Modal, Tingkat Likuiditas, Dan
Kualitas Aktiva
Produktif KAP
Terhadap Tingkat
Profitabilitas Perbankan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2006 –
2008 bebas:
NPL, CAR, LDR, Quick
Ratio QR dan KAP
Variabel yang
signifikan positif:
CAR dan Quick
Ratio QR
Variabel yang tidak
signifikan:
LDR dan KAP
Wisnu Mawardi
2005 Analisis faktorfaktor
yang mempengaruhi
kinerja keuangan Bank
Umum di Indonesia.
Variabel Terikat:
ROA Variabel
Bebas: NPL,
BOPO, NIM, CAR
Analisis regresi
linier berganda
Variabel yang
signifikan positif:
NIM Variabel
yang signifikan
negative: NPL,
BOPO
Variabel yang tidak
signifikan:
CAR
2.8 Kerangka Berpikir
2.8.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR terhadap Profitabilitas
Wasis dalam Kurniasih 2009:35 menyatakan bahwa struktur modal atau permodalan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Bank dalam melakukan
usahanya harus didukung dengan modal yang kuat, kekuatan modal yang dimiliki dapat mendorong kepuasan nasabah pengguna modal untuk memenuhi
kewajibannya, sehingga permintaan dana dari para nasabah dapat dipenuhi. Artinya semakin besar dana yang disalurkan maka akan semakin besar pula
kesempatan bank mendapatkan keuntungan berupa pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan secara otomatis akan meningkatkan profitabilitas.
Warjiyo dalam Fransisca 2007:5 menyatakan bahwa tingkat kecukupan modal pada perbankan diwakilkan dengan rasio capital adequacy ratio CAR.
CAR memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko, yang dibiayai dari modal sendiri. Kecukupan modal yang
tinggi dan memadai akan meningkatkan volume kredit perbankan. Jika volume kredit meningkat maka akan meningkatkan pendapatan sehingga profitabilitas
naik. Santoso dalam Kurniasih 2009:36 menyebutkan bahwa rasio CAR yang
tinggi menyebabkan semakin tinggi permodalan bank sehingga akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap bank dan modal besar memungkinkan bank
untuk menciptakan kredit yang besar pula sehingga akan meningkatkan laba yang berdampak pada peningkatan profitabilitas. Selain itu modal yang besar akan
menyebabkan semakin besar “alat pencetak laba” maksudnya yaitu seluruh aktiva yang dapat menghasilkan laba atau sering disebut sebagai kualitas aktiva. Jadi
menurut Santoso CAR berpengaruh positive terhadap profitabilitas. Besar kecilnya modal yang dimiliki oleh suatu bank dapat digunakan
untuk memprediksi apakah bank tersebut akan mengalami kebangkrutan atau tidak pada masa yang akan datang. Dengan tercukupinya permodalan bank, maka
bank tersebut dapat menjalankan operasinya dengan efisien. Saat bank dikatakan
efisien dalam menjalankan operasinya, maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut mempunyai kinerja yang bagus, sehingga potensi untuk mengalami
kerugian dapat diminimalisir. Dengan semakin kecil kerugian yang dialami, maka dapat dipastikan laba yang diperoleh bank tersebut semakin meningkat, sehingga
akan meningkatkan nilai profitabilitas bank tersebut. Semakin besar rasio capital adequacy ratio CAR
, maka akan semakin rendah kemungkinan timbulnya bank bermasalah dan juga dapat meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat.
Dengan semakin rendah kemungkinan timbulnya bank bermasalah, maka semakin besar pula tingkat profitabilitas suatu bank. Dengan demikian, semakin besar rasio
CAR maka semakin besar pula profitabilitas suatu bank sehingga dapat disimpulkan bahwa CAR berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas
bank.
2.8.2 Pengaruh Loan to Deposit Ratio LDR terhadap Profitabilitas