3. Hasil pengujian parsial uji t antara NPL dengan profitabilitas bank
menunjukkan nilai t
hitung
sebesar -2,387 dengan nilai signifikan sebesar 0,019 yang berada dibawah 0,05. Hal ini berarti bahwa NPL berpengaruh signifikan
negatif terhadap profitabilitas bank. Sehingga H3 yang menyatakan bahwa rasio NPL berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank dapat diterima.
Hasil pengujian mengindikasikan jika NPL meningkat, maka ROA akan menurun. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Wisnu Mawardi yang
menyatakan bahwa rasio NPL berpengaruh negatif terhadap ROA bank.
4.2.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan tabel 4.6, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
ROA = 1,390 + 0,021 CAR – 0,002 LDR - 0,116 NPL
Persamaan diatas dapat diasumsikan sebagai berikut: 1.
Koofisien konstanta α 1,390 artinya jika variabel X
1
CAR, X
2
LDR dan X
3
NPL diasumsikan bernilai 0, maka ROA menjadi 1,390 2.
Koofisien variabel X
1
CAR = 0,021, artinya jika CAR mengalami kenaikan 1 sementara LDR dan NPL diasumsikan tetap, maka akan menyebabkan
kenaikan ROA sebesar 0,021 atau 2,1. 3.
Koofisien variabel X
2
LDR = -0,002 , artinya jika LDR mengalami kenaikan 1 sementara CAR dan NPL diasumsikan tetap, maka akan menyebabkan
penurunan ROA sebesar 0,002 atau 0,2.
4. Koofisien variabel X
3
NPL = -0,116 , artinya jika NPL mengalami kenaikan 1 sementara CAR dan LDR diasumsikan tetap, maka akan menyebabkan
penurunan ROA sebesar 0,116 atau 11,6.
4.4 Pembahasan
4.4.1 Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas dan Non Performing Loan
terhadap Profitabilitas ROA Perbankan.
Hasil pengujian H
1
menunjukkan bahwa struktur modal capital adequacy ratio
, likuiditas loan to deposit ratio dan non performing loan NPL terbukti berpengaruh terhadap profitabilitas return on asset perbankan. Dengan demikian
secara simultan H
1
diterima, artinya variabel CAR, LDR dan NPL memiliki pengaruh dalam mengukur tingkat profitabilitas perusahaan perbankan. Hal
tersebut dikarenakan kenaikan kredit terutama kredit yang bersumber dari dana pihak ketiga. Kenaikan kredit mendorong kenaikan profitabilitas dan jumlah
aktiva produktif naik terutama dari kenaikan kredit. Kenaikan kredit tersebut membuat CAR turun, tetapi masih dalam standar yang ditetapkan Bank Indonesia.
Kenaikan kredit yang lebih cepat dari pada kenaikan dana pihak ketiga membuat LDR naik sehingga bank mengalami kesulitan likuiditas. Perbankan telah
memperbaiki kualitas kredit sehingga profitabilitas naik karena menurunnya kredit bermasalah.
Besarnya pengaruh variabel CAR, LDR dan NPL terhadap variabel ROA sebesar 8,2 sedangkan sisanya sebesar 91,8 dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak dimasukkan dalam model regresi. Secara simultan kontribusi yang diberikan oleh variabel CAR sebesar 2,43, variabel LDR 0,28 dan variabel NPL sebesar