.

Setiap kredit yang diberikan suatu bank sudah pasti mengandung resiko kredit macet atau kredit bermasalah. Kredit bermasalah didalam perbankan disebut Non Performing Loan (NPL). Kredit bermasalah timbul akibat tidak lancarnya pembayaran kembali kredit yang telah disalurkan. NPL menggambarkan resiko kredit yang ditunjukkan dengan rasio. Rasio ini diperoleh dari perbandingan jumlah kredit bermasalah dengan total kredit yang diberikan, sehingga semakin besar rasio ini maka semakin besar pula risiko kredit yang harus ditanggung pihak bank. Semakin besar rasio ini maka akan sangat berbahaya dalam kelangsungan hidup suatu bank. Hal ini berdampak pada profitabilitas bank dimana semakin tinggi rasio NPL maka semakin rendah ROA bank. Besarnya tingkat risiko kredit bermasalah ini harus diperhatikan oleh suatu bank jika ingin tujuan untuk mendapatkan profitabilitas yang tinggi tercapai.


(58)

40

Buyung (2009) menguji pengaruh NPL terhadap profitabilitas bank go public yang diukur dengan ROA dimana hasilnya menunjukkan besarnya rasio kredit bermasalah (NPL) berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas bank. Berbeda dengan Azwir (2006) juga menguji pengaruh NPL terhadap ROA bank go public

dimana hasilnya menunjukkan hal yang berbeda bahwa NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut:

Ha2: Rasio NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.

2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Perbankan.

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Semakin tinggi rasio CAR maka semakin tinggi pula tingkat profitabilitas, atau semakin tinggi rasio CAR maka semakin tinggi pula tingkat ROA.


(59)

Ketersediaan modal minimum yang harus tersedia di suatu bank disebut Capital Adequacy Ratio (CAR). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/3/PBI/2011 Tentang Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasn Bank, penyediaan kewajiban modal minimum (KPMM/CAR) bank ditetapkan sekurang-kurangnya 8% dari aktiva tertimbang menurut resiko. Suatu perbankan tidak dapat memaksimalkan tingkat keuntungan jika modal yang tersedia untuk pemberian kredit tidak tersedia. Sedangkan dilain sisi jika ketersediaan dana modal yang dapat diberikan kepada nasabah melebihi batas minimum yang ditentukan Bank Indonesia yaitu 8% tentu saja merupakan sebuah langkah yang baik, karena bank dapat senantiasa leluasa memberikan pinjaman kredit sehingga mendapatkan keuntungan.

Buyung (2009) menguji pengaruh CAR terhadap profitabilitas bank go public yang diukur dengan ROA dimana hasilnya menunjukkan besarnya rasio tingkat kecukupan modal minimum bank mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian yang sama juga dihasilkan oleh Azwir (2006) dimana didalam penelitiaanya menguji pengaruh CAR terhadap ROA bank yang memperlihatkan adanya pengaruh positif signifikan. Berbeda dengan Buyung dan Azwir yang meneliti bahwa rasio CAR berpengaruh positif signifikan, peneliti lain yaitu Prasnanugraha


(60)

42

(2007) meneliti bahwa ternyata rasio CAR tidak berpengaruh terhadap ROA. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut:

Ha3: Rasio CAR berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.

3. Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Perbankan.

Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Siamat, 1993). Rasio ini merupakan teknik yang sangat umum digunakan untuk mengukur posisi atau kemampuan likuiditas bank. LDR menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah pula kemampuan likuiditas bank. Semakin tinggi rasio LDR, berarti semakin besar pula usaha bank untuk menyalurkan kredit dimana diketahui kredit yang diberikan akan berdampak pada pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang diperoleh tersebut akan meningkatkan laba bank itu sendiri.

Buyung (2009) menguji pengaruh LDR terhadap profitabilitas bank go public yang diukur dengan ROA dimana hasilnya menunjukkan besarnya rasio LDR bank mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian yang sama juga


(61)

dihasilkan oleh Azwir (2006) dimana didalam penelitiannya menguji pengaruh LDR terhadap ROA bank yang memperlihatkan adanya pengaruh positif signifikan. Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut:

Ha4: Rasio LDR berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.

4. Pengaruh Net Interest Margin (NIM) Terhadap Profitabilitas (ROA) Perbankan.

Net Interest Margin (NIM) adalah rasio antara pendapatan bunga bersih terhadap aktiva produktif suatu bank. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan atau laba bank atas aktiva produktifnya (Siamat, 1993). Pendapatan bunga yang tinggi akan semakin meningkatkan rasio NIM. Semakin tinggi pendapatan bunga bersih akan membuat laba bank juga akan meningkat. Pada saat pendapatan bunga yang diterima tinggi berarti kemampuan bank untuk mendapatkan laba juga semakin meningkat, maka semakin baik pula kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas). Laba yang semakin meningkat akan menyebabkan tingkat ROA juga meningkat.

Prasnanugraha (2007) menguji pengaruh NIM terhadap profitabilitas bank go public yang diukur dengan ROA dimana hasilnya menunjukkan besarnya rasio NIM bank mempunyai pengaruh


(62)

44

positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Hasil penelitian yang sama juga dihasilkan oleh Prastiyaningtyas (2010) dan Mahardian (2008) dimana didalam penelitiannya menguji pengaruh NIM terhadap ROA bank yang memperlihatkan adanya pengaruh positif signifikan Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut:

Ha5: Rasio NIM berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.

K. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah penelitian. Selain sebagai jawaban sementara, hipotesis dapat dikatakan juga sebagai ramalan yang mendekati teori dasarnya (Wahana, 2009). Berdasarkan telaah pustaka dan tujuan penelitian, maka hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah:

Ha1: Secara bersama-sama rasio NPL, CAR, LDR dan NIM berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.

Ha2: Rasio NPL berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.

Ha3 : Rasio CAR berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.


(63)

Ha4 : Rasio LDR berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.

Ha5 : Rasio NIM berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) perbankan.

L. Penelitian Terdahulu

Buyung (2009) telah melakukan penelitian untuk mengukur pengaruh secara parsial antara rasio NPL, CAR, LDR, dan BOPO terhadap profitabilitas bank. Dalam hal ini kinerja perbankan diukur dengan rasio Return on Assets

(ROA). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebyak 21 bank yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel NPL dan BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap variabel ROA pada bank go public ,sedangkan variabel CAR dan LDR sama-sama mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap ROA bank go public.

Azwir (2006) didalam penelitiannya menguji pengaruh CAR, BOPO, LDR, NPL, dan PPAP terhadap ROA bank. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sebanyak 23 bank yang terdaftar di BEI. Tahun pengamatan dari penelitian ini menggunakan informasi keuangan selama 4 tahun yaitu dari tahun 2001-2004. Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa dari kelima variabel yang diuji ternyata variabel CAR, BOPO, dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROA sementara sisanya yaitu variabel NPL dan PPAP tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.


(64)

46

Astohar (2009) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan di Indonesia. Tahun pengamatan dari penelitian ini menggunakan informasi keuangan dari tahun 2003-2007 dengan jumlah sampel bank sebanyak 84 bank. Variabel ukuran size perbankan, CAR, pertumbuhan deposito perbankan, LDR, kepemilikan perbankan oleh publik, kepemilikan perbankan oleh institusional, dan kurs rupiah terhadap dollar digunakan untuk meneliti pengaruhnya terhadap profitabilitas perbankan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel size perbankan, CAR, pertumbuhan deposito perbankan, LDR, kepemilikan perbankan oleh publik mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perbankan yang diukur dengan Return on Asset (ROA). Variabel sisanya yaitu kepemilikan perbankan oleh institusional, dan kurs rupiah terhadap dollar setelah dilakukan penelitian hasilnya mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.

Prasnanugraha (2007) menganalisis pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap kinerja bank umum di Indonesia. Kinerja bank umum didalam penelitian ini diukur dengan Return on Asset (ROA). Variabel independen yang digunakan untuk menganalisis adalah CAR, NPL, LDR, BOPO, dan NIM. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 125 bank. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel NPL, BOPO, dan NIM secara parsial berpengaruh terhadap ROA, sedangkan untuk variabel lain yaitu CAR dan LDR ternyata tidak berpengaruh terhadap ROA.


(65)

Prastiyaningtyas (2010) didalam penelitiannya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan go public dimana profitabilitas perbankan disini diukur dengan menggunakan Return on Asset (ROA). Variabel independen yang digunakan untuk menganalisis adalah CAR, NPL, BOPO, LDR, NIM, dan Pangsa Kredit. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sebanyak 20 bank yang terdaftar di BEI. Tahun pengamatan dari penelitian ini menggunakan informasi keuangan selama 4 tahun yaitu dari tahun 2005-2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CAR, NIM, dan Pangsa Kredit berpengaruh signifikan positif terhadap ROA. Variabel NPL dan BOPO juga berpengaruh signifikan terhadap ROA namun kedua variabel ini arahnya negatif, sedangkan variabel LDR ternyata walaupun mempunyai arah yang positif tetapi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.

Mahardian (2008) meneliti bagaimana pengaruh rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR terhadap kinerja keuangan perbankan. Kinerja keuangan yang digunakan dalam penelitian disini adalah rasio Return on Asset (ROA). Subyek dari penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama Juni 2002 - Juni 2007. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa variabel CAR, NIM, dan LDR sama-sama mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap ROA. Variabel BOPO juga memiliki pengaruh signifikan terhadap ROA akan tetapi arahnya negatif sedangkan untuk variabel NPL tidak berpengaruh terhadap ROA.


(66)

48

Hesti (2010) meneliti ukuran perusahaan, kecukupan modal, kualitas aktiva produktif (KAP), dan likuiditas terhadap kinerja keuangan. Kinerja keuangan tersebut diukur dengan ROA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, sedangkan kualitas aktiva produktif dan likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Variabel kecukupan modal menunjukkan sekalipun berpengaruh positif, namun tidak signifikan terhadap ROA.

Amalia (2010) meneliti pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO, LDR, dan PPAP terhadap kinerja rentabilitas bank. Kinerja rentabilitas bank tersebut diukur dengan menggunakan ukuran ROA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CAR dan NPL berpengaruh positif tidak signifikan. BOPO mempunyai pengaruh negatif signifikan, PPAP dan LDR berpengaruh negatif tidak signifikan, sedangkan NIM berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.

Restiyana (2011) meneliti pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR, dan NIM terhadap profitabilitas perbankan. Profitabilitas perbankan diukur dengan ROA. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel CAR, LDR, NIM berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perbankan (ROA), sedangkan untuk variabel NPL dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas perbankan (ROA).

Ponco (2008) meneliti pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM dan LDR terhadap ROA bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel CAR, NIM, dan LDR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA bank, sedangkan


(67)

variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA bank. Variabel lain yaitu NPL ternyata berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap ROA bank.

M. Kerangka Pemikiran Teoritis

Variabel Independen Variabel Dependen Ha1 (-)

Ha2 (+) Ha3 (+) Ha4 (+)

Gambar 2.1 : kerangka pemikiran pengaruh variabel penelitian

Tanda panah menunjukkan pengaruh secara parsial antara NPL terhadap ROA, CAR terhadap ROA, LDR terhadap ROA dan NIM terhadap ROA.

NPL

LDR

ROA CAR


(68)

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi empiris. yaitu merupakan penelitian terhadap data sekunder yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil perusahaan perbankan yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian:

Penelitian dilakukan di Pojok BEI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian:

Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2012. C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(1)

r

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Ianjutan)

31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

2011

2010

lIABllITAS DAN EKUITAS (Ianjutan)

EKUITAS (Ianjutan)

Laba yang belum direalisasi atas

aset keuangan yang tersedia untuk

dijual setelah dikurangi pajak

tangguhan

20

695.412

744.113

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali

2d

(111.193)

Saldolaba

Telah ditentukan penggunaannya

29

544.901

460.108

Belum ditentukan penggunaannya

36.036.973

28.067.912

Modal saham diperoleh kernbali

(treasury stock):

289.767.000 saham,

harga perolehan

1c,2ai,20

(808.585)

(808.585)

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk

42.002.916

34.107.844

Kepentingan nonpengendali

2b,37

24.424

JUMlAH EKUITAS

42.027.340

34.107.844

JUMlAH llABlliTAS DAN EKUITAS

381.908.353

324.419.069

Catatan alas laporan keuangan konsolidasian terlampir mefUpakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLlDASIAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 Desember 2011 dan 2010

(Disajikan dalamjutaan Rupiah, kecuall dlnyatakan lain)

Catatan

2011

2010

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan dan beban bunga

Pendapatan bunga

2e,2h,3,23

24.566.852

20.660.602

Beban bunga

2e,2h,3,24

(7.730.157)

(7.723.774)

PENDAPATAN BUNGA - NETO

16.836.695

12.936.828

Pendapatan operasionallainnya

Provisi dan kornisi lainnya

2i,25

4.556.046

3.999.326

Keuntungan transaksi derivatif

(direalisasi)

2j

515.111

300.925

Peningkatan nitai wajar aset keuangan

20

74.023

Keuntungan penjualan aset keuangan

20

558.034

1.749.503

Lain-lain

1.510.164

1.309.746

Jumlah pendapatan operasional lainnya

7.213.378

7.359.500

(Beban) pemulihan kerugian penurunan

nilai aset keuangan dan aset non keuangan

2s

(559.209)

333.066

Pemulihan (beban) estimasi kerugian atas

transaksi rekening administratif

2s,19

719.880

(657.311)

Beban operasional lainnya

Beban karyawan

2ae,26,31

(5.204.359)

(4.544.611)

Beban umum dan administrasi

27

(5.468.543)

(4.795.466)

Penurunan nilai wajar aset keuangan

20

(13.809)

Lain-lain

(241.067)

(218.007)

Jumlah beban operasional lainnya

(10.913.969)

(9.571.893)

LABA OPERASIONAL

13.296.775

10.400.190

PENDAPATAN NON-oPERASIONAL - NETO

Laba penjualan aset tetap

2w

7.007

9.673

Keuntungan transaksi mata uang asing - neto

2g

85.559

64.088

Lain-lain - neto

229.417

179.318

Jumlah pendapatan non-()perasional - neto

321.983

253.079

LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK

13.618.758

10.653.269

Catatan

atas

laporan keuangan konsoIidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.


(3)

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS

ANAl<

LAPORAN lABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOUDASIAN (Ianjutan)

Tahun yang Berakhlr pada

Tanggal-tanggal31 Desember 2011

dan

2010

(Dlsajlkan dalamjutaan

Rupiah,

kecuall dlnyatakan lain)

Catatan

2011

2010

MANFAAT (BEBAN) PAJAK

2ab.17

Pajak tahun berjalan

(2.628.781)

(2.255.244)

Pajak tangguhan

(172.179)

81.248

Jumlah beban pajak

(2.800.960)

(2.173.996)

lABATAHUNBERJALAN

10.817.798

8.479.273

PENDAPATAN KOMPREHENSIF lAIN

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan

dalam mata uang asing

2b

1.296

(15.167)

(Rugi) !aba yang belum direalisasi atas aset keuangan

yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi

pajak tangguhan

20

(48.701)

321.200

Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak

2v

(184)

4.381

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN

BERJALAN SETElAH PAJAK

(47.589)

310.414

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJAlAN

10.nO.209

8.789.687

LABA TAHUN BERJALAN YANG OAPAT OIATRIBUSIKAN

KEPADA

Pemilik entitas induk

10.819.309

8.479.273

Kepentingan nonpengendali

2b,37

(1.511)

10.817.798

8.479.273

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG

DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA

Pemilik entitas induk

10.771.720

8.789.687

Kepentingan nonpengendali

2b,37

(1.511)

10.770.209

8.789.687

LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMIUK ENTITAS

INDUK (nllal penuh):

2ac,28

444

348

Catatan

atas

Iaporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagianyangtidak terpisahkandari

laporan keuangan konsolidasian secara keselurunan.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

Tabel Durbia-WatsoD (DW), a - S%

1r-1 1r-2 k-3 k=4 k-05

n elL dU elL dU elL dU elL dU elL dU 71 1.5865 1.6435 l.S577 1.6733 l.S284 1.7041 1.4987 1.7358 1.4685 1.7685

72 l.S895 1.6457 1.5611 1.6751 1.5323 1.7054 l.S029 1.7366 1.4732 1.7688 73 l.S924 1.6479 1.5645 1.6768 1.5360 1.7067 1.5071 1.7375 1.4778 1.7691 74 1.5953 1.6500 1.5677 1.6785 1.5397 1.7079 1.5112 1.7383 1.4822 1.7694 75 1.5981 1.6521 1.5709 1.6802 1.5432 1.7092 1.5151 1.7390 1.4866 1.7698 76 1.6009 1.6541 1.5740 1.6819 1.5467 1.7104 1.5190 1.7399 1.4909 1.7701 77 1.6036 1.6561 1.5771 1.6835 1.5502 1.7117 1.5228 1.7407 1.4950 1.7704 78 1.6063 1.6581 1.5801 1.6851 1.5535 1.7129 1.5265 1.7415 1.4991 1.7708 79 1.6089 1.6601 1.5830 1.6867 1.5568 1.7141 1.5302 1.7423 1.5031 1.7712 80 1.6114 1.6620 1.5859 1.6882 1.5600 1.7153 1.5337 1.7430 1.5070 1.7716 81 1.6139 1.6639 1.5888 1.6898 1.5632 1.7164 1.5372 1.7438 1.5109 1.7720 82 1.6164 1.6657 1.5915 1.6913 '1.5663 1.7176 1.5406 1.7446 1.5146 1.7724 83 1.6188 1.6675 1.5942 1.6928 1.5693 1.7187 1.5440 1.7454 1.5183 1.7728 84 1.6212 1.6693 1.5969 1.6942 1.5723 1.7199 1.5472 1.7462 1.5219 1.7732 85 1.6235 1.6711 1.5995 1.6957 1.5752 1.7210 1.5505 1.7470 1.5254 1.7736 86 1.6258 1.6728 1.6021 1.6971 1.5780 1.7221 1.5536 1.7478 1.5289 1.7740 87 1.6280 1.6745 1.6046 1.6985 1.5808 1.7232 1.5567 1.7485 1.5322 1.7745 88 1.6302 1.6762 1.6071 1.6999 1.5836 1.7243 1.5597 1.7493 1.5356 1.7749 89 1.6324 1.6778 1.6095 1.7013 1.5863 1.7254 1.5627 1.7501 1.5388 1.7754 90 1.6345 1.6794 1.6119 1.7026 1.5889 1.7264 1.5656 1.7508 1.5420 1.7758 91 1.6366 1.6810 1.6143 1.7040 1.5915 1.7275 1.5685 1.7516 1.5452 1.7763 92 1.6387 1.6826 1.6166 1.7053 1.5941 1.7285 1.5713 1.7523 1.5482 1.7767 93 1.6407 1.684t 1.6188 1.7066 1.5966 1.7295 1.5741 1.7531 1.5513 1.7772 94 1.6427 1.6857 1.6211 1.7078 1.5991 1.7306 1.5768 1.7538 1.5542 1.7776 95 1.6447 1.6872 1.6233 1.7091 1.6015 1.7316 1.5795 1.7546 1.5572 1.7781 96 1.6466 1.6887 1.6254 1.7103 1.6039 1.7326 1.5821 1.7553 1.5600 1.7785 97 1.6485 1.6901 1.6275 1.7116 1.6063 1.7335 1.5847 1.7560 1.5628 1.7790 98 1.6504 1.6916 1.6296 1.1128 1.6086 1.7345 1.5872 1.7567 1.5656 1.7795 99 1.6522 1.6930 1.6317 1.7140 1.6108 1.7355 1.5897 1.7575 1.5683 1.7799 100 1.6540 1.6944 1.6337 1.7152 1.6131 1.7364 1.5922 1.7582 1.5710 1.7804 101 1.6558 1.6958 1.6357 1.7163 1.6153 1.7374 1.5946 1.7589 1.5736 1.7809 102 1.6576 1.6971 1.6376 1.7175 1.6174 1."]j83 1.5969 1.7596 1.5762 1.7813 103 1.6593 1.6985 1.6396 1.7186 1.6196 1.7392 1.5993 .1.7603 1.5788 1.7818 104 1.6610 1.6998 1.6415 1.7198 1.6217 1.7402 1.6016 1.7610 1.5813 1.7823 105 1.6627 1.7011 1.6433 1.7209 1.6237 1.7411 1.6038 1.7617 1.5837 1.7827 106 1.6644 1.7024 1.6452 1.7220 1.6258 1.7420 1.6061 1.7624 1.5861 1.7832 107 1.6660 1.7037. 1.6470 1.7231 1.6277 1.7428 1.6083 1.7631 1.5885 1.7837 108 1.6676 1.7050 1.6488 1.7241 1.6297 1.7437 1.6104 1.7637 1.5909 1.7841 109 1.6692 1.7062 1.6505 1.7252 1.6317 1.7446 1.6125 1.7644 1.5932 .1.7846 110 1.6708 1.7074 1.6523 1.7262 1.6336 1.7455 1.6146 1.7651 1.5955 1.7851

III 1.6723 1.7086 1.6540 1.7273 1.6355 1.7463 1.6167 1.7657 1.5977 1.7855 112 1.6738 1.7098 1.6557 1.i283 1.6373 1.7472 1.6187 1.7664 1.5999 1.7860 113 1.6753 1.7110 1.6574 1.7293 1.6391 1.7480 1.6207 1.7670 1.6021 1.7864 1I4 1.6768 1.7122 1.6590 1.7303 1.6410 1.7488 1.6227 1.7677 1.6042 1.7869 115 1.6783 1.7133 1.6606 1.7313 1.6427 1.7496 1.6246 1.7683 1.6063 1.7874 116 1.6797 1.7145 1.6622 1.7323 1.6445 1.7504 1.6265 1.7690 1.6084 1.7878 117 1.6812 1.7156 1.6638 1.7332 1.6462 1.7512 1.6284 1.7696 1.6105 1.7883 118 1.6826 1.7167 1.6653 1.7342 1.6479 1.7520 1.6303 1.7702 1.6125 1.7887 119 1.6839 1.7178 1.6669 1.7352 1.6496 1.7528 1.6321 1.7709 1.6145 1.7892 120 1.6853 1.7189 1.6684 1.7361 1.6513 1.7536 1.6339 1.7715 1.6164 1.7896 121 1.6867 1.7200 1.6699 1.7370 1.6529 1.7544 1.6357 l.ml 1.6184 1.7901 122 1.6880 1.7210 1.6714 1.7379 1.6545 1.7552 1.6375 I.m7 1.6203 1.7905 123 1.6893 1.7221 1.6728 1.7388 1.6561 1.7559 1.6392 I.m3 1.6222 1.7910 124 1.6906 1.7231 1.6743 1.7397 1.6577 1.7567 1.6409 I.m9 1.6240 1.7914 125 1.6919 1.7241 1.6757 1.7406 1.6592 . 1.7574 1.6426 1.7745 1.6258 1.7919 126 1.6932 1.7252 1.6771 1.7415 1.6608 1.7582 1.6443 1.7751 1.6276 1.7923 127 1.6944 1.7261 1.6785 1.7424 1.6623 1.7589 1.6460 1.7757 1.6294 1.7928 128 1.6957 1.7271 1.6798 1.7432 1.6638 1.7596 1.6476 1.7763 1.6312 1.7932 129 1.6969 1.7281 1.6812 1.7441 1.6653 1.7603 1.6492 1.7769 1.6329 1.7937 130 1.6981 1.7291 1.6825 1.7449 1.6667 1.7610 1.6508 I.m4 1.6346 1.7941 131 1.6993 1.7301 1.6838 1.7458 1.6682 1.7617 1.6523 1.7780 1.6363 1.7945 132 1.7005 1.7310 1.6851 1.7466 1.6696 1.7624 1.6539 1.7786 1.6380 1.7950 133 1.7017 1.7319 1.6864 1.7474 1.6710 1.7631 1.6554 1.7791 1.6397 1.7954 134 1.7028 1.7329 1.6877 1.7482 1.6724 1.7638 1.6569 1.7797 1.6413 1.7958 135 1.7040 1.7338 1.6889 1.7490 1.6738 1.7645 1.6584 1.7802 1.6429 1.1962 136 1.7051 1.7347 1.6902 1.7498 1.6751 1.7652 1.6599 1.7IOlI 1.6445 1.1967

-PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Non Perorming Loan, Loan To Deposit Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 42 104

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Loan to Deposit Ratio, Capital Adequancy Ratio, dan Operational Eficiency Terhadap Pertumbuhan Tingkat Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI untuk Periode 2009-2011

3 122 107

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL), CAPITAL Analisis Pengaruh Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Profitabilitas Pada Bank Go Public Yang Terdaftar Di BEI.

0 2 19

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL), CAPITAL Analisis Pengaruh Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Profitabilitas Pada Bank Go Public Yang Terdaftar Di BEI.

0 2 16

Analisis pengaruh capital adequacy ratio, non performing loan, loan to deposit ratio dan net interest margin terhadap rentabilitas perbankan di Indonesia : studi empiris di bank umum yang terdaftar di BEI periode 2007-2010.

0 0 101

Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Non Performing Loan, Operational Cost Ratio, Net Interest Margin dan Return On Assets Perusahaan Perbankan

0 0 13

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN NET INTEREST MARGIN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi Empiris di Industri Perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2011)

0 0 164