TUJUAN MANFAAT Deskripsi dan Kegunaan Belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L.

tinggi, sedangkan bunganya berkhasiat untuk mengobati batuk dan sariawan Mursito 2002. Selain itu, buah belimbing wuluh juga berkhasiat merangsang pengeluaran cairan empedu, antiradang, analgesik, dan bersifat astrigentsia Dalimartha 2002. Selain digunakan sebagai obat, belimbing wuluh juga dapat digunakan sebagai bumbu dapur untuk acar atau sayur asem, ataupun digunakan sebagai bahan pengawet makanan Ashari 1995. Sampai saat ini penggunaan tanaman belimbing wuluh sebagai tanaman berkhasiat obat masih berdasarkan pengalaman empiris. Dosis penggunaan secara ilmiah belum dilakukan pengkajian secara pasti. Pengembangan buah belimbing wuluh sebagai bahan sediaan obat alami harus didukung oleh penelitian. Salah satu penelitian yang dilakukan adalah pengujian toksisitas. Pengujian toksisitas salah satunya adalah Lethal Dose 50 LD 50 . Pengujian LD 50 berfungsi untuk mengetahui tingkat toksisitas bahan alami. Penentuan nilai LD 50 merupakan tahap awal untuk mengetahui tingkat toksisitas buah belimbing wuluh. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai Letal Dosis 50 LD 50 yang selanjutnya akan digunakan untuk menentukan keamanan dosisnya.

1.2 TUJUAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai Lethal Dose 50 LD 50 ekstrak etanol buah belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L. pada hewan coba mencit Mus musculus albinus, mengetahui selang Lethal Dose 50 ekstrak etanol buah belimbing wuluh, dan memberikan data dasar keamanan dosis yang dapat digunakan.

1.3 MANFAAT

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dasar tentang toksisitas ekstrak etanol buah belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L. pada mencit Mus muculus albinus. Data yang diperoleh akan digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pemanfaatan tanaman tersebut sebagai sediaan diuretrik alami. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi khasiat lain serta nilai tambah secara ekonomis tanaman belimbing wuluh. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi dan Kegunaan Belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L.

Berdasarkan klasifikasinya, tanaman belimbing dibagi menjadi 2 spesies, yaitu belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L. dan belimbing manis Averrhoa carambola L.. Tanaman ini memiliki pohon yang kecil, berbunga sepanjang tahun, bunga serta buahnya menempel pada batang. Tanaman belimbing wuluh memiliki tinggi yang dapat mencapai 15 m, daunnya majemuk, anak daunnya berjumlah antara 10 sampai dengan 20 pasang. Bunga belimbing wuluh hampir sama dengan bunga mentimun, berbentuk silinder dengan panjang 5 sampai dengan 7.5 cm. Bunga belimbing wuluh muncul pada batangnya. Daging buah belimbing wuluh mempunyai biji dan panjangnya sekitar 8 mm. Rasa daging buahnya sangat masam. Belimbing wuluh tidak dimakan secara langsung, biasanya digunakan untuk acar, sayur asem, bumbu dapur dan sebagai bahan pengawet makanan. Menurut Wikipedia 2008, tanaman belimbing wuluh mempunyai klasifikasi sebagai berikut : Kerajaan : Plantae Divisio : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Oxalidales Familia : Oxalidaceae Genus : Averrhoa Spesies : Averrhoa bilimbi L. Tanaman belimbing wuluh tumbuh baik pada daerah dataran rendah. Dapat ditanam di dataran hingga 500 m di atas permukaan air laut. Tanaman ini tumbuh di daerah tropik yang beriklim basah. Tanaman belimbing wuluh dapat berbuah sepanjang tahun tidak musiman, tetapi buahnya sering mengalami kebusukan karena serangan lalat buah, terutama bila berbuah pada musim penghujan. Tanaman belimbing wuluh dapat diperbanyak dengan cangkokan dan okulasi. Sebagai indikator bahwa suatu daerah baik untuk tanaman belimbing wuluh ialah jika di daerah tersebut tumbuh pohon jati. Tanaman belimbing wuluh tumbuh optimal pada pH antara 5.5 sampai dengan 6.5, pada tanah lempung, dan tahan terhadap air tanah yang dangkal kondisi becek, serta tahan terhadap naungan. Bunga belimbing wuluh muncul bergerombol, berbau wangi, berwarna putih hingga merah muda. Bunga tersebut muncul di ketiak daun, namun kadangkala bunga tersebut juga muncul di ranting atau di batang Ashari 1995. Tanaman belimbing wuluh tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Tanaman ini di Sumatera dikenal dengan nama limeng, selimeng, thlimeng, asam, belimbing, balimbing, balimbingan, malimbi, dan balimbieng; di Jawa dikenal dengan nama balimbing, calincing, balingbing, blimbing, blimbing wulih, bhalimbhing bulu; di Sulawesi dikenal dengan nama balimbing botol, lampiak litod, lopias, lembutu, bainang; di Nusa Tenggara dikenal dengan nama blimbing buloh, limbi, balimbeng, kerbol; di Maluku dikenal dengan nama thurela, takurela, taprela; di Irian dikenal dengan useke Mursito 2002. Bagian tanaman yang dapat digunakan adalah daun, bunga, dan buah. Buah belimbing wuluh dapat digunakan untuk membersihkan bercak pada logam dan sebagai bahan obat- obatan. Menurut Ashari 1995, rasa masam pada buah belimbing wuluh berasal dari asam sitrat dan asam oksalat. Daging buah yang manis, kaya vitamin A dan C, tetapi kandungan vitamin C belimbing wuluh rendah. Setiap 100g daging buah belimbing wuluh mengandung air 90g; protein 0.75g; total gula antara 3.5 sampai dengan 11g; dan serat 0.7g. Mursito 2002 dan Dalimartha 2002 menyatakan, dari berbagai penelitian didapatkan bahwa dalam belimbing wuluh terdapat kandungan zat aktif berupa saponin, tanin, flavonoid, glukosida, asam formiat, asam sitrat, dan beberapa mineral, serta banyak mengandung kalsium oksalat serta kalium. Khasiat yang terdapat pada belimbing wuluh sangat banyak. Zat aktif pada daun berkhasiat untuk menurunkan panas, sementara buah berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Selain itu, belimbing wuluh juga berkhasiat untuk melancarkan pengeluaran cairan empedu, antiradang, analgesik pereda nyeri dan astringentsia. Menurut Mursito 2002, hasil percobaan farmakologis menunjukkan bahwa infus daun belimbing wuluh memberikan efek menurunkan panas badan. Selain berkhasiat untuk mengurangi gejala gangguan ginjal, daun belimbing wuluh juga berkhasiat untuk mengobati sakit perut, dan encok. Bunga belimbing wuluh berkhasiat untuk mengobati batuk dan sariawan. Buah belimbing wuluh berkhasiat untuk mengobati batuk rejan, gusi berdarah, sakit gigi berlubang, darah tinggi, jerawat, panu, dan biduran. Selanjutnya gambar tanaman belimbing wuluh dapat disajikan pada Gambar 1. Gambar 1 Tanaman Belimbing wuluh Averrhoa bilimbi.L.

2.2 Biologi Mencit